Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Dua serangan mematikan mengguncang Kashmir, lima polisi dan tentara kafir India tewas

Written By Unknown on Jumat, 27 September 2013 | 17.11

SRINAGAR (Arrahmah.com) – Sedikitnya empat polisi India dan seorang perwira militer tewas setelah sekelompok pria tak dikenal menyerang sebuah kantor polisi di wilayah Kashmir yang diduduki India sebelum menyerang kamp militer yang terletak di dekatnya.

Pasukan kafir India membalas serangan yang meletuskan pertempuran di kamp militer pada Kamis (26/9/2013) di wilayah Jammu, Kashmir, menurut pernyataan Ashok Prasad, seorang pejabat polisi seperti dilansir Al Jazeera.

Lima tentara lainnya terluka parah dalam bentrokan itu, lanjutnya.

Dalam serangan pertama, tiga penyerang yang menggunakan seragam militer India, menembaki kantor polisi.  Para penyerang kemudian merampas sebuah truk untuk melarikan diri dan mencapai kamp militer yang berlokasi sekitar 25 km dari kantor polisi tersebut.

"Mereka meninggalkan truk di jalan raya dan mungkin mengambil kendaraan lain dan melakukan serangan terhadap kamp militer di Samba," ujar Rajesh Kumar, pejabat senior kepolisian setempat.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.  (haninmazaya/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Tahun 2010 Said Aqil Siradj bertemu sekjen Hizbullah Hasan Nasrallah

JAKARTA (Arrahmah.com) – KEDEKATAN Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj dengan kelompok Syiah menjadi perbincangan banyak ulama dan ustadz dari kalangan Nahdliyin. Banyak ulama menilai langkah Said merangkul Syiah tidak pantas di tengah perbedaan yang mendasar antara ajaran Islam dengan Syiah.

KH. Hasyim Asy'ari, dalam kitabnya "Muqaddimah Qanun Asasi li Jam'iyyah Nahdlatul Ulama'" memberi peringatan kepada warga nahdliyyin agar tidak mengikuti paham Syiah.

Namun, bukti kedekatan Said dengan jaringan internasional Syiah kembali muncul. Media Suriah Day Press News pada Selasa 15 Oktober 2010 melansir pertemuan Said dengan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hasan Nasrallah beserta ulama Lebanon.

Semuanya menegaskan akan pentingnya usaha bersama seluruh dunia Islam dan persatuan umat Islam dalam menghadapi konflik-konflik sectarian (Sunni-Syiah, red.) yang dapat menguntungkan musuh-musuh umat Islam. Untuk hal itu, pertemuan ini merekomendasikan sebuah penyelesaian masalah untuk tidak membesar-besarkan perbedaan-perbedaan di antara golongan dan mazhab Islam.

Dalam pertemuan ini juga dibahas tentang kondisi Umat Islam, khususnya di Indonesia, Libanon, dan Palestina, serta kerusakan moral yang terjadi pada Umat Islam.

Menariknya, dua tahun setelah pertemuan itu, Hizbullah justru terlibat membantu Bashar Assad untuk membunuh umat Islam di Suriah. Lebih dari seribu anggota kelompok bersenjata Syiah Libanon tersebut memasuki Suriah dari jalur laut Mediterania untuk berperang melawan rakyat dan mujahidin Suriah.

(islamposr/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Laporan PCHR : Dalam minggu ini, pasukan Zionis melukai 14 Muslim Palestina termasuk 4 anak

TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Dalam laporan mingguan yang dikeluarkan oleh kelompok hak asasi manusia yang memonitor kekerasan yang dilakukan oleh tentara Zionis (PCHR) melaporkan bahwa selama periode 19-25 September 2013, pasukan "Israel" melukai 14 sipil Muslim Palestina termasuk empat anak dan dua jurnalis foto.

Dua sipil terluka di timur Jabalia, wilayah utara Jalur Gaza.  Sementara itu, seorang anak Palestina terluka di pusat Hebron dan 11 sipil lainnya terluka selama menggelar aksi unjuk rasa menentang kebijakan "Israel".

Selain melukai belasan Muslim Palestina, tentara Zionis juga menangkap sedikitnya 45 warga Palestina termasuk seorang anak di Tepi Barat.

Di Jalur Gaza, pasukan Zionis "Israel" pada 20 September meluka dua anak laki-laki saat mereka berada di sekitar 100 meter dari pagar pembatas di timur pemakaman al-Shuhada.  Pasukan Zionis "Israel" melepaskan tembakan ke arah mereka.

Hingga saat ini, otoritas Zionis masih memberlakukan blokade dan mengisolasi Jalur Gaza dari berbagai arah.  (haninmazaya/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Seruan Amir Al-Qaeda disambut hangat mujahidin Islam dan mujahidin FSA

DAMASKUS (Arrahmah.com) –  Amir Tanzhim Al-Qaeda Pusat, Syaikh Aiman Az-Zawahiri dalam pesan audio yang dirilis oleh Yayasan Media As-Sahab dan Al-Fajr Media Center pada bulan September 2013 telah mengeluarkan sejumlah seruan kepada mujahidin di Suriah. Seruan itu kini mulai mendapat sambutan luas dari kelompok-kelompok jihad di Suriah.

Pesan audio Syaikh Aiman az-Zawahiri dirilis bersamaan waktunya dengan 12 tahun Amerika mengenang serangan 11 September di New York dan Washington. Pesan audio itu berjudul "Iman Mengalahkan Arogansi" dan berdurasi 1 jam 12 menit.

Melalui pesan audio tersebut Syaikh Aiman az-Zawahiri mengingatkan mujahidin Suriah akan konspirasi jahat Amerika terhadap revolusi rakyat muslim Suriah.

"Adapun di Suriah, Amerika ingin mempergunakan bangsa muslim sebagai sarana untuk menjatuhkan pemerintahan Baats loyalis Iran guna mengangkat pemerintahan sekuler yang berdamai [menyerah] dengan Israel.

Namun para ksatria Islam di Suriah tidak memberi kesempatan kepada Amerika untuk menjalankan misi jahat tersebut. Sejak awal para ksatria Islam mengumumkan tujuan jihad mereka adalah mengembalikan Khilafah Islamiyah dan membebaskan Al-Quds [Palestina]."

Syaikh Aiman az-Zawahiri mengingatkan mujahidin Suriah bahwa kelompok oposisi sekuler-nasionalis yang "berjuang" lewat hotel-hotel mewah di Turki sejatinya adalah boneka-boneka Amerika dan Barat.

"Maka Amerika dan sekutu-sekutunya serta boneka-bonekanya melakukan segala hal yang mereka mampu guna mendukung aliran-aliran sekuler yang loyal kepada Barat dan berdamai [menyerah] dengan Israel. Namun mereka gagal. Maka akhir-akhir ini mereka membuat milisi-milisi Shahwat baru [milisi sekuler loyalis Barat], namun mereka akan kembali gagal dengan izin Allah Ta'ala."

Syaikh Aiman az-Zawahiri menyerukan kepada mujahidin Suriah dan rakyat muslim Suriah untuk menjauhi kelompok oposisi sekuler boneka Barat tersebut.

"Amerika akan berusaha dengan cara apapun agar bisa mendorong mujahidin Islam bersepakat dengan kaum sekuler dan musuh-musuh Islam.

Saya memperingatkan saudara-saudaraku dan rakyatku di negeri ribath dan jihad Syam untuk tidak mendekati dengan kelompok-kelompok sekuler loyalis Barat ini."

Menurut beliau, mujahidin Suriah dan rakyat Suriah tidak boleh terperosok dalam lubang kekeliruan yang sama dengan aktivis Islam [Ikhwanul Muslimin] Mesir dan rakyat Mesir.

"Bagi mereka telah ada pelajaran dari apa yang terjadi di Mesir. Karena sesungguhnya kelompok-kelompok aktivis Islam yang sejak awal revolusi tidak menuntut penerapan hukum Islam dan mencukupkan diri dengan pelengseran Husni Mubarak serta rela dengan Dewan Militer, lalu terlibat dalam tawar-menawar atas sejumlah kedudukan dan jabatan, akhirnya kini diusir dari jabatan-jabatan yang telah mereka pegang, dibunuhi di jalan-jalan raya oleh tangan para [tentara] kriminil dan ribuan lainnya dijebloskan ke dalam penjara. Maka ambillah pelajaran, wahai orang-orang yang berakal sehat!"

Seruan Syaikh Aiman az-Zawahiri mendapat sambutan hangat dan cepat dari 13 kelompok jihad terbesar di Suriah, baik kelompok mujahidin Islam non-FSA maupun mujahidin FSA, laporan kantor berita Haq.

Di antara kelompok mujahidin Islam non FSA yang menyambut seruan Syaikh Aiman az-Zawahiri adalah Jabhah Nushrah, Harakah Ahrar asy-Syam al-Islamiyah, Harakah Fajr al-Islamiyah dan Harakah Nur al-Islamiyah. Adapun di antara kelompok mujahidin FSA yang menyambut seruan beliau adalah Liwa' Tauhid, Liwa'-liwa' Shuqur asy-Syam dan Firqah Tasi'ah 'Asyar. (muhibalmajdi/arrahmah.com) 


17.11 | 0 komentar | Read More

Nasibmu oh TKI

Oleh : Henny (Ummu Ghiyas Faris) Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia 

(Arrahmah.com) - Kasus yang menimpa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) selalu menorehkan kisah panjang yang tidak berkesudahan. Dari kasus pembunuhan, pemerkosaan, menjadi gambaran betapa sulitnya kehidupan TKI di negeri orang. Demi pundi-pundi untuk bertahan hidup mereka harus menghadapi kenyataan itu walaupun harus menantang maut sekalipun.

Sudah banyak kasus TKI dirundung masalah. Ya, sudah lama bangsa ini menjadi pengekspor TKI ke berbagai negara. Sudah lama bangsa ini dilecehkan sebagai bangsa buruh, karena mayoritas hanya bisa bekerja di sektor kasar/rendahan. Tapi, selama ini tidak pernah mencari jalan keluar bagaimana menghentikan ekspor TKI sebagai tenaga kasar itu.

Selama ini, semakin banyak TKI diekspor, pemerintah semakin bangga dan senang karena devisa negara mengalir deras. Maka itu mereka disemati "pahlawan devisa", meski nasib mereka bukannya bak pahlawan, malah terjajah.

Dikutip dari nasional.kompas.com (Kamis, 19/09/2013) sekelompok masyarakat yang menamakan dirinya 'Save Wilfrida, Save Indonesia' mengkritik Pemerintah Indonesia yang tidak memberi perhatian serius terhadap nasib Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang tengah menunggu vonis mati di Malaysia, Wilfrida Soik. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dianggap sibuk memikirkan urusan partainya sehingga lupa memperjuangkan nasib TKI di luar negeri. Anggota Komisi IX DPR Rieke Diah Pitaloka menjelaskan, hingga 29 Agustus 2013, ada 185 warga negara Indonesia di Malaysia terancam hukuman mati. Dari jumlah tersebut, mayoritasnya adalah TKI. Satu di antara mereka adalah Wilfrida Soik. Gadis belia ini sedang menunggu vonis hukuman gantung di Malaysia.

Akar Masalah

Wilfrida adalah korban perdagangan manusia yang direkrut secara ilegal dengan modus pemalsuan dokumen dan usia, yang masih di bawah umur. Wilfrida menjadi TKI di Malaysia saat Indonesia dalam posisi moratorium, atau tidak dapat mengirim pekerja rumah tangga dari Indonesia ke Malaysia. Di Malaysia, Wilfrida dipekerjakan sebagai pengasuh lanjut usia. Oleh majikannya, Wilfrida sering menerima perlakuan kasar dan tindak kekerasan. Ia kini menghadapi vonis gantung atas tuduhan membunuh sang majikan.

Kasus Wilfrida Soik merupakan satu bagian dari sederet pelecehan dan kekerasan yang dialami TKI. Ia terancam hukuman gantung tapi tidak ada pembelaan yang memadai dari pemerintah. Sementara itu di Arab Saudi, pemerintahnya justru memberlakukan moratorium dan pemutihan dokumen. Artinya, TKI yang dokumennya sudah kadaluwarsa atau mereka yang masuk sebagai TKI ilegal, maka diberi izin tinggal secara legal.

Perlu kita ingat, bahwa pelecehan, kekerasan yang menyengsarakan TKI, secara verbal maupun non verbal yang dialami TKI, adalah sebuah akibat. Lalu pertanyaannya, apakah akar penyebabnya?

Pertama, selama pemerintah Indonesia masih mengekspor TKI ke berbagai negara, masalah TKI akan terus ada. Itulah yang menjadi PR besar pemerintah; bagaimana menghentikan pengiriman TKI selamanya, dengan menyejahterakan mereka. Masalah ini terjadi karena pemerintah tidak berniat membuka lapangan pekerjaan di dalam negeri, sementara potensi membuka lapangan pekerjaan sangat terbuka luas. Pemerintah lebih cenderung menjadi perantara/calo untuk merayu investor, ketimbang memikirkan pembangunan industri berbasis tenaga kerja.

Kedua, sistem yang digunakan adalah sistem sekuler-kapitalis yang tidak menyejahterakan rakyat, selama itu pula TKI akan terus menjadi bulan-bulanan. Penderitaan buruh migran Indonesia di berbagai negara, sebenarnya tidak beda dengan yang dialami oleh buruh dalam negeri. Jaminan kesejahteraan dan hak-hak normatif buruh banyak yang terabaikan. Pemerintah lebih pro pengusaha dengan alasan menjaga iklim investasi, dan yang dikorbankan adalah buruh.

Ketiga, ketertarikan rakyat negeri ini untuk tinggal di luar negeri dengan alasan ekonomi, lifestyle atau penghargaan pemerintah, sejatinya merupakan fakta yang menyedihkan. Alasan tersebut menunjukkan bahwa pemerintah negeri ini kurang mampu memakmurkan dan menyamankan rakyatnya untuk hidup di negeri sendiri.

TKI  dalam Pandangan Islam

TKW (Tenaga Kerja Wanita) adalah TKI perempuan warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah yang telah ditetapkan. TKI sering disebut pahlawan devisa karena dalam setahun dapat menghasilkan devisa.

