Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Laporan Telegraph : Rekrutan Al Qaeda memasuki Suriah dari rumah aman di Turki

Written By Unknown on Kamis, 31 Oktober 2013 | 17.11

ANTAKYA (Arrahmah.com) – Ratusan pejuang yang direkrut Al Qaeda disimpan di rumah aman di Turki selatan sebelum memasuki Suriah melalui perbatasan untuk berjuhad di Suriah, menurut laporkan The Daily Telegraph pada Rabu (30/10/2013).

Tempat persembunyian ini memungkinkan masuknya gelombang pejuang asing, termasuk dari Inggris untuk bergabung dalam perang yang telah memasuki tahun ketiga.

Dalam laporannya, Telegraph mempertanyakan peran anggota NATO (Turki) yang bermain dalam perang di Suriah terkait kemampuan Al Qaeda menggunakan wilayah Turki.  Menurut para ahli, ada kekhawatiran mengenai apakah pemerintah Turki telah kehilangan kontrol atas pergerakan Al Qaeda atau bahkan mungkin Turki menutup mata.

"Setiap hari ada Mujahidin datang ke sini dan semua berkebangsaan berbeda," ujar Abu Abdurrahman, seorang relawan Yordania yang mengelola aliran pejuang asing.  Dia menangani jaringan pusat penerimaan di Turki selatan bagi para relawan yang ingin bergabung dengan cabang Al Qaeda di Suriah yang dikenal dengan Daulah Islam Irak dan Syam (ISIS), seperti dilaporkan Telegraph.

Dia berbicara dari dalam sebuah rumah aman Al Qaeda, menggunakan akun Skype dari perantara dan dengan relawan dari beberapa negara termasuk Inggris.

Setelah relawan mencapai Turki, ada beberapa prosedur sebelum ia bergabung dengan Al Qaeda, ungkap Abu Abdurrahman.  "Jika Anda ingin masuk, Anda harus benar-benar seorang Muslim.  Kami akan meneliti Anda untuk memastikan bahwa Anda bukan mata-mata.  Jika Anda orang asing, seseorang dalam jaringan kami harus memberikan rekomendasi untuk Anda," ujarnya.

Persembunyian ini umumnya adalah apartemen yang disewa dengan nama palsu di desa-desa di sepanjang perbatasan Turki dengan Suriah.  Mereka yang direkrut terkadang menunggu selama beberapa minggu sampai mereka bersih untuk melintasi perbatasan.  Rumah-rumah ini juga digunakan sebagai rumah istirahat bagi para pejuang Al Qaeda dari garis depan di Suriah.

Menurut pengamat, kemungkinan sekitar 10.000 pejuang asing kini berada di Suriah.  Beberapa adalah para veteran perang Irak yang telah memiliki banyak pengalaman dan sebagian lainnya adalah Mujahid yang baru pertama kali terjun di medan Jihad.

Abu Abdullah, seorang mujahid asal Australia mengatakan bahwa ia meninggalkan negaranya untuk berperang di Suriah karena gaya hidup Barat bertentangan dengan Islam.  Dia juga menentang kekejaman rezim Assad.

"Ketika Anda menyaksikan perempuan dan anak-anak, ditembak atau diperkosa atau dibunuh di depan ayah dan keluarga mereka, hanya karena mereka beribadah kepada Allah, Anda harus bergerak demi kemanusiaan.  Nabi Muhammad salallahu alaihi wasallam mengatakan jika salah satu bagian tubuh terluka, maka seluruh tubuh akan merasakannya.  Jika hanya satu orang yang terluka dan sesuatu bertentangan dengan Islam, kita harus bereaksi," ujarnya.

Charles Lister, dari IHS Jane, konsultan pertahanan, mengatakan : "Ada kemungkinan kuat bahwa jumlah Jihadis asing di Suriah meningkat.  Hal ini mungkin berkaitan dengan kemudahan dimana para rekrutmen bisa menyeberang perbatasan."