Menjadi TKW/TKI yang bekerja di luar negeri hukumnya haram, berdasarkan 2 (dua) alasan utama:

Pertama, karena TKW telah bekerja di luar negeri tanpa disertai mahram atau suaminya. Padahal syara' telah mengharamkan seorang perempuan muslim melakukan perjalanan (safar) sehari semalam tanpa disertai mahram atau suami, meski untuk menunaikan ibadah haji yang wajib. (Imad Hasan Abul Ainain; 'Amal Al-Mar'ah fi Mizan As-Syari'ah Al-Islaamiyyah, hal.42; Taqiyuddin an-Nabhani, An-Nizham al-Ijtimaâi fi Al-Islam, hal. 35).

Dalam masalah ini Imam Ibnu Qudamah menyatakan siapa saja perempuan yang tidak punya mahram dalam perjalanan haji, tidak wajib naik haji.(Al-Mughni, 5/30). Tertuang dalam sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam :

لَا يَحِلُّ لِامْرَأَةٍ تُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ الآخِرِ تُسَافِرُ مَسِيْرةَ يَوْمٍ إِلَّا مَعَ ذِيْ مَحْرَمٍ. رواه البخاري ومسلم

"Tidak halal perempuan yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir melakukan perjalanan selama sehari semalam kecuali disertai mahramnya." (HR Bukhari no 1088; Muslim no 1339)

Berdasarkan hadits ini, haram hukumnya menjadi TKW di luar negeri. Karena umumnya TKW tidak disertai mahram atau suaminya dalam perjalanannya ke luar negeri. TKW itu pun tetap dianggap musafir yang wajib disertai mahram atau suaminya, selama dia tinggal di luar negeri hingga dia kembali ke negeri asalnya (Indonesia). (Mahmud Abdul Lathif Uwaidhah, Al-Jamiâ li Ahkam Al-Shalah, 2/337).

Kedua, menjadi TKW juga haram ditinjau dari segi lain, yaitu keberadaan TKW telah menjadi perantaraan munculnya berbagai hal yang diharamkan syara'. Misalnya, terjadinya pelecehan seksual, perkosaan, kekerasan, pembunuhan, pemotongan upah, dan pungutan liar. Semua ini telah diharamkan oleh syara' berdasarkan dalilnya masing-masing. Maka, menjadi TKW hukumnya haram berdasarkan kaidah fiqih;  الوَسِيْلَةُ اِلَى اْلحَرَامِ مُحَرَّمَةٌ (segala perantaraan yang mengakibatkan terjadinya keharaman, hukumnya haram). (M. Shidqi Burnu, Mausuâ ah Al-Qawaâid al-Fiqhiyyah, 12/199).

Atas dasar dua alasan ini, haram hukumnya menjadi TKW yang bekerja di luar negeri. Pengiriman TKW ke luar negeri pun wajib dihentikan, sesuai kaidah fiqih; الضَّرَارُ يُزَالٌ (segala macam bahaya wajib dihilangkan). (Imam Suyuthi, Al-Asybah wa Al-Nazha'ir, hal. 83; M. Bakar Ismail, Al-Qawaâid Al-Fiqhiyyah Bayna Al-Ashalah wa Al-Taujih, hal. 99).

Problem TKI sangat kompleks. Semua permasalahan ini harus segera disolusikan dengan sistem yang benar, yaitu sistem Islam agar semua permasalahan ini tuntas dan tidak terulang lagi kasusnya. Semua itu tidak akan bisa sempurna diwujudkan kecuali dengan penerapan syariah Islam secara total dan menyeluruh (kaaffah) oleh seorang Khilafah dalam bingkai Daulah al-Khilafah ar-Rasyidah 'ala Minhaj an-Nubuwah. Wallâhu a'lam bish-shawâb.

(arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Yang sering dilupakan gerakan Islam untuk dianalisa

Written By Unknown on Kamis, 26 September 2013 | 17.11

Oleh: Syahrul Efendi D (mantan Ketua Umum PB HMI MPO)

(Arrahmah.com) - Alkisah, DI/TII di Makassar meletus. Pimpinannya seorang leader kharismatik dan berhasil sempurna menyatu dengan rakyat. Dikisahkan, setiap kali Kahar Muzakkar menyambangi suatu desa, para penduduk desa dengan suka cita menemuinya dan membawa segala makanan yang bisa mereka hidangkan untuk Kahar Muzakkar dan pengikut-pengikutnya. Pidatonya menjadi magnet dan penghapus dahaga spritual rakyat-rakyat desa yang polos.

Singkat cerita, tibalah pasukan pemerintah dari Jakarta. Operasi mereka fokus mematahkan rantai pasok logistik DI/TII. Lalu dimana rantai posok logistik itu berada? Ternyata rantai pasok itu berada di tangan Andi Selle, salah seorang komandan pasukan Kahar Muzakkar. Komandan ini bertanggung jawab mengekspor kopra secara klandestein dari wilayah DI/TII ke Penang, Malaysia. Menurut pendapat pasukan pemerintah, jika rantai pasok logistik ini patah, maka secara berantai, akan patah pulalah pergerakan DI/TII di Sulawesi. Maka pasukan pemerintah pun mematahkan Andi Selle.

Apa yang dapat diambil i'tibar dari kisah itu? Gerakan Islam pun seharusnya dapat mengambil cara-cara efektif semacam itu. Rantai pasok logistik merupakan tulang punggung suatu entitas yang tidak bisa diremehkan begitu saja. Misalnya, jika gerakan Islam hendak membangun dirinya dengan kuat sembari bermaksud mematahkan lawan-lawannya, maka ia hendaklah memusatkan serangannya pada basis logistik lawan-lawannya. Sangat disayangkan, banyak yang menamakan diri gerakan Islam hanya terfokus pada aspek-aspek artifisial dari musuh-musuhnya. Misalnya, gerakan Islam menghabiskan tenaga untuk menghancurkan simbol-simbol maksiyat, seperti lokasi pelacuran, perjudian, club malam, dan seterusnya, tetapi tidak beranjak menghancurkan basis logistik dan basis rekrutmen club-club malam tersebut, sehingga club malam tersebut akan tetap beroperasi, baik secara terbuka atau tertutup. Tentu saja cara pemberantasan kemaksiyatan seperti itu bukanlah suatu yang buruk.

Basis logistik seperti apa?

Yang kita maksud basis logistik di sini ialah elemen-elemen yang mencakup aliran modal, pasar, teknologi, distribusi, bahan baku, energi, sumber tenaga kerja, kilang produksi, sistem keamanan yang menjamin beroperasinya kilang produksi, dan sebagainya. Kesembilan elemen logistik tersebut merupakan satu rangkaian yang masing-masing terkait menjamin terselenggaranya produksi.

Lawan-lawan gerakan Islam biasanya menguasai modal, teknologi, dan kilang, tetapi elemen sisanya mesti melibatkan negara dan rakyat dimana gerakan Islam itu hidup dan mengambil alasan pergerakannya. Misalnya saja, bahan baku, energi, tenaga kerja, dan pasar, mestilah dipasok oleh massa dari gerakan tersebut berada. Sekiranya elemen-elemen tersebut dapat dikuasai oleh gerakan Islam, tentulah siatuasinya akan berbeda.

Taktik boikot pasar merupakan cara yang masih cukup efektif menakutkan bagi lawan-lawan gerakan Islam. Tentu saja harus dikembangkan dengan kampanye dan edukasi yang efektif kepada massa yang menjadi pasar produk-produk lawan-lawan gerakan Islam tersebut. Demikian pun taktik boikot energi (pasokan listrik dan bahan bakar), bahan baku, dan sumber rekruitmen tenaga kerja. Hal-hal semacam itu, kiranya dapat mematahkan basis logistik bagi beroperasinya aktivitas lawan-lawan gerakan Islam yang pada muaranya akan mematikan aktivitas dan eksistensi lawan-lawan gerakan Islam.

Walhasil, perlulah gerakan Islam menyusun kembali strategi dan mengambil pertimbangan yang lebih rasional untuk menghadapi lawan-lawannya, ketimbang sedikit-sedikit meringis dan berteriak gara-gara lawan-lawannya yang menghinakan ajaran-ajaran Islam yang diyakini.

(arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

4 tentara penjajah tewas dan 7 luka-luka dalam baku tembak dengan Mujahidin IIA di Nangarhar

Alhamdulillah arrahmah.com tetap eksis dan terus berkembang dengan adanya dukungan dari kaum Muslimin.

Anda bisa memberikan dukungan kepada kami dengan menyebarkan seluas-luasnya informasi yang ada di website ini, menyumbangkan tulisan untuk dimuat, dan juga sumbangan dana untuk biaya operasional.

Informasi donasi: Klik di sini...


17.11 | 0 komentar | Read More

Innalillahi, Muslim Norwegia hadapi ancaman pembakaran Masjid

OSLO (Arrahmah.com) – Sebuah kelompok tak dikenal telah mengancam untuk melepaskan kampanye pembakaran Masjid di seluruh Norwegia, dalam email yang dikirim pada pekan lalu kepada Masjid World Islamic Mission.

"Sebelum 2013 berakhir, semua Masjid di Norwegia akan dibakar hingga rata dengan tanah," tulis pesan kelompok tersebut.  "Kami adalah sekelompok orang yang telah merencanakan ini selama tujuh tahun."

Ghulam Sarwar, Ketua Jamaah Ahlu Sunnah di Norwegia menepis ancaman tersebut.

"Saya pikir ini hanya ulah beberapa orang gila yang ingin perhatian," ujarnya kepada  televisi lokal seperti dilansir the local.no (24/9/2013).

Namun email tersebut yang menjadi salah satu dari serangkaian tindakan kebencian, anti-Islam, yang berlangsung selama satu minggu terakhir dan menyebabkan polisi Oslo mengatur pertemuan darurat dengan Dewan Islam di negara itu pada Senin lalu.

Pada Jum'at pekan lalu, sebelum kaum Muslim Norwegia datang memenuhi Masjid di Fredrikstad, sebuah spanduk besar berbentuk sosis direntangkan di luar Masjid dengan tulisan : "Selalu, sosis panggang untuk Muslim".

Kemudian keesokan harinya kepala babi yang terpenggal ditemukan di luar Masjid terbesar di Norwegia di Oslo.

"Banyak orang yang marah dan saya juga marah," ujar Mohamed Hassan, seorang warga Norwegia asal Somalia yang menjadi salah satu dari mereka yang menemukan kepala babi tersebut.

"Saya tidak akan pernah melakukan sesuatu seperti itu kepada orang lain di mana mereka bribadah.  Mereka telah menghina agama orang lain," lanjutnya.  (haninmazaya/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Seorang pejabat intelijen boneka Yaman tewas dalam serangan bom

SHABWA (Arrahmah.com) – Ledakan bom mobil pada Rabu (25/9/2013) menewaskan seorang perwira intelijen boneka Yaman, menurut pernyataan seorang pejabat keamanan Yaman.

Bom tersebut meledak di kota Ataq, provinsi Shabwa, Yaman selatan, di mana Mujahidin Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) aktif beroperasi, lanjut pejabat itu seperti dilaporkan Al Arabiya.

Ledakan tersebut menewaskan Letnan Kolonel Mohammaed al-Saidi dan melukai seorang pria lainnya.   Sumber media juga mengonfirmasikan laporan kematian tersebut.

Sebelumnya pada Jum'at pekan lalu, diduga Mujahidin AQAP melancarkan serangan spektakuler dengan tiga target kepolisian dan tentara boneka Yaman di provinsi yang sama.  Mereka mengatakan sedikitnya 56 polisi dan tentara boneka Yaman tewas dalam serangan itu.

Serangan pada Jum'at pekan lalu, menjadi serangan yang paling mematikan sejak 21 Mei tahun lalu di mana sekitar 100 tentara tewas dalam operasi syahid di ibukota Yaman, Sana'a.  (haninmazaya/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Indonesia peringatkan Australia

NEW YORK (Arrahmah.com) - Pemerintah Indonesia memperingatkan Australia untuk tidak mengambil kebijakan yang melanggar kedaulatan Indonesia menyangkut penanganan masalah manusia perahu. 

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menegaskan sikap Indonesia itu ketika melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York, Senin waktu setempat.

Marty dan Bishop bertemu satu hari sebelum pembukaan Sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum PBB ke-68.

"Kita tegaskan bahwa Indonesia tidak bisa menerima kebijakan apa pun dari Australia yang sifatnya melanggar kedaulatan Indonesia," kata Marty kepada wartawan usai serangkaian pertemuan multilateral dan bilateral.

"Dan saya kira, tadi pesannya sudah diterima secara loud and clear (dengan sangat jelas)," tambahnya.

Menteri luar negeri kedua negara bertemu untuk membahas persiapan kunjungan Perdana Menteri baru Australia Tony Abbott ke Jakarta 30 September mendatang.

Marty mengungkapkan bahwa Bishop juga menjelaskan kembali upaya-upaya yang akan dilakukan Australia dalam mencegah arus kedatangan manusia perahu ke negaranya.

"Beliau (Menlu Bishop) juga menggarisbawahi bahwa langkah-langkah yang direncanakan oleh Pemerintah Australia akan dipastikan tidak melanggar kedaulatan Indonesia," ujar Marty.

Marty mengingatkan kembali mitranya itu bahwa Indonesia dan Australia telah menjadi ketua bersama Bali Process yang merupakan kendaraan bagi kedua negara dalam memimpin penangan masalah penyelundupan manusia.

"Ada langkah-langkah yang bisa kita lakukan, tapi secara lebih tertata, tertib dan sesuai dengan penghormatan kedaulatan masing-masing negara," kata Marty. 

Ia mengatakan, masalah manusia perahu akan menjadi agenda pembahasan dalam pertemuan PM Abbott-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 30 September nanti. 

Upaya menangkal kedatangan manusia perahu dan penyelundupan manusia menjadi salah satu prioritas yang ditentukan PM Abbott di awal kepemimpinannya.

Abbott telah menyatakan bahwa Australia menghormati kedaulatan Indonesia terkait penerapan kebijakan menghalau para pencari suaka.

(azmuttaqin/ant/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Swiss Selatan melarang pemakaian cadar

Written By Unknown on Rabu, 25 September 2013 | 17.11

TICINO (Arrahmah.com) – Otoritas wilayah Ticino, Swiss, telah melakukan pemungutan suara untuk melarang pemakaian niqab atau cadar, mengikuti langkah Belgia dan Perancis yang terlebih dahulu menerapkan larangan tersebut.

Di distrik yang penduduknya berbahasa Italia itu, hampir dua pertiga pemilih mendukung RUU anti-cadar yang diajukan oleh pengkampanya Giorgio Ghiringhelli.

Tetapi keputusan ini masih membutuhkan pengesahan pemerintah pusat.

Merasa menang atas kampenynya, Ghiringhelli memuji hasil pemungtan suara ini, menekankan bahwa hal ini adalah pesan untuk orang-orang "Islam fundamental."

Dalam sebuah pernyataan di ilguastafeste.ch, dengan arogan Ghiringhelli mengatakan,"Siapa yang ingin berintegrasi dipersilahkan terlepas dari agama mereka."

"Tetapi siapa yang menolak nilai-nilai kami dan bertujuan untuk membangun sebuah masyarakat paralel berdasarkan hukum agama, dan ingin untuk menempatkannya di masyarakat kami, tidaklah diterima," tambahnya.

Ini adalah upaya kedua untuk melarang pemakaian cadar di negara tersebut.

Upaya pertama untuk melarang penutup wajah, yang biasa dikenakan oleh wanita Muslim, di tempat umum telah ditolak oleh parlemen Swiss pada 2012.

Bagi komunitas Muslim setempat, upaya pelarangan cadar ini adalah bentuk lain dari Islamofobia.

"Ini merupakan ekspresi keras lainnya dari Islamofobia sosial," kata Dewan Pusat Keislaman Swiss dalam sebuah pernyataan yang dikutip Russia Today pada Senin (23/9/2013) dan dilansir OnIslam. (siraaj/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Pejuang Suriah Menolak Koalisi Nasional

DAMASKUS  (Arrahmah.com) – Tiga belas kelompok pejuang terkuat Suriah mengeluarkan pernyataan bersama menolak blok oposisi utama.

Kelompok Pejuang Islam Suriah mengatakan mereka tidak akan mengakui kelompok oposisi berbasis asing, termasuk koalisi Nasional Suriah.

"Koalisi Nasional tidak mewakili kami, kami juga tidak mengenalinya,"  demikian pernyataan bersama 13 kelompok pejuang paling kuat di Suriah pada akhir Selasa (24/9/2013).

Kelompok-kelompok pejuang tersebut termasuk anggota Tentara Pembebasan Suriah (FSA), serta Liwa al – Tauhid, kelompok pejuang terkuat di utara Aleppo,  Mujahidin Jabhah an-Nushrah.  Ahrar asy-syam juga dilaporkan menandatangani pernyataan bersama tersebut.

Para pejuang Islam dalam pernyataan bersamanya juga menyerukan penerapan hukum Islam.

"Kekuatan ini menyerukan kepada semua kelompok militer dan sipil untuk bersatu dalam konteks Islam yang jelas, yaitu perjuangan didasarkan pada hukum (Islam) Syariah, sebagai satu-satunya sumber hukum,"  ujar pernyataan seperti dilaporkan al Jazeera pada Rabu (25/9).

Mereka menyerukan persatuan  dan menolak perpecahan, dan menempatkan kepentingan (Negara Islam) di atas kepentingan masing-masing kelompok.
(M1/haninmazaya/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Alma, wanita pemberani yang lumpuh tidak pernah menyesal melawan rezim Assad

Silva Koria, seorang wartawan, menceritakan kisah Alma, seorang wanita berumur 45 tahun yang kini lumpuh dan telah terbaring selama 4 bulan di sebuah rumah sakit di Amman.

Wartawan itu mencoba untuk menyampaikan pesan dan suara Alma kepada publik. Alma, ia termasuk salah satu yang ikut demonstrasi damai di awal-awal revolusi Suriah dan ia juga bekerja menjadi sukarelawan membantu para korban kekejaman rezim Bashar Assad.

Ketika ia ditangkap oleh tentara rezim, ia mengalami penyiksaan yang brutal. Alma juga sempat membantu anak-anak yang terperangkap di bawah reruntuhan, akibat serangan bom tentara rezim, dan membantu banyak orang lainnya.

Pesan yang terpenting yang didapat dari Alma adalah bahwa Alma tidak pernah merasa menyesal turut mengangkat senjata melawan rezim Bashar Assad. Prisip Alma, "siapa yang tidak memahami kata-kata, harus diajak bicara dengan cara yang berbeda."

Wartawan itu menulis di halaman Facebooknya bahwa Alma memperkirakan situasi di Suriah akan butuh waktu lama untuk diselesaikan.

Alma masih yakin dan mendukung untuk mengangkat senjata melawan rezim Syiah Nushairiyah itu.

Alma berulangkali menunjukkan bahwa ia tidak pernah menyesali apa yang telah ia lakukan, meskipun kini tubuhnya yang kurus kini tak berdaya, dan ia tidak takut apapun.

Ketika ditanya tentang anak-anaknya, Alma menitikan air mata dan berkata: "Saya memiliki lima anak, mereka ada di Damaskus, Saya sangat merindukan mereka."

Alma, hanyalah salah satu di antara para pahlawan wanita Suriah, seorang ibu yang ikut dalam barisan melawan kezhaliman dan menjadi korban kezhaliman rezim.

Alma, hanyalah salah satu di antara sekian banyak saksi kekejaman rezim Assad. Sejarah akan mencatatnya.

Diterjemahkan dan diedit dari Zamanalwsl

 (siraaj/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Manuver dan rekayasa Syiah Sampang di rumah susun

JAKARTA (Arrahmah.com) - Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Sampang, KH Buchori Maksum mengaku tidak tahu menahu soal pemberitaan islah (perdamaian) antara warga Sunni (dalam hal ini NU Sampang) dengan warga Syiah di pengungsian Rumah Susun Puspo Agro, Surabaya.

"Itu semua rekayasa dan manipulasi. Tidak ada yang hadir dengan menyebut islah (rekonsiliasi) tanpa kehadiran ulama dan umara," demikian disampaikan Kiai Buchori Maksum kepada hidayatullah.com,  Selasa (24/09/2013).

Menurut Buchori Maksum, masyarakat Madura berbeda dengan masyarakat lain, di mana ummatnya begitu hormat dan taat pada para ulamanya.

"Ibaratnya, jika ada daun-daun yang jatuh di Madura, ulamanya pasti tahu," tambahnya. Karena itu dirinya mengaku heran, mengapa ada acara sepenting ini, ulama-ulama Madura dan para umara (pemimpin pemerintah) tidak tahu-menahu.

Karenanya ia yakin, pasti ada rekayasa di balik peristiwa ini. Sebab, sebelumnya, bersama para tokoh, ulama/habaib dan umarah, pihaknya sudah menyusun masalah ini dengan berhati-hati. Bahkan sudah disampaikan draft tertulisnya kepada Presiden Susilo B Yudhoyono saat ke Surabaya akhir Juli 2013.

Hidayatullah.com juga menghubungi Haji Abdul Manan, Ketua Tanfidziyah Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Omben, Sampang dan KH Syaifuddin, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ulum Kecamatan Omben soal berita ini.

Yang cukup mengagetkan, Abdul Manan dan Kiai Syaifuddin, mengaku tidak tahu-menahu ada acara sepenting ini.

"Sampai hari ini kami tidak tahu menahu acara ini (islah, red)," ujarnya kepada hidayatullah.com melalui sambungan telepon.

Seperti diketahui, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ulum Kecamatan Omben, Sampang, Madura ini bulan Rabu (24/10/2012) pernah menjadi fasilitator kembalinya  30 pasangan keluarga pengikut Tajul Muluk, tokoh pembawa ajaran Syiah di Kecamatan Omben, yang menyatakan diri kembali pada keyainan semula, Ahlus Sunnah Wal Jamaah (NU).

"Lagi pula, jika ada acara sepenting itu, mengapa pilihan tempatnya di Puspo Agro, bukan di tempat netral dengan dihadiri banyak pihak," ujar Abdul Manan.

Sementara  seorang relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Khanza yang ikut dalam acara ini mengaku agak meragukan acara ini disebut deklarasi perdamaian, pasalnya tidak terlihat keterwakilan ulama, pemerintah dan tokoh-tokoh agama.

"Kalau deklarasi perjanjian seharusnya ada Kiai, tokoh, dan pemerintah, mereka hanya warga biasa," ucap Khanza. 

Khanza bahkan meragukan identitas  rombongan yang datang hari Senin sore di Puspo Argo.

"Koordinatornya saja berasal dari Pemekasan bukan dari tempat kerusuhan terjadi, anggota yang datang  tidak ada yang membawa KTP," ungkap Khanza.

(azmuttaqin/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Jelang Idul Adha #2: Waktu menyembelih hewan kurban

(Arrahmah.com) – Menyembelih hewan kurban adalah ibadah yang telah diatur ketentuannya oleh syariat Islam. Waktu, jenis hewan, syarat-syarat hewan, tata cara penyembelihan, dan pembagian daging kurban diatur oleh sunnah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa salam. (Baca materi sebelumnya: Jelang Idul Adha #1: Anjuran menyembelih hewan kurban "udhiyah")

Awal waktu menyembelih hewan kurban

Awal waktu menyembelih hewan kurban adalah setelah dilaksanakan shalat Idul Adha bagi orang-orang yang melaksanakan shalat Idul Adha, misalnya penduduk sebuah desa atau kota. Atau kira-kira setelah waktu dilaksanakannya shalat Idul Adha bagi orang-orang yang tidak melaksanakan shalat Idul Adha, misalnya orang-orang yang melakukan perjalanan jauh. 

Barangsiapa menyembelih hewan ternaknya sebelum dilaksanakan shalat Idul Adha, maka ia belum dianggap melakukan penyembelihan hewan kurban. Hewan ternak yang ia sembelih bernilai penyembelihan biasa dan daging biasa, bukan daging hewan kurban.

عَنِ البَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ أَوَّلَ مَا نَبْدَأُ فِي يَوْمِنَا هَذَا أَنْ نُصَلِّيَ، ثُمَّ نَرْجِعَ فَنَنْحَرَ، فَمَنْ فَعَلَ ذَلِكَ فَقَدْ أَصَابَ سُنَّتَنَا، وَمَنْ نَحَرَ قَبْلَ الصَّلاَةِ فَإِنَّمَا هُوَ لَحْمٌ قَدَّمَهُ لِأَهْلِهِ، لَيْسَ مِنَ النُّسْكِ فِي شَيْءٍ»

Dari Barra' bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata: Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Sesungguhnya hal pertama yang kita mulai pada hari ini adalah kita melaksanakan shalat (Idul Adha), kemudian kita pulang dan menyembelih. Barangsiapa melakukan hal itu niscaya ia telah sesuai dengan as-sunnah. Adapun barangsiapa menyembelih hewan sebelum shalat Idul Adha, maka sembelihannya tersebut adalah daging yang ia berikan untuk keluarganya, bukan termasuk daging hewan kurban (untuk mendekatkan diri kepada Allah)." (HR. Bukhari no. 965 dan Muslim no. 1961)

عَنِ البَرَاءِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ ذَبَحَ بَعْدَ الصَّلاَةِ تَمَّ نُسُكُهُ، وَأَصَابَ سُنَّةَ المُسْلِمِينَ»

Dari Barra' bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata: Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Barangsiapa menyembelih hewan kurban setelah shalat Idul Adha, maka sembelihannya telah sempurna dan ia sesuai dengan sunnah kaum muslimin." (HR. Bukhari no. 5545 dan Muslim no. 1961)

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ ذَبَحَ قَبْلَ الصَّلاَةِ فَإِنَّمَا ذَبَحَ لِنَفْسِهِ، وَمَنْ ذَبَحَ بَعْدَ الصَّلاَةِ فَقَدْ تَمَّ نُسُكُهُ، وَأَصَابَ سُنَّةَ المُسْلِمِينَ»

Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata: Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Barangsiapa menyembelih hewan kurban sebelum shalat Idul Adha, maka ia menyembelih untuk dirinya sendiri. Adapun barangsiapa menyembelih hewan kurban telah shalat Idul Adha, maka sembelihannya telah sempurna dan ia sesuai dengan sunnah kaum muslimin." (HR. Bukhari no. 5546)

عَنْ جُنْدَبٍ، قَالَ: صَلَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ النَّحْرِ، ثُمَّ خَطَبَ، ثُمَّ ذَبَحَ، فَقَالَ: «مَنْ ذَبَحَ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ، فَلْيَذْبَحْ أُخْرَى مَكَانَهَا، وَمَنْ لَمْ يَذْبَحْ، فَلْيَذْبَحْ بِاسْمِ اللَّهِ»

Dari Jundab radhiyallahu 'anhu berkata: "Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam melaksanakan shalat pada hari raya penyembelihan, kemudian beliau menyampaikan khutbah dan menyembelih hewan kurban. Beliau lalu bersabda: "Barangsiapa menyembelih sebelum shalat Idul Adha, maka hendaklah ia menyembelih hewan ternak lain sebagai gantinya. Dan barangsiapa belum menyembelih (sebelum shalat Idul Adha), maka hendaklah ia menyembelih dengan menyebut nama Allah." (HR. Bukhari no. 985 dan Muslim no. 1960)

Lebih utama apabila kaum muslimin menyembelih hewan kurban setelah imam shalat menyembelih hewan kurban, jika imam shalat melakukan penyembelihan hewan kurban di lokasi dekat tempat shalat Idul Adha.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ «أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَذْبَحُ أَوْ يَنْحَرُ بِالْمُصَلَّى»

Dari Abdullah bin Umar bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam menyembelih kambing atau menyembelih unta di (lokasi dekat) tempat shalat Idul Adha." (HR. Bukhari no. 982 dan An-Nasai no. 1589)

Maksud hadits di atas adalah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam menyembelih kambing kurban atau unta kurban di lokasi dekat tempat shalat Idul Adha. Sebab tempat shalat haruslah dipelihara kebersihan dan kesuciannya, tidak boleh dikotori dengan air kencing, tahi dan darah hewan kurban. Beliau menyembelih di dekat lokasi shalat Idul Adha untuk menunjukkan syiar kurban, mengajarkan tata cara penyembelihan kepada kaum muslimin dan memudahkan pembagian dagingnya kepada fakir-miskin.