Pengamat lain mengatakan bahwa Turki telah menutup mata terhadap pejuang asing yang memasuki wilayah Suriah dari wilayahnya termasuk melalui Antakya, ibukota provinsi perbatasan Hatay.

Para pejabat Turki menyangkal klaim ini dan menyalahkan masyarakat internasional yang tidak bisa menyelesaikan perang Suriah. "Kami tidak pernah mentolerir keberadaan 'ekstrimis' dan elemen 'teroris' di tanah kami," ujar seorang pejabat Turki.

"Jika Jihadis telah menyeberang, itu diluar sepengetahuan kami dan di luar kendali kami," lanjutnya.  "Atas dasar hukum apa kita harus menghentikan mereka jika mereka bepergian dengan paspor yang berlaku?"

Setelah laporan intelijen mengenai kehadiran Al Qaeda diperoleh, polisi Turki berusaha menutup rumah aman Al Qaeda, mereka melakukan banyak penggerebekan. Otoritas Turki juga mulai meningkatkan pengawasan perbatasan.  Namun dengan lebih dari 560 kilometer wilayah perbatasan bersama antara Turki dan Suriah, dan dengan banyaknya pejuang asing tiba di negara itu, sejauh ini Turki tidak mampu membendung pipa.  Jika polisi menahan seseorang, mereka tidak dapat memenjarakannya atau mendeportasi ke negara asal karena sulit untuk membuktikan bahwa mereka adalah anggota ISIS atau kelompok Jihad lainnya.  (haninmazaya/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Hari pertama mogok nasional, buruh demo di kawasan industri Pulo Gadung

JAKARTA (Arrahmah.com) - Hari pertama mogok nasional, Kamis, ribuan buruh berbagai aliansi dari Jakarta Timur memfokuskan aksi mereka untuk  pemberhentian kegiatan produksi di kawasan industri Pulo Gadung.

Rencananya mogok nasional ini akan dilakukan hingga Jumat (1/11/2013).

Kumpulan  buruh dari aliansi seperti FSPMI (Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia) dan FPBI (Federasi Perjuangan Buruh Indonesia)  berkonvoi dari arah Bekasi dan  memadati Jalan Raya Bekasi mulai perbatasan Jakarta hingga pintu masuk Kawasan Industri Pulo Gadung.

"Agenda hari ini di kawasan industri saja untuk hentikan proses produksi," kata Mohammad Toha, Sekjen Forum Buruh DKI kepada ANTARA News, Kamis (31/10/2013).

Muhammad Toha juga menambahkan fokus pemberhentian kegiatan produksi ini berlaku serentak di tiap-tiap kawasan industri menurut wilayahnya.

 "Ya kalo di Bekasi mereka fokus di kawasan industri di sana, Cibitung, Cikarang, kalau Jakarta Timur mayoritas berkumpul di sini (Pulo Gadung)," katanya.

Konvoi buruh menyebabkan kemacetan dari perbatasan Bekasi hingga Pulogadung Jakarta Timur. Polisi mengalihkan lalu lintas ke Cakung-Cilincing.

(azmuttaqin/ant/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Lagi, 19 polisi rezim boneka Afghan bergabung dengan Mujahidin IIA di Laghman

LAGHMAN (Arrahmah.com) – Pembelotan dari jajaran keamanan rezim boneka Afghan, yang bersekutu dengan penjajah, terjadi lagi.

Setelah beberapa hari sebelumnya 15 aparat rezim dari provinsi Laghman bergabung dengan Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) atau Taliban, sebanyak 19 polisi nasional Afghan (ANP) dari provinsi yang sama juga dilaporkan membelot dan bergabung dengan Mujahidin, menurut laporan yang dilansir Shahamat.

Sekelompok polisi tersebut berhenti dari memerangi Mujahidin dan bergabung dengan Mujahidin di distrik