Setelah menunaikan shalat Idul Adha dan menyampaikan khutbah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam biasanya terlebih dahulu menyembelih hewan kurban. Setelah itu para sahabat mengikuti beliau.

 عَنْ أَنَسٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنْ ذَبَحَ قَبْلَ الصَّلاَةِ فَلْيُعِدْ»… ثُمَّ انْكَفَأَ إِلَى كَبْشَيْنِ، يَعْنِي فَذَبَحَهُمَا، ثُمَّ انْكَفَأَ النَّاسُ إِلَى غُنَيْمَةٍ فَذَبَحُوهَا

Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Barangsiapa menyembelih hewan kurban sebelum shalat Idul Adha, maka hendaklah ia menyembelih lagi!"…Beliau lalu menyembelih dua ekor domba, lalu masyarakat menyembelih kambing…" (HR. Bukhari no. 5561)

Waktu terakhir menyembelih hewan kurban

Adapun waktu terakhir untuk menyembelih hewan kurban adalah tenggelamnya matahari hari ketiga tasyriq, yaitu tanggal 13 Dzulhijah. Dengan demikian waktu menyembelih hewan kurban berlangsung selama empat hari: hari raya Idul Adha (10 Dzulhijah) dan hari tasyriq (11, 12 dan 13 Dzulhijah). Inilah pendapat yang dianggap kuat oleh para ulama, dan merupakan pendapat imam Hasan al-Bashri, Al-Awza'i,  Asy-Syafi'I dan Ibnu Mundzir.

Hal ini berdasar beberapa firman Allah Ta'ala:

(لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الأَنْعَامِ)

"Supaya orang-orang yang beribadah haji dapat menyaksikan berbagai macam kebaikan bagi mereka. Agar mereka juga menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan. Kemudian mereka menyembelih hewan kurban berupa ternak dari rezeki yang Allah berikan kepada mereka…" (QS. Al-Hajj [22]: 28)

Hari-hari yang telah ditentukan menurut penafsiran Ibnu Abbas adalah hari raya penyembelihan (Idul Adha) dan tiga hari setelahnya.

Juga berdasar hadits:

عَنْ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: وَكُلُّ أَيَّامِ التَّشْرِيقِ ذَبْحٌ "

Dari Jubair bin Muth'im radhiyallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Setiap hari tasyriq adalah waktu untuk menyembelih hewan kurban." (HR. Ahmad no. 16751, Ibnu Hibban no. 3854, Al-Bazzar no. 1126, Ath-Thabarani dalam Al-Mu'jam Al-Kabir no. 1583 dan Al-Baihaqi no. 19241)

Sanad hadits ini terputus (munqathi') dan kontradiktif (mudhtarib), namun ia memiliki riwayat penguat dari jalur Ali bin Abi Thalib dengan sanad hasan, jalur Ibnu Abbas dengan sanad shahih dan jalur Jabir bin Abdullah, sehingga derajat hadits Jubair bin Muth'im ini naik menjadi shahih li-ghairih seperti dijelaskan oleh para ulama hadits.

Hadits tersebut juga dikuatkan oleh hadits shahih:

عَنْ نُبَيْشَةَ الْهُذَلِيِّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرٍ لِلَّهِ»

Dari Nubaisyah al-Hudzali radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Hari-hari tasyriq adalah waktu untuk makan, minum dan mengingat Allah (berdzikir)." (HR. Muslim no. 1141 dan Ahmad no. 20722)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ طُعْمٍ، وَذِكْرِ اللهِ "

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Hari-hari tasyriq adalah waktu untuk makan dan mengingat Allah (berdzikir)." (HR. Ahmad no. 7134, Abu Ya'la no. 6023, dan Ibnu Hibban no. 3602. Syaikh Syu'aib al-Arnauth berkata: Hadits shahih lighairih

Dzikir dalam hadits di atas bermakna luas dan umum, mencakup dzikir di Mina, dzikir saat melempar jumrah, dan dzikir saat menyembelih hewan kurban. Pada hari-hari tasyriq, jama'ah haji menetap di Mina, melempar jumrah, melakukan thawaf Ifadhah dan haram berpuasa. Pada hari-hari tasyriq umat Islam juga menyembelih hewan kurban, sebagai bagian dari dzikir dan syukur kepada Allah Ta'ala.

Boleh menyembelih hewan kurban di waktu malam

Lebih utama untuk menyembelih hewan kurban pada siang hari. Namun apabila ada halangan sehingga baru bisa menyembelih pada malam hari, maka hal itu diperbolehkan.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin berkata: "Menyembelih di siang hari itu lebih utama, dan boleh menyembelih di malam hari, karena jika disebutkan lafal "hari" maka waktu malam termasuk di dalamnya. Oleh karenanya waktu-waktu malam termasuk di dalam "hari-hari" yang dianjurkan untuk berdzikir, karena waktu malam adalah waktu untuk berdzikir sebagaimana waktu siang adalah waktu untuk berdzikir.

Demikian juga waktu malam termasuk di dalam waktu untuk menyembelih, sebagaimana waktu siang termasuk di dalam waktu untuk menyembelih. Menyembelih di waktu malam tidaklah makruh, karena tidak ada dalil yang menunjukkan kemakruhan tersebut, sementara makruh adalah hukum syar'i yang penetapannya memerlukan dalil."

Ulama yang menyatakan makruh menyembelih hewan kurban pada malam hari berdalil dengan sebuah hadits:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ الذَّبْحِ لَيْلًا"

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam melarang dari menyembelih di waktu malam." (HR. Ath-Thabarani dalam Al-Mu'jam al-Kabir)

Namun hadits ini sangat lemah dan tidak bisa dijadikan dalil. Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani berkata: "Di dalamnya ada Sulaiman bin Salamah al-Khabairi, ia perawi yang matruk (tertuduh memalsukan hadits). Imam Abdul Haq al-Isybili meriwayatkannya dari jalur Atha' bin Yasar secara mursal dan di dalam sanadnya ada Mubasyir bin Ubadi, ia adalah perawi yang matruk." (Ibnu Hajar al-Asqalani, At-Talkhis al-Habir fi Takhrij Ahadits ar-Rafi'i al-Kabir, 4/352)

Wallahu a'lam bish-shawab.

(muhibalmajdi/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Membangun makam itu bertentangan dengan syari'ah juga melanggar Perda DKI

Written By Unknown on Selasa, 24 September 2013 | 17.11

JAKARTA (Arrahmah.com) – Makam Ustadz Jeffry Al Buchori atau yang akrab disapa Uje di TPU Karet Tengsin, Jakarta Pusat sedang dalam proses pemugaran. Makam Uje sudah dilapisi marmer hitam setinggi pingga orang dewasa, namun masih belum ada nisan yang terpasang.

Beredar kabar jika nisan atau papan nama di makam Uje akan dihiasi kaligrafi bertinta emas. Istri Uje, Pipik Dian Irawati yang mendengar kabar ini hanya bisa menerima dengan pasrah. Pipik mengaku tidak suka jika pemugaran makam suaminya berlebahan.

Sayangnya, pemugaran makam Uje ini tidak melibatkan Pipik dan menjadi tangungjawab ibunda Uje, Umi Tatu.

"Saya hanya ingin menyampaikan amanah almarhum (makam rata dengan tanah dan rumput). Kan kalau dipandang juga tidak enak dengan makam di sekitarnya. Jujur saya tidak suka dengan sesuatu yang berlebihan, Allah juga tidak suka sesuatu yang berlebihan, rasul juga tidak suka. Saya tidak pernah melarang, terserah mereka," jelas Pipik.

Bukan hanya Pipik, anak-anak almarhum juga merasa kecewa. Pasalnya, makam nan megah itu dirasa bertolak belakang dengan kepribadian sederhana yang selalu diajarkan Uje semasa hidup.

Pipik ingat betul, almarhun pernah mengungkapkan pada anak-anak bahwa dirinya sengat senang melihat makam dengan hanya tanah yang dikelilingi rumput saja, karena lebih terlihat segar dan sejuk.

"Mereka (anak-anak) pertama melihat (makam almarhum) itu nagis. Mereka sedih dengan keadaan ini, mungkin mereka masih ingat kata-kata abinya. Kok diginiin, anak-anak enggak suka," tutur Pipik, saat ditemui di Studio Trans TV, Jakarta Selatan, Selasa (17/9).

Pipik pun berusaha untuk menenangkan buah hatinya. "Saya bilang, cukup kita doain Abi. Doa dari kalian dan umi untuk Abi itu yang penting," ucapnya.

Tidak Sesuai Sunnah Islam

Dikutip dari buku Ahkamul Fuqaha, terbitan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, tahun 2010, disebutkan:

Syamsudin Ar Ramli dalam Nihayatul Muhtaj dan juga Syaikhul Islam Zakariya al-Anshari dalam Fathul Wahab menerangkan bahwa, segala upaya yang dianggap menghalangi pemanfaatan fasilitas umum di larang oleh agama. Dalam hal ini, haram hukumnya memperbarui ataupun membuat perangkat kuburan yang permanen, karena dapat menghalangi orang lain mengkuburkan jenazah. Dengan catatan mayat yang ada dalam kubur itu telah rusak.  Para ahli berpendapat bahwa sebuah mayat dapat bertahan hingga 15 tahun hingga 25 tahun. Ada pula yang bertahan hingga 70 tahun, perbedaan ini berdasarkan pada perbedaan iklim suatu daerah tertentu.

Adapun keterangan dalam kitab Nihyatul Muhtaj adalah sebagai beikut:

أَمَّا بَعْدَ الْبَلاَءِ عِنْدَ مَنْ مَرَّأَي مِنْ أَهْلِ الْخِبْرَةِ فَلاَ يَحْرُمُ النَّبْشُ بَلْ تَحْرُمُ أَمَارَتُهُ وَ تَسْوِيَةُ تُرَابٍ عَلَيْهِ إِذَا كَانَ فِي مَقْبَرَةٍ مُسَبَّلَةٍ لإِمْتِنَاعِ النَّاسِ مِنَ الدَّفْنِ فِيْهِ لِظَنِّهِم بِهِ عَدَمَ الْبَلِى.

"Adapun jenazah yang sudah hancur sesuai dengan perkiraan para ahli yang sudah berpengalaman tidak diharamkan untuk digali kembali, bahkan diharamkan membangun bangunan dan meratakan (mengecor) tanah di atasnya jika berada di kuburan yang landai, karena itu bisa menghalangi orang lain untuk menguburkan (jenazah lain), karena mereka menyangka (jenazah yang pertama) belum hancur". (Syamsuddin Ar-Ramli, Nihayatul Muhtaj,  (Mesir: Matba'ah Musthafa al-Halabi, 1357 H/1938 M), Jilid III, h. 40)

Adapun ibaroh dalam Fathul Wahhab adalah sebagai berikut:

أَمَّا بَعْدَ الْبَلِى فَلاَ يَحْرُمُ نَبْشُهُ أَي الْمَيِّتِ بَلْ تَحْرُمُ عِمَارَتُهُ وَ تَسْوِيَةُ التُّرَابِ عَلَيْهِ لِئَلاَّ يَمْتَنِعَ النَّاسُ مِنَ الدَّفْنِ فِيْهِ لِظَنِّهِمْ عَدَمَ الْبَلِيِّ.

"Sedangkan jenazah yang telah hancur maka tidak haram digali, bahkan yang diharamkan adalah membangun, meratakan (mengecor) tanah di atasnya agar tidak menghalangi orang lain menguburkan (jenazah lain) karena menyangka (jenazah yang semula) belum hancur." (Syaikhul Islam Zakariya al-Anshari, Fathul Wahhab,  (Beirut: Maktabah Darul Fikr,  1422 H/2002 M),  Juz I, h. 118.)

Melanggar Perda DKI

Tidak hanya timbul kontroversi di antara keluarga, pembangunan bangunan nisan permanen di atas pusara Uje bertentangan dengan Peraturan Daerah DKI Jakarta No.3 tahun 2007 tentang Pemakaman, tepatnya tentang Larangan di pemakaman umum, yakni pasal 42 yang berbunyi:

Setiap ahli waris dan/atau pihak yang bertanggungjawab memakamkan jenazah dilarang:

  1. mendirikan bangunan yang bersifat permanen di atas petak tanah pemakaman;

  2. mendirikan, memasang, menempatkan,  menggantungkan benda apapun di atas atau di dalam petak tanah makam serta yang dapat memisahkan makam yang satu dengan yang lain, kecuali plakat makam dan lambang pahlawan;

  3. menggunakan peti jenazah yang tidak mudah hancur; dan

  4. menanam pohon di atas petak tanah makam kecuali tanaman hias yang letak dan jenisnya ditentukan Kepala SKPD yang bertanggung jawab di bidang pemakaman

(Ukasyah/fimadani.com/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Seorang komandan angkatan udara Yaman dibunuh pria bersenjata

SANAA (Arrahmah.com) – Seorang komandan angkatan udara rezim boneka Yaman tewas ditembak mati pada Senin (23/9/2013) oleh seorang pria bersenjata yang belum teridentifikasi di ibukota Sanaa, menurut petugas medis dan keamanan, lapor Reuters.

Seorang penyerang yang mengendarai sepeda motor menembak Kolone Abdulwahab Azzan ketika dia sedang mengemudi dari pangkalan udara Al-Dailamy, 20 kilomoter dari utara Sanaa, kata pejabat setempat, seperti dilansir Middle East Online.

Belum diketahui identitas penyerang dan belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.

Sementara itu pada Jum'at lalu, sekelompok pria bersenjata dilaporkan menyerang tiga tempat polisi dan tentara di provinsi Shabwah yang diklaim telah menewaskan 56 personel keamanan rezim. (siraaj/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

MUI: konsumsi produk yang bersertifikat halal!

JAKARTA (Arrahmah.com) - Masalah halal ini tidak boleh main-main. Jangan dianggap sebagai urusan sekunder, apalagi tersier. Tapi ini merupakan urusan pokok, masalah yang utama. Kalau makanan yang masuk ke dalam mulut itu tidak halal, "fan-naaru awlaa bih", maka neraka-lah akibatnya. Demikian dikemukakan Dr.H. Abd. Rahman Dahlan, MA., dalam sidang Komisi Fatwa (KF) MUI di Jakarta, beberapa waktu lalu. Kemudian anggota KF MUI ini mengutip hadits Nabi saw yang tegas menyatakan: "Setiap tubuh yang tumbuh dari (makanan) yang haram, maka api neraka lebih utama baginya (lebih layak membakarnya)." (H.R. At-Thabrani). 

Oleh karena itu, "Kehalalan pangan dan konsumsi pangan yang halal menjadi kepedulian, bahkan prioritas para ulama, termasuk kami di Komisi Fatwa MUI," tandas dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah ini.

Maka, Ketua PB Al-Wasliyah ini menambahkan, menindak-lanjuti informasi dari LPPOM MUI tentang beberapa restoran terkemuka yang banyak dikunjungi umat, namun belum mendapatkan Sertifikat Halal MUI, para pimpinan MUI dan Komisi Fatwa MUI akan mengadakan Gerakan Nasional Seruan Halal (GNSH). 

Selaras dengan peran "Khidmatul Ummah", pelayanan bagi umat, dan "Himayatul Ummah", melindungi umat, juga sesuai dengan hasil-hasil Rakernas MUI baru lalu yang mengusung semangat "Meningkatkan Kinerja dan Pelaksanaan Program Prioritas MUI", maka MUI merancang beberapa program prioritas. Termasuk diantaranya ialah, menghimbau agar para pengurus MUI pusat maupun daerah propinsi sampai kabupaten dan kecamatan, juga Ormas-ormas Islam, para da'i, ustadz dan ulama agar melakukan gerakan bersama, mengingatkan umat dan masyarakat tentang urgensi dan kepedulian akan pangan halal dan mengkonsumsi produk yang telah mendapat Sertifikat Halal MUI," 

Harus berani bertanya

"Setiap kali akan membeli dan mengkonsumsi produk pangan, atau makan di restoran, harus bertanya terlebih dahulu, apakah produk yang dijual telah mendapat Sertifikat Halal MUI. Kita arahkan umat dan masyarakat agar berani bertanya dan mau menolak kalau ternyata produk yang ditawarkan tidak halal. Dan memang harus bertanya," tegasnya lagi. 

Karena, ia menjelaskan pula, mencari dan mengkonsumsi makanan yang halal itu perintah wajib di dalam Al-Quran. Dan sebaliknya, harus pula menolak makanan yang tidak halal, agar tidak mendapat dosa dengan ancaman siksa neraka itu tadi. Dan kalau ragu-ragu, tentu haruslah ditinggalkan. Karena kalau ragu-ragu, itu berarti Syubhat. Dan kalau berbuat yang syubhat, berarti mendekati atau bahkan bisa berarti berbuat yang haram. Na'udzubillahi min dzalik.

Sebagai implementasinya, MUI Pusat akan membuat surat edaran untuk para pimpinan dan pengurus MUI seluruh Indonesia, juga untuk Ormas-ormas Islam yang akan diteruskan kepada para anggota dan masyarakat luas, tentang aspek yang sangat urgen ini. Hal ini sekaligus sebagai implementasi dari program kerja yang telah dirancang bersama dalam Rakernas.

(azmuttaqin/halalmui/arrahmah.com) 


17.11 | 0 komentar | Read More

150 pemukim Yahudi menerobos masuk dan melakukan ritual di kompleks Masjid Al-Aqsa

AL-QUDS (Arrahmah.com) – Yayasan Wakaf dan Warisan Al-Aqsa menyatakan dalam sebuah pernyataan pers bahwa sejumlah pemukim Yahudi telah menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa pada Senin (23/9/2013) di bawah pengawalan polisi "Israel", lansir Ma'an.

Setelah melewati gerbang Al-Magharbah, sedikitnya 150 pemukim Yahudi yang didampingi oleh pendeta-pendeta mereka menodai situs suci umat Islam itu dengan melakukan ritual Talmud mereka, menurut yayasan tersebut dalam pernyataannya.

Dilaporkan bahwa Yehuda Glick, kepala Temple Mount Heritage Foundation Yahudi, juga ada di antara para pemukim Yahudi itu dan memberikan presentasi tentang apa yang diklaim sebagai kuil Yahudi.

Ratusan jamaah Muslim Palestina meneriaki mereka sebagai protes terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh para pemukim Yahudi tersebut, menurut pernyataan itu.

Masjid Al
-Aqsa, sebagai tempat suci ketiga umat Islam, terus menjadi target pelanggaran dan serangan yang rutin dilakukan oleh para pemukim Yahudi dan polisi "Israel"
. (banan/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Pejabat intelijen boneka Afghan tewas dalam serangan di Kunduz

KUNDUZ (Arrahmah.com) – Seorang pejabat provinsi Afghanistan mengatakan pria bersenjata menyerang dan menewaskan seorang kepala intelijen distrik ketika ia tengah berada dalam perjalanan menuju tempat kerja.

Kepala polisi Ghulam Mohayuddin mengatakan serangan terjadi pada Senin (23/9/2013) pagi di utara Afghanistan, dekat kota Kunduz, ibukota provinsi Kunduz, seperti dilaporkan Al Arabiya.

Dia menambahkan, dua orang bersenjata menyergap dan menembak mati Abdul Hussian, kepala intelijen distrik yang sedang dalam perjalanan menuju distrik Chardara.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.  (haninmazaya/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Foto Jabhah Nushrah tewaskan 30 tentara Nushairiyah di Homs Timur

Written By Unknown on Minggu, 22 September 2013 | 17.11

HOMS (Arrahmah.com) - Rezim Nushairiyah Suriah telah melakukan serangan teroris dan pengecut terhadap kaum muslimin di distrik Ghautah Timur, provinsi pinggiran Damaskus senjata kimia pada Rabu (21/8/2013) dini hari. Lebih dari 1700 warga sipil muslim gugur dan 6000 lainnya tak sadarkan diri oleh gas beracun yang dibawa oleh senjata kimia tersebut.

Sebagai pembalasan atas pembantaian dengan senjata kimia tersebut, Amir mujahidin Jabhah Nushrah Syaikh Abu Muhammad al-Jaulani hafizhahullah mengumumkan rangkaian operasi jihad "mata dibalas dengan mata".

Operasi keempat belas dilakukan dengan menembaki tiga desa Nushairiyah, di pinggiran Homs Timur; Maksir al-Hishan, Jubb al-Jirah dan Mas'udiyah, dengan roket dan mortar pada Selasa (10/9/2013). Jabhah Nushrah bekerja sama dengan Harakah Ahrar asy-Syam al-Islamiyah dalam serangan tersebut. Lebih dari 30 tentara Nushairiyah tewas dalam pertempuran sengit di ketiga desa tersebut.

(muhibalmajdi/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Tentara rezim kafir Suriah dan milisi Syiah bunuh 15 Muslim di provinsi Hama

HAMA (Arrahmah.com) – Pasukan rezim kafir Suriah yang didukung oleh milisi Syiah, membunuh sedikitnya 15 orang dan menduduki beberapa desa Sunni di Provinsi Hama, ujar laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) pada Sabtu (21/9/2013).

Media rezim melaporkan bahwa pasukan loyalis Assad berhasil menguasai tiga desa di provinsi Hama, namun tidak menyebutkan jumlah korban.

SOHR mengatakan 15 orang gugur ketika tentara yang didukung milisi pro-rezim menyerbu desa Sunni, Sheikh Hadid pada Jum'at (20/9), lansir Al Arabiya.

Laporan SOHR bergantung pada informasi dokter dan tenaga medis di lapangan, mereka menggambarkan pembunuhan tersebut sebagai pembantaian.

"Lima belas orang tewas, dua wanita, seorang anak dan 12 laki-laki, oleh pasukan rezim yang didukung militan Komite Populer dan Tentara Nasional Alawiyah menggunakan senapan dan pisau," ujar laporan.

Sepuluh orang lainnya terluka, tambahnya.  (haninmazaya/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Militer Mesir membakari rumah-rumah penduduk di kota Kerdasa

KAIRO (Arrahmah.com) – Saksi-saksi mata di kota Kerdasa, provinsi Giza menegaskan pasukan keamanan Mesir membakari rumah-rumah penduduk di kota tersebut dengan dalih tidak menemukan para buronan "teroris" pendukung presiden terguling Muhammad Mursli, Al-Jazeera melaporkan pada Sabtu (21/9/2013).

Para aktivis dan penduduk menyebar luaskan video amatir yang menunjukkan salah sebuah rumah dibakar setelah berkali-kali pasukan keamanan Mesir menggeledah rumah tersebut. Pasukan keamanan Mesir melakukan penggeledahan dan penangkapan terhadap sejumlah orang yang mereka tuduh "buronan".

Pasukan Keamanan Mesir dan pasukan Departemen Dalam Negeri Mesir menyerbu kota Kerdasa, provinsi Giza, selatan ibukota Kairo sejak Kamis (19/9/2013) pagi, laporan Al-Jazeera.

Didukung oleh tank-tank, pasukan keamanan Mesir dan pasukan Depertemen Dalam Negeri melakukan serangan skala besar terhadap kota Kerdasa yang hanya berjarak 14 kilometer di selatan ibukota Kairo.

Media massa resmi junta militer Mesir mengklaim serangan itu untuk memburu para buronan yang dituduh melakukan pembunuhan terhadap 11 polisi Mesir di kota Kerdasa pasca pembubaran demonstrasi anti kudeta militer di Rabiah Square dan Nahdah Square pada Agustus 2013 lalu.

Kantor berita Ash-Sharq al-Awsath melaporkan pasukan keamanan menangkap 65 buronan dari total 140 buronan yang diburu di Kerdasa.

Salah seorang penduduk kota Kerdasa mengatakan kepada Al-Jazeera bahwa pasukan keamanan melakukan penggeledahan skala besar-besaran di kota tersebut. Pasukan membakar sedikitnya lima rumah penduduk.

Muhammad Sayid, salah seorang saksi mata, menyatakan salah satu rumah yang dibakar adalah milik orang tua seorang demonstran yang gugur oleh serangan militer saat membubarkan massa pendukung Mursi di Rabiah Square. Sayid menambahkan pembakaran rumah itu sengaja dilakukan pasukan keamanan setelah gagal menemukan pemilik rumah.

Sayid menyebutkan penduduk berusaha memadamkan api dari rumah-rumah yang dibakar pasukan keamanan. Namun pasukan keamanan menghalangi mobil pemadam kebakaran mendekati rumah-rumah tersebut. Pasukan keamanan bahkan mengancam akan menangkap penduduk yang mencoba untuk memadamkan rumah yang dibakar.

Sejumlah saksi mata menyatakan penduduk sama sekali tidak melakukan perlawanan terhadap pasukan keamanan. Demonstrasi yang dilakukan penduduk kota pada Kamis (19/9/2013) siang dan Jum'at (20/9/2013) berlangsung secara damai.

Penduduk kota menyatakan serangan besar-besaran dan penggeledahan dilakukan oleh pasukan keamanan untuk "menundukkan penduduk kota yang menolak kudeta militer dan memberikan lebih dari 90 persen suaranya untuk memilih Mursi dan konstitusi". (muhibalmajdi/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Allahu akbar, Jabhah Nushrah tewaskan 30 tentara Nushairiyah di Homs Timur

HOMS (Arrahmah.com) – Rezim Nushairiyah Suriah telah melakukan serangan teroris dan pengecut terhadap kaum muslimin di distrik Ghautah Timur, provinsi pinggiran Damaskus senjata kimia pada Rabu (21/8/2013) dini hari. Lebih dari 1700 warga sipil muslim gugur dan 6000 lainnya tak sadarkan diri oleh gas beracun yang dibawa oleh senjata kimia tersebut.

Sebagai pembalasan atas pembantaian dengan senjata kimia tersebut, Amir mujahidin Jabhah Nushrah Syaikh Abu Muhammad al-Jaulani hafizhahullah mengumumkan rangkaian operasi jihad "mata dibalas dengan mata".

Operasi keempat belas dilakukan dengan menembaki tiga desa Nushairiyah, di pinggiran Homs Timur; Maksir al-Hishan, Jubb al-Jirah dan Mas'udiyah, dengan roket dan mortar pada Selasa (10/9/2013). Jabhah Nushrah bekerja sama dengan Harakah Ahrar asy-Syam al-Islamiyah dalam serangan tersebut. Lebih dari 30 tentara Nushairiyah tewas dalam pertempuran sengit di ketiga desa tersebut.

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

jabhah-nushrah-logo JPG

Penjelasan no. 398

Rangkaian perang "mata dibalas dengan mata" (14)
"Menyerang tiga desa Nushairiyah di pinggiran Homs Timur; desa Maksir al-Hishan, Jibb al-Jirah dan Mas'udiyah, dan membombardirnya dengan mortar dan roket"

Segala puji bagi Allah Yang Maha Merajai lagi Maha Tinggi, Yang telah memerintahkan kita untuk memutuskan perkara di antara manusia dengan keadilan dan mensyariatkan kepada kita untuk melawan penyerangan dengan balasan setimpal. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada orang yang senantiasa tersenyum lagi ahli berperang, nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa salam, juga atas seluruh keluarga dan sahabatnya. Amma ba'du.

Sebagai pembalasan atas pembantaian terhadap kaum muslimin dan muslimat di Ghautah Timur dan memenuhi seruan Al-Fatih Syaikh Abu Muhammad al-Jaulani [semoga Allah menjaganya], para singa Jabhah Nushrah [semoga Allah menjayakannya] di kota Homs bekerja sama dengan Harakah Ahrar asy-Syam al-Islamiyah menyerang tiga desa Nushairiyah di pinggiran Homs Timur yaitu desa Maksir al-Hishan, Jibb al-Jirah dan Mas'udiyah. Mujahidin menyerbu dan berusaha untuk memasuki ketiga desa Nushairiyah tersebut.

Ketiga desa Nushairiyah ini terletak berdampingan dengan desa-desa Ahlus Sunnah, di mana desa-desa Nushairiyah ini dan posko-posko militer di pinggiran desa-desa ini tak henti-hentinya membombardir desa-desa Ahlus Sunnah. Belum lagi penggeledahan dan penangkapan secara biadab terhadap penduduk desa-desa Ahlus Sunnah.

Maka para ikhwah mujahidin mempersiapkan sarana-sarana dan mengambil keputusan, lalu berserah diri kepada Allah semata. Setelah melakukan pengawasan dan mujahidin mempersiapkan peralatan perang, pemimpin syariat menyampaikan khutbah untuk menyemangati mujahidin.

Ikhwah mujahidin berangkat pada pukul 03.30 dini hari Selasa, 4 Dzulqa'dah 1434 H/10 September 2013 M dan mulai mengambil posisi sambil menunggu aba-aba dimulainya penyerangan.

Hanya lewat pertempuran satu jam, ikhwah mujahidin berhasil memasuki dan menguasai sepenuhnya posko militer dan desa Maksir al-Hishan, setelah melakukan penyisiran.

Pada saat bersamaan mujahidin menembaki desa Jibb al-Jirah dan Mas'udiyah dengan meriam kaliber 120 mm, roket Grad, meriam kaliber 57 mm, meriam kaliber 23 mm, dan beberapa roket rakitan lokal.

Ikhwan mujahidin telah menguasai desa Maksir al-Hisan, segala puji bagi Allah semata, selama 10 jam. Namun bombardir massif dan pasukan bantuan Nushairiyah dalam jumlah besar yang dikerahkan dari wilayah Makhram al-Fauqani memaksa ikhwah mujahidin untuk mundur kembali ke tempat-tempat penjagaan seperti biasanya, setelah mujahidin menghancurkan desa Mas'udiyah dan Jibb al-Jirah dengan meriam kaliber 58 mm dan meriam Hawan. Segala puji bagi Allah semata.

Hasil dari pertempuran ini adalah mujahidin menewaskan lebih dari 30 tentara Nushairiyah, merampas 10 senapan Rusia, sejumlah amunisi, kendaraan dan logistik. Di antara korban tewas di pihak pasukan Nushairiyah adalah komandan pasukan bantuan Mayor Hasan yang tewas di desa Maksir al-Hishan. Rasa takut yang selama ini membelenggu kini mulai hilang dari penduduk Ahlus Sunnah, sebab ini adalah pertama kalinya desa-desa Nushairiyah ini diserang dan puluhan tentara Nushairiyah tewas. Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam.

"Maka barangsiapa menyerang kalian [secara zalim], seranglah mereka sesuai serangan yang mereka lakukan kepada kalian." (QS. Al-Baqarah [2]: 194)

"Allah Maha Melaksanakan urusan-Nya akan tetapi kebanyakan manusia tidak memahaminya." (QS. Yusuf [12]: 21)

Jabhah Nushrah
Yayasan Media Al-Manarah al-Baidha'

Jangan melupakan kami dalam doa Anda
Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam

Ahad, 9 Dzulqa'dah 1434 H/15 September 2013 M

(muhibalmajdi/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

الأمن المصري يحرق منازل بكرداسة

(شبكة الرحمة الإسلامية) – أكد شهود عيان من منطقة كرداسة بمحافظة الجيزة في مصر قيام قوات الأمن بإحراق عدة منازل هناك، بحجة عدم العثور على أصحابها المطلوبين.

وبث ناشطون مشاهد تظهر احتراق أحد المنازل بعد مداهمته أكثر من مرة، بحسب ما أكد سكان من المنطقة. وتشهد منطقة كرداسة حملة مداهمات واعتقالات تقول الجهات الأمنية إنها تهدف للقبض على مطلوبين.

وقال أحد سكان بلدة كرداسة للجزيرة إن قوات الأمن قامت بحملة مداهمات واسعة النطاق، تخللها حرق أكثر من خمسة منازل بعد مداهمتها.

وقال محمد السيد إن أحد هذه البيوت يرجع لوالد أحد قتلى فض اعتصام رابعة العدوية، مشيرا إلى أن عملية الحرق تتم بالعمد بعد مداهمة المنزل وعدم العثور على أصحابه.

وأضاف السيد أن أهالي المنطقة يحاولون السيطرة على الحرائق، إلا أن قوات الأمن تمنع سيارات المطافئ من الوصول إلى البيوت المحترقة، كما تقوم بتهديد من يشارك في إطفاء الحرائق بالاعتقال.

وتابع للجزيرة أن قوات الأمن اعتقلت زوجة أحد الأطباء المشهورين بكرداسة وابنه الذي لم يتجاوز عمره اثني عشر عاما، ولفت إلى أن البلدة تعاني من حصار خانق منذ عدة أيام أدى لنقص المواد الغذائية، وأن الأهالي يعيشون حالة من الرعب ولا يستطيعون الذهاب إلى المستشفيات أو إلى أعمالهم.

وأشار الشاهد إلى أنه لا توجد أي عمليات تصدٍ لقوات الأمن، وأن المسيرات التي خرجت أمس الجمعة وقبل ذلك كانت سلمية تماما، مؤكدا أن قوات الأمن تهدف "لتركيع أهالي البلدة الذين رفضوا الانقلاب بعد أن صوتوا لصالح الرئيس المعزول محمد مرسي ولصالح الدستور بأكثر من 90%".

وكانت قوات من الجيش والشرطة قد شنت حملة عسكرية واسعة على بلدة كرداسة لا تزال مستمرة منذ الخميس الماضي، وقامت باعتقال عشرات الأشخاص.

وشهدت الحملة مقتل اللواء نبيل فراج مساعد مدير أمن الجيزة، وسط أنباء عن إطلاق النار عليه من مسافة قريبة، مما يفتح الباب أمام احتمال قتله بطريق الخطأ.

كما قرر وزير التعليم تأجيل الدراسة -التي بدأت في مصر اليوم- في كرداسة لمدة أسبوع بسبب الظروف الأمنية، وذلك وسط حفاوة واضحة من الإعلام بالحملة التي وصفتها صحيفة الجمهورية بأنها حملة "تحرير كرداسة من الإرهاب"، وفي المقابل وصفتها صحيفة الحرية والعدالة لسان حال جزب الحرية والعدالة المنبثق عن الإخوان المسلمين بأنها "إعلان حرب ضد المصريين".

وتأتي مداهمة كرداسة بعد أيام من عملية مماثلة قامت بها قوات الجيش والشرطة في بلدة دلجا بمحافظة المنيا في صعيد مصر.

المصدر: الجزيرة نت


17.11 | 0 komentar | Read More

12 Muslim Uighur di Xinjiang ditembak mati oleh otoritas Cina

Written By Unknown on Jumat, 20 September 2013 | 17.11

XINJIANG (Arrahmah.com) – Otoritas Cina di bagian barat laut Xinjang telah menembak mati hingga 13 Muslim Uighur dan melukai 20 lainnya dalam sebuah penyerbuan terhadap yang mereka sebut kamp "teroris," menruut laporan penduduk dan pejabat setempat, dilansir Radio Free Asia (RFA) pada Selasa (17/9/2013).

Polisi mengkonfirmasi penembakan di daerah Poskam (dalam bahasa Cina disebut Zepu) di dekat jalan di kota Kashgar di Xinjiang, di mana sekitar 9 juta minoritas Muslim Uighur berada yang telah mengalami penderitaan diskriminasi dan pengawasan agama oleh polisi Beijing.

Sementara itu polisi menolak untuk memberikan informasi rinci terkait insiden tersebut. Penduduk dan pejabat lokal mengatakan bahwa penembakan terjadi di desa Jigdejay pada 23 Agustus dalam sebuah penyerbuan ke sebuah tempat yang diduga polisi menjadi tempat pelatihan dan pembuatan perlengkapan perang yang dijalankan oleh sekitar 30 warga Uighur.

Serangan tersebut terjadi tiga hari setelah polisi Cina menembak mati 22 Muslim Uighur di Kargilik (Yecheng dalam bahasa Cina) pada saat operasi "anti-terorisme" pada 20 Agustus ketika mereka sedang melaksanakan shalat di sebuah rumah.

Seorang penduduk Kuybagh yang mengklaim menjadi saksi mata mengatakan dalam kondisi anonimitas kepada RFA yang mengkonfirmasi penembakan tersebut.

"Betul, mereka (polisi) membunuh 12 orang," katanya.

Dia menambahkan bahwa kamp tersebut dioperasikan oleh warga Uighur lokal dan diserbu oleh 70-80 polisi bersenjata.

Penggelapan informasi

Seorang warga Cina Han di ibukota wilayah Urumqi yang bermarga Zhang mengatakan bahwa otoritas lokal sering memberlakukan penggelapan informasi  terkait insiden kekerasan di Xinjiang.

"Mereka ingin untuk menutupi hal-hal sehingga mereka bisa mengatakan Xinjiang dalam keadaan damai dan harmonis," kata Zhang.

Otoritas Cina sering menyalahkan kekerasan yang terjadi di Xinjiang, di wilayah minoritas Uighur berada, karena "para teroris."

Tetapi para pakar dan kelompok-kelompok HAM mengatakan bahwa Beijing melebih-lebihkan adanya ancaman "terorisme" untuk mengambil kebijakan keras yang menyebabkan kerusuhan atau ketidakadilan otoritas yang membenarkan penggunaan kekuatan terhadap warga Uighur. (siraaj/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Pencantuman Ustadz Afif sebagai teroris, Jubir JAT: pembunuhan karakter terhadap ulama

JAKARTA (Arrahmah.com) - Departemen Keuangan Amerika Serikat (US Department Of The Treasury) telah mengeluarkan rilis yang memasukkan Ustadz Afif Abdul Majid ke dalam daftar hitam teroris AS Rabu (18/9/2013). Berkenaan dengan itu juru bicara Jamaah Ansharut Tauhid Sonhadi, menyebut hal itu adalah fitnah  sekaligus sebuah pembunuhan karakter terhadap ulama dan aktivis muslim yang hendak memperjuangkan syari'at Islam.

Dalam rilis JAT yang diterima redaksi arrahmah.com juga menyebut bahwa dampak dari rilis Depkeu AS tersebut adalah dimasudkan untuk terus menerus menekan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir dan JAT. Hal ini terbukti tak lama berselang setelah rilis ini keluar pihak LP Pasir putih mengeluarkan kebijakan pembatasan jumlah pembesuk Ustadz Ba'asyir dan larangan pada beliau untuk menerima buku-buku bacaan dari luar.

JAT juga mewaspadai adanya hidden agenda di balik rilis ini yakni sebagai kedok hegemoni AS atas sumber daya alam, ekonomi dan politik di Indonesia sebagai penopang kebutuhan dalam negeri Amerika.

Berikut ini adalah selengkapnya isi rilis Jamaah Ansharut Tauhid pencantuman Ustadz Afif Abdul Majid masuk dalam daftar hitam teroris AS yang diterima redaksi pagi ini Jum'at (20/9/2013).

 P E R S   R E L E A S E

          JAMA'AH ANSHORUT TAUHID

Tentang: Pencantuman Ust. Afif Abdul Majid Masuk Daftar Hitam Teroris AS

Berkenaan dengan dikeluarnya release oleh Kementerian Keuangan Amerika Serikat (US Department Of The Treasury) tertanggal 18 September 2013 yang memasukkan Ust. Afif Abdul Majid  ke dalam daftar hitam teroris AS, maka kami sampaikan hal sebagai berikut:

  1. Release tersebut adalah fitnah sekaligus sebuah pembunuhan karakter terhadap ulama dan aktivis muslim yang hendak memperjuangkan syare'at Islam. Apalagi Ust. Afif Abdul Majid sebagai anggota dewan syare'at di JAT memiliki posisi strategis dalam mengawal JAT untuk tidak keluar dari koridor syare'at.

  2. Dampak nyata dibalik release tersebut, warning pemerintah AS kepada pemerintah Indonesia untuk terus menekan dan mengintimidasi Ust. Abu Bakar Ba'asyir dan JAT. Hal ini terbukti tak lama berselang setelah release ini keluar pihak LP Pasir putih mengeluarkan kebijakan pembatasan jumlah pembesuk Ust. Abu dan larangan pada beliau untuk menerima buku-buku bacaan dari luar. Hal ini merupakan intimidasi sekaligus diskriminasi. Ummat yang selama ini datang untuk meminta nasehat dan berkonsultasi kepada beliau harus dibatasi jumlahnya. Ini adalah contoh dari intimidasi tersebut. Sedangkan larangan menerima buku-buku dari luar adalah sebuah bentuk diskriminasi yang mana menerima dan mempelajari ilmu adalah hak setiap individu yang dilindungi Undang-Undang.

  3. Hidden agenda di balik release ini adalah Amerika hendak melanjutkan perang kepada umat Islam atas nama kontra-terorisme di Indonesia padahal proyek tersebut sebagai kedok hegemoni mereka atas sumber daya alam, ekonomi dan politik di Indonesia sebagai penopang kebutuhan dalam negeri Amerika yang saat ini diambang kebangkrutan sejak tragedi 11 september 2001.

Demikian pers release ini kami buat, wa makkaru makarallah wallahu khoiru maakirin.

Jakarta , 14 Dzulqo'dah 1434 H / 20 September 2013 M

Jamaah Ansharut Tauhid

Son hadi

Juru Bicara

(azmuttaqin/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Rp39,5 triliun biaya yang dikeluarkan untuk rawat inap perokok

JAKARTA (Arrahmah.com) - Sekjen PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Daeng M Faqih MH menyatakan biaya rawat inap dan rawat jalan yang ditimbulkan oleh penyakit terkait rokok pada 2011 diperkirakan mencapai Rp39,5 triliun.

"Itu jauh melampaui dana Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang hanya Rp20 triliun per tahunnya," katanya melalui siaran pers soal diselenggarakannya Focus Group Discussion (FGD) "Dilema APBN untuk membiayai Penyakit Terkait Rokok dalam Perspektif Asas Keadilan" yang digagas Pusat Studi Hukum dan Pembangunan di Jakarta, Jumat (20/9/2013).

Ia memerinci hitungan PBI sebesar Rp20 triliun itu, berasal dari 86,4 juta PBI dikalikan Rp19.250 per orang, kemudian dikalikan satu tahun atau 12 bulan hingga totalnya sekitar Rp20 triliun.

Karena itu, dirinya mempertanyakan siapakah yang akan menanggung pembiayaan penyakit terkait rokok itu, apakah APBN atau BPJS Kesehatan atau melalui sumber pembiayaan lainnya.

Karena itu, di dalam FGD itu memberikan kesimpulan bahwa sumber pembiayaan lain bagi penyakit terkait rokok merupakan pilihan yang paling baik dan dimungkinkan oleh Undang-Undang (UU) Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, yakni melalui Asuransi Kesehatan Komersial dimana pelaksanaannya diatur oleh peraturan perundang-undangan.

Jika itu terlaksana, maka masalah dilematis bagi APBN akan terselesaikan secara elegan, demikian pula bahaya katastropik terhadap pembiayaan BPJS Kesehatan, tidak perlu terjadi.

Seperti diketahui, pembiayaan penyakit terkait rokok jika mengacu Pasal 25 huruf i Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 tahun 2003 tentang Jaminan Kesehatan, sudah jelas berada di luar pembiayaan kesehatan melalui APBN.

Kendati demikian, bukankah para penderita penyakit terkait rokok adalah warga negara yang berhak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan jaminan sosial dari pemerintah.

Hal dilematis tersebut merupakan tema dari acara Focus Group Discussion "Dilema APBN untuk membiayai Penyakit Terkait Rokok dalam Perspektif Azas Keadilan" yang digagas Pusat Studi Hukum dan Pembangunan di Hotel Santika, Kamis (19/9/2013).

Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof dr Ali Gufron Mukti selaku keynote speaker sangat berharap agar Focus Group Discussion dapat menemukan solusi bagi hal yang dilematis ini.

(azmuttaqin/ant/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Anak berlaku kriminal, siapa yang bertanggungjawab ?

Oleh : Henny (Ummu Ghiyas Faris)
Aktivis Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia

(Arrahmah.com) – Kecelakaan maut di tol Jagorawi yang melibatkan anak musisi Ahmad Dani, Abdul Qodir Jaelani (Dul) beberapa waktu lalu menyisakan cerita yang berimbas pada banyak hal terutama pada masalah kasus pidana anak. Seperti diketahui kecelakaan maut ini menelan korban yang menewaskan 7 orang dan 8 lainnya luka-luka. Bahkan Polisi sudah menetapkan Dul sebagai tersangka kasus kecelakaan ini. Banyak pihak yang menilai status tersangka yang disandang oleh Dul, masih terlalu dini. Banyak yang berharap, jika pihak yang berwajib bisa menemukan solusi lain.

Dikutip dari republika.co.id (Selasa, 17/09/2013) Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kakanwil Kemenkumham Jawa Barat Agus Anwar menyatakan kasus kecelakaan maut di Tol Jagorawi yang melibatkan anak bungsu musisi Ahmad Dhani yaitu Abdul Qodir Jaelani (13 tahun) dan telah mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia, tidak bisa diselesaikan hanya dengan menyantuni keluarga korban semata. Tetapi pidananya harus tetap dipertanggungnjawabkan walaupun perdatanya sudah selesai dengan cara menyantuni keluarga korban.

Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Sambodo Purnomo mengatakan Undang-Undang Lalu Lintas dan Jalan tidak mengenal pelimpahan pidana dari anak kepada orang tuanya. Jadi tidak bisa orang tua disalahkan dalam kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anaknya. Yang dianggap bertanggung jawab dan ditetapkan tersangka tetap anaknya meskipun masih di bawah umur.  (antaranews.com, Selasa 17 September 2013)

Komisioner KPAI, Asrorun Niam Sholeh mendorong agar penyelesaian kasus kecelakaan yang melibatkan putra Ahmad Dhani, Dul, di luar peradilan pidana. Cara ini, menurut komisioner KPAI bisa ditempuh jika ada kesepakatan antara pelaku dan korban kecelakaan maut di tol Jagorawi itu. Ini ditujukan untuk semata-mata merealisasikan tujuan hukum, yaitu keadilan dan kemaslahatan anak. Menurut Niam, polisi dapat menggunakan deskresi dan kewenangannya untuk menyelesaikan kasus ini di luar proses hukum formal dan mengesampingkan proses hukum pidana terkait kecelakaan. Jika keluarga korban setuju.

Hal ini kontradiktif dengan fakta yang pernah terjadi di Sumut. Putusan Pengadilan Negeri (PN) Pematangsiantar, Sumatera Utara (Sumut) mengejutkan pemerhati anak dan pejuang HAM. Sebab hakim menjatuhkan vonis 66 hari penjara bagi anak berusia 11 tahun.

Menurut Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Alvon Kurnia Palma Hal ini bertolak belakang dengan putusan MK tentang batas usia anak (detikcom, Jumat (7/6/2013). Vonis ini dijatuhkan oleh hakim tunggal Roziyanti kepada bocah berusia 11 tahun pada Rabu (5/6). Bocah itu dikenai hukuman 66 hari karena melanggar 363 ayat 1 ke 4 e KUHPidana juncto Pasal 4 UU No 3/1997 tentang Pengadilan Anak. Menurutnya Hal ini bertentangan dengan putusan MK tertanggal 24 Februari 2011 yang memutuskan bahwa batas bawah usia anak yang bisa dimintai pertanggungjawaban hukum adalah 12 tahun. Seharusnya, jika usia belum 12 tahun maka vonisnya dikembalikan ke orang tua atau dikembalikan ke negara. Dalam hal ini diberikan kepada Kementerian Sosial untuk mendidiknya. Bocah tersebut terlibat pencurian HP dengan temannya yang telah berusia 16 tahun. Roziyanti menjatuhkan lamanya hukuman bagi kedua terdakwa sama. Ini artinya para penegak hukum melanggar hukum. Tidak saja UU, tetapi juga konstitusi.

Buah dari sistem yang salah

Menelaah dari kasus Dul ini dan kasus kriminalitas lainnya ini banyak faktor yang melatarbelakanginya seperti ekonomi, keluarga/lingkungan, dan lain-lain. Dalam kasus Dul ini faktor keluargalah  yang paling mengedepan sehingga kasus ini terjadi, selain itu faktor lingkungan juga sangat berperan sehingga hal ini terjadi. Lingkungan adalah tempat perkembangan sosial, dan pada fase inilah saatnya remaja telah mengalami perkembangan kemampuan untuk memahami orang lain (social cognition) dan menjalin persahabatan. Remaja memilih teman yang memiliki sifat dan kualitas psikologis yang relatif sama dengan dirinya, misalnya sama hobi, minat, sikap, nilai-nilai, dan kepribadiannya.

Seperti diketahui bahwa Dul telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan maut ini. Jika dicermati dari fakta di atas dalam menyikap sanksi bagi anak yang melakukan kriminalitas, tidak lain dan tidak bukan bahwa sistem sanksi dalam demokrasi memungkinkan adanya kompromi. Sehingga dapat menimbulkan kontradiksi di antara kasus itu sendiri. Pidana Abdul Qodir Jaelani (Dul) tidak seharusnya berbeda dengan yang terjadi di Sumut, karena pelakunya sama-sama masih ABG. Tapi pemberlakuan hukum yang diterima berbeda. Dalam hal ini harus dilihat secara general, tentang persamaan perlakuan hukum yang ditilik dari usia pelaku meski jenis kasusnya memang berbeda.

Solusi Islam

Kasus-kasus kriminal yang melibatkan anak-anak (usia kurang dari 18 tahun) semakin marak, baik kuantitasnya maupun kualitasnya yang semakin banyak. Dalam persepsi hukum positif saat ini, yakni UU Perlindungan Anak, anak didefinisikan mereka yang berusia kurang dari 18 tahun.

Definisi ini sejatinya bertentangan dengan fakta di lapangan. Terbukti saat ini usia 14-18 tahun itu sudah membentuk sosok tak ubahnya seperti orang dewasa, karena memang mayoritas usia  inilah – bahkan lebih rendah lagi, telah mengalami pubertas sebagai tanda-tanda peralihan dari masa anak-anak menjadi dewasa. Sangat salah jika memposisikan mereka sebagai anak-anak, sehingga setiap perilakunya ditolelir. Berlaku kriminal pun dibela dengan memposisikan mereka sebagai korban. Karena itu, definisi anak tidak relevan. Bersikap lunak terhadap anak perilaku kriminal hanya akan menularkan efek buruk terhadap anak lain, yang akan bisa melakukan hal serupa atau bahkan lebih buruk.

Adapun kondisi yang melatarbelakangi kriminalitas anak seperti yang disebutkan di atas, seperti himpitan ekonomi, rendahnya pendidikan, kurangnya perhatian orang tua dan lain-lain, bisa dituntaskan oleh negara dengan mekanisme penerapan sistem yang mampu memenuhi itu semua. Bukan dengan menghukum ringan pelaku kriminal, atau bahkan memaafkannya sama sekali.

Bagaimana Islam dengan tegas memisahkan kategori anak dan dewasa, yakni ditandai dengan masa pubertas/baligh. Tanda-tanda baligh itu antara lain itu ihtilam (mimpi basah) bagi laki-laki, atau haid bagi perempuan, serta perubahan fisik lainnnya. Bagi yang belum baligh, dan jika melakukan tindak kriminal, orangtuanya yang dikenai sanksi, sementara anaknya yang melakukan tindak kriminal harus dibina/dididik. Bagi anak yang telah baligh konsekuensinya adalah taklif/pembebanan hukum syara' sudah berlaku. Termasuk ketika melakukan tindak kejahatan, harus dihukum setimpal.

Negara harus menciptakan sistem yang mampu menyiapkan anak, saat ketika baligh harus sudah siap memikul beban hukum, sehingga bisa memilih dan memilah mana tindakan terpuji/kebaikan, dan mana tindakan tercela/kejahatan, sehingga tercegah menjadi pelaku kriminal.

Keluarga, masyarakat dan negara bertanggung jawab terhadap kriminalitas yang dilakukan anak-anak. Tingkat tanggung jawabnya bertambah dan puncaknya berada di negara. Menyerahkan pendidikan anak kepada keluarga saja belum cukup, apabila masyarakat dan negara tidak menerapkan aturan dan sanksi untuk melindungi anak-anak dari tindak kejahatan dan berbuat jahat.

Dalam pandangan Islam,negara adalah satu-satunya institusi yang dapat melindungi anak dan mengatasi persoalan kriminalitas anak ini secara sempurna. Setiap ada pelanggaran Hukum Allah, maka negara harus melaksanakan eksekusi sesuai syari'at Islam.  Dengan Islam-lah anak bisa terjauh dan terhindar dari tindak kriminal, dan kewajibkan negara untuk menerapkan hukum tersebut.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda terkait dengan tanggung jawab pemimpin negara:

إِنَّمَا اْلإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتِلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ

"Sesungguhnya imam itu laksana perisai, tempat orang-orang berperang di belakangnya dan berlindung kepadanya." (HR. Muslim)

Dalam hadist lainnya, "Imam adalah pengurus dan ia akan diminta pertanggungjawaban terhadap rakyat yang diurusnya." (HR Muslim dan Ahmad)

Islam mewajibkan negara untuk menjamin setiap warganya/masyarakat dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya, seperti makan, pakaian, tempat tinggal, kesehatan, pendidikan, dan keamanan. Dengan jaminan seperti ini, para ayah diberikan kesempatan bekerja untuk mencukupi nafkah keluarganya.  Para ibu dikembalikan kepada fungsi utamanya sebagai pendidik anak-anak dan pengatur urusan rumah tangga, sehingga bisa berkonsentrasi menjadikan putra-putrinya menjadi anak yang shalih dan shalihah agar terhindar dari kasus kriminalitas. Wallâhu a'lam bish-shawâb.

(arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Otoritas Cina memasang bendera Cina di atas mihrab masjid Xinjiang

XINJIANG (Arrahmah.com) – Menambah tekanan terhadap umat Islam Uighur di Xinjiang, otoritas Cina sengaja memasang bendera Cina di atas dinding di dalam masjid, tepat arah kiblat, tindakan yang ini dikecam oleh para aktivis.

Pemasangan bendera tepat di arah kiblat di dalam masjid dianggap sebagai pesan dari otoritas Cina bahwa mereka (otoritas) menganggap kekuasaan negara lebih tinggi daripada agama.

"Mereka menempatkan bendera di tempat yang sangat sensitif di dalam masjid," kata Ilham Tohti, seorang advokat hak-hak kaum Uighur, kepada Al Jazeera pada Rabu (18/9/2013), seperti dilansir OnIslam.

"Mereka pada dasarnya mengatakan bahwa bendera itu lebih tinggi daripada agama," tambahnya.

Tindakan kontroversi ini dimulai ketika otoritas Cina memasang bendera Cina di atas mihrab, di wilayah Aksu, Xinjiang. Al Jazeera mengatakan para pejabat Aksu belum memberikan komentar terkait laporan ini.

Tohti mengatakan bahwa perketatan hal-hal yang terkait dengan keislaman di Xinjiang adalah upaya Beijing untuk mengamankan terobosan bisnisnya di Asia Tengah, yang para analis katakan untuk menjadi sumber utama impor energi alam Cina.

"Cina membuka hubungan luar negeri dengan Barat. Mereka berharap tidak memiliki masalah apapun disaat mereka memperluas pengaruh mereka, terutama di Xinjiang. Mereka khawatir tentang bahaya ini," kata Tohti.

Cina tidak hanya memperketat aktivitas umat Muslim di Xinjiang, tetapi melakukan tindak kekerasan dengan dalih memberantas "terorisme."

Pada Agustus kemarin, sebanyak 34 Muslim Uighur ditembak mati, dalam dua insiden yang berbeda di waktu dan tempat berbeda, oleh polisi Cina atas tuduhan melakukan kegiatan "teror." 22 di antara mereka ditembak mati ketika sedang melakukan shalat di sebuah rumah. Alih-alih menuding "teroris," otoritas Cina tidak mengungkapkan identitas para korban, yang langsung dikuburkan, dan juga tidak mengumumkan informasi rinci terkait insiden tersebut. (siraaj/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Alhamdulilah, bom syahid Jabhah Nushrah tewaskan 35 tentara di Deir Ezzur

Written By Unknown on Rabu, 18 September 2013 | 17.12

DEIR EZZUR (Arrahmah.com) – Mujahidin telah mengepung bandara militer Deir Ezzur sejak beberapa bulan lalu. Untuk membuka jalan pagi penyerbuan ke dalam bandara, pada Rabu pagi (11/9/2013) seorang mujahid Jabhah Nushrah melakukan serangan bom syahid dengan sebuah truk yang mengangkut 12 ton bom.

Ledakan bom itu menghancurkan posko militer Kaziyah dan posko militer Mughasalah yang melekat dengan bandara. Ledakan bom disusul dengan penyerbuan mujahidin Jabhah Nushrah ke dalam posko militer. Seorang mujahid gugur dan 35 tentara Nushairiyah Suriah tewas dalam pertempuran tersebut.

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

jabhah-nushrah-logo JPG

Penjelasan no. 395

Tewasnya 35 tentara Nushairiyah dalam serangan bom syahid terhadap garis pertahanan pertama Bandara Militer Deir Ezzur

Segala puji bagi Allah Yang Maha Merajai lagi Maha Tinggi, Yang telah memerintahkan kita untuk memutuskan perkara di antara manusia dengan keadilan dan mensyariatkan kepada kita untuk melawan penyerangan dengan balasan setimpal. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada orang yang senantiasa tersenyum lagi ahli berperang, nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa salam, juga atas seluruh keluarga dan sahabatnya. Amma ba'du.

Dalam usaha membebaskan bandara militer Deir Ezzur yang telah dikepung mujahidin sejak beberapa bulan lalu, seorang ksatria umat ini berangkat untuk menuliskan dengan darahnya yang suci sebuah lembaran baru dari lembaran-lembaran sejarah umat ini yang gemilang.

Pada pukul 05.45 pagi hari Rabu, 5 Dzulqa'dah 1434 H/11 September 2013 M salah seorang singa Jabhah Nushrah [semoga Allah menjayakannya] di Deir Ezzur Abu Asma' al-Muhajir menyetir truk bermuatan sekitar 12 ton bom untuk meledakkannya pada posko militer Kaziyah dan posko militer Mughasalah yang melekat dengan bandara militer Deir Ezzur, yang merupakan garis pertahanan pertama bagi bandara militer Deir Ezzur dan menghalangi mujahidin untuk menyerbu ke dalam bandara disebabkan pasukan Nushairiyah Suriah berada di dalam kedua posko militer tersebut.

Dengan karunia dan nikmat dari Allah semata, ledakan bom berhasil menghancurkan secara total posko militer, disusul dengan serbuan mujahidin ke dalamnya dan menghabisi sisa-sisa pasukan Nushairiyah di dalamnya. Hasil dari serangan ini adalah tewasnya 35 tentara Nushairiyah, di antara sejumlah perwira. Salah seorang saudara kita yang pemberani, Abu Ra'ad al-Anshari gugur dalam penyerbuan ke dalam posko militer [semoga Allah menerimanya sebagai syahid]. Pertempuran masih terus berlanjut sampai saat ini guna membuka jalan menuju bandara dan membebaskannya dengan izin Allah Ta'ala. Segala puji bagi Allah semata Rabb seluruh alam.

Abu Asma' al-Muhajir dengan truk bermuatan 12 ton bom sebelum berangkat

Abu Asma' al-Muhajir dengan truk bermuatan 12 ton bom sebelum berangkat


Ledakan bom mobil pada posko militer Kaziyah dan Mughasalah

Ledakan bom mobil pada posko militer Kaziyah dan Mughasalah

Mujahidin menyerbu posko militer setelah ledakan bom mobil

Mujahidin menyerbu posko militer setelah ledakan bom mobil

"Allah Maha Melaksanakan urusan-Nya akan tetapi kebanyakan manusia tidak memahaminya." (QS. Yusuf [12]: 21)

 

 Jabhah Nushrah

Yayasan Media Al-Manarah al-Baidha'

 

Jangan melupakan kami dalam doa Anda

Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam

 

Jum'at, 7 Dzulqa'dah 1434 H/13 September 2013 M

(muhibalmajdi/arrahmah.com)


17.12 | 0 komentar | Read More

Allahuakbar! Puluhan ribu dus miras berhasil digerebek ormas Islam Sukabumi

SUKABUMI (Arrahmah.com) – Setelah membuat resah masyarakat selama belasan tahun, akhirnya sebuah gudang minuman keras (miras) di Kecamatan Sukaraja, Sukabumi, Jawa Barat, digerebek ratusan orang dari FPI (Front Pembela Islam), Brantas (Barisan Anti Aliran Sesat) dan Garis (Gerakan Reformis Islam), pada Selasa (17/9/2013). 

Saking banyaknya botol miras, hingga saat ini puluhan ribu dus miras tersebut masih disita oleh massa ormas Islam. "Saat ini ane (saya) masih dilokasi gudang miras terbesar di Sukabumi, ternyata jumlahnya sangat banyak, ada puluhan ribu dus miras dengan berbagai merek," ujar Habib Ali Rezha Assegaf ketua Brantas kepada Suara Islam Online, Selasa (17/9/2013). 

Miras di Sukabumi 2
Puluhan ribu dus miras yang berhasil digerebek ormas Islam di Sukabumi

Puluhan ribu dus miras yang berhasil digerebek ormas Islam di Sukabumi

Gudang yang menyimpan puluhan ribu dus berisi miras tersebut adalah gudang terbesar di wilayah Sukabumi. Ironisnya lokasinya hanya sekitar 100 meter dari Markas Polsek Sukaraja jajaran Polres kota Sukabumi. 

"Gudang Miras tersebut sudah ada sekitar 13 tahun lalu, dan entah kenapa selalu gagal untuk menutupnya. Setelah mendapatkan pengaduan dari masyarakat dan koordinasi dengan kapolres Sukabumi AKBP Heri Santoso, alhamdulillah akhirnya saat ini kita berhasil menggerebek gudang tersebut," ujar Habib Ali.

Sampai berita ini diturunkan, minuman haram tersebut sedang diamankan ke mobil polisi. Rencananya, botol-botol miras tersebut nantinya akan dihancurkan di mapolres Sukabumi dan disaksikan oleh umat Islam.

(suara-islam.com/arrahmah.com)


17.12 | 0 komentar | Read More

Ash-Shabab lakukan 8 serangan dalam sehari terhadap markas-markas tentara di Mogadishu

MOGADISHU (Arrahmah.com) – Mujahidin Ash-Shabab melakukan 8 serangan terhadap sejumlah markas tentara rezim murtad Somalia di Mogadishu pada Selasa, 28 Ramadhan 1434 H bertepatan dengan 6 Agustus 2013 M. Pada hari yang sama mujahidin menyerang markas pasukan salibis Uni Afrika dan pasukan rezim murtad Somalia di berbagai wilayah dengan gencar.

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

Laporan harian untuk hari Selasa, 28 Ramadhan 1434 H

Segala puji bagi Allah semata, Yang memuliakan tentara-Nya, memenangkan hamba-Nya dan sendirian mengalahkan golongan-golongan musuh-Nya. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi yang tiada seorang nabi pun sepeninggalnya. Amma ba'du.

Beberapa berita terpisah:

1. Membunuh Muhammad Ahmad, wakil walikota distrik Wardegli, ibukota Mogadishu.
2. Meledakkan truk pasukan salibis Uni Afrika dengan ranjau di dekat kilometer 60, provinsi Islam Shabelle Bawah.
3. Menyerang markas pasukan rezim murtad Somalia dalam gedung Warshda Naknak, utara Mogadishu dengan lemparan granat.
4. Menyerang markas pasukan rezim murtad Somalia dalam gedung bioskop Abde Waile, utara Mogadishu dengan lemparan granat.
5. Menyerang markas pasukan salibis Uni Afrika dan pasukan rezim murtad Somalia di kota Afjae, provinsi Islam Shabelle Bawah.
6. Menyerang markas pasukan salibis Uni Afrika dan pasukan rezim murtad Somalia di kota Baidoa.
7. Menyerang markas pasukan salibis Ethiopia dan pasukan rezim murtad Somalia di kota Konshaderi, provinsi Islam Bay dan Bakool.
8. Menyerang markas pasukan salibis Uni Afrika dan pasukan rezim murtad Somalia di desa Shalmabud, provinsi Islam Shabelle Bawah.
9. Menyerang markas pasukan salibis Uni Afrika dan pasukan rezim murtad Somalia di kota Jenale, provinsi Islam Shabelle Bawah.
10. Menyerang markas pasukan salibis Uni Afrika dan pasukan rezim murtad Somalia di desa Odegli, provinsi Islam Shabelle Bawah.
11. Menyerang markas pasukan rezim murtad Somalia dekat Rumah Sakit Deghfer, ibukota Mogadishu dengan lemparan granat.
12. Menyerang markas dinas intelijen rezim murtad Somalia di desa Hamr Jajab, ibukota Mogadishu dengan lemparan granat.
13. Menyerang rumah dinas perwira pasukan rezim murtad Somalia di desa Wadajir, ibukota Mogadishu dengan lemparan granat.
14. Menyerang markas pasukan rezim murtad Somalia di desa Kobtah, ibukota Mogadishu dengan lemparan granat.
15. Menyerang posko pasukan rezim murtad Somalia dekat blok Sus, ibukota Mogadishu dengan lemparan granat.

Ya Allah, Yang menurunkan kitab suci, menjalankan awan, mengalahkan golongan-golongan musuh, kalahkanlah pasukan salibis dan tentara-tentara murtad yang berkoalisi dengan mereka.

Ya Allah, jadikanlah mereka dan peralatan perang mereka harta rampasan perang bagi mujahidin.

Ya Allah, hancurkanlah mereka dan goncangkanlah mereka.

Ya Allah, Engkaulah penguat kami dan Engkaulah penolong kami. Dengan bantuan-Mu semata kami bergerak dan berperang.

Allahu akbar

Kemuliaan hanyalah milik Allah, Rasul-Nya dan kaum beriman, akan tetapi orang-orang munafik tidak memahaminya.

 

Yayasan Media Al-Kataib

Gerakan Mujahidin Ash-Shabab

 

Ahad, 2 Dzulqa'dah 1434 H

8 September 2013 M

Sumber: Shada Al-Jihad Media Center

Global Islamic Media Front

(muhibalmajdi/arrahmah.com)


17.12 | 0 komentar | Read More

Polisi Maroko menangkap seorang editor situs karena mempublikasikan video Al-Qaeda

MAROKO (Arrahmah.com) – Polisi Maroko menangkap seorang editor dari sebuah situs berita terkemuka karena turut mempublikasikan sebuah video yang dirilis oleh Mujahidin Al-Qaeda di Maghrib Islam (AQIM) karena dikhawatirkan akan mempengaruhi orang-orang di negara tersebut.

Direktur Lakome Ali Anouzla ditangkap pada menjelang siang, menurut staf yang menjalankan situs yang berbahasa Arab dan Perancis tersebut, dan polisi juga menyita peralatan komputer dari kantornya, lansir AFP.

Penangkapan Anouzla setelah Lakome mempublikasikan sebuah video yang terkait dengan AQIM, yang berisi seruan jelas dan dorongan langsung untuk melakukan tindakan "terorisme" (baca: jihad) di Maroko, kata jaksa penuntut umum dalam sebuah pernyataan, dikutip AFP.

"Prosedur hukum yang tepat akan diterapkan sehubungan dengan investigasi," tambah jaksa penuntut tersebut.

Video yang dimaksud adalah video yang diposting di Internet pada Kamis lalu oleh AQIM, berjudul yang artinya "Maroko: Kerajaan korupsi dan kezaliman," yang isinya seruan untuk berjihadi di negara Afrika Utara tersebut. (siraaj/arrahmah.com)


17.12 | 0 komentar | Read More

Ranjau Ash-Shabab menghancurkan mobil pasukan salibis Uni Afrika di Mogadishu

MOGADISHU (Arrahmah.com) – Mujahidin Ash-Shabab menghancurkan sebuah mobil yang mengangkut pasukan salibis Uni Afrika di Mogadishu pada Rabu, 29 Ramadhan 1434 H bertepatan dengan 7 Agustus 2013 M. Pada hari yang sama mujahidin menyerang markas pasukan salibis Uni Afrika dan pasukan rezim murtad Somalia di kota Genale.

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

Laporan harian untuk hari Rabu, 29 Ramadhan 1434 H

Segala puji bagi Allah semata, Yang memuliakan tentara-Nya, memenangkan hamba-Nya dan sendirian mengalahkan golongan-golongan musuh-Nya. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi yang tiada seorang nabi pun sepeninggalnya. Amma ba'du.

Beberapa berita terpisah:

1. Menghancurkan mobil yang mengangkut pasukan salibis asing Uni Afrika di ibukota Mogadishu dengan ledakkan ranjau di jalan raya industri.

2. Menyerang markas pasukan salibis Uni Afrika dan pasukan rezim murtad Somalia di kota Genale.

Ya Allah, Yang menurunkan kitab suci, menjalankan awan, mengalahkan golongan-golongan musuh, kalahkanlah pasukan salibis dan tentara-tentara murtad yang berkoalisi dengan mereka.

Ya Allah, jadikanlah mereka dan peralatan perang mereka harta rampasan perang bagi mujahidin.

Ya Allah, hancurkanlah mereka dan goncangkanlah mereka.

Ya Allah, Engkaulah penguat kami dan Engkaulah penolong kami. Dengan bantuan-Mu semata kami bergerak dan berperang.

Allahu akbar

Kemuliaan hanyalah milik Allah, Rasul-Nya dan kaum beriman, akan tetapi orang-orang munafik tidak memahaminya.

 

Yayasan Media Al-Kataib

Gerakan Mujahidin Ash-Shabab

 

Ahad, 2 Dzulqa'dah 1434 H

8 September 2013 M

Sumber: Shada Al-Jihad Media Center

Global Islamic Media Front

(muhibalmajdi/arrahmah.com)


17.12 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger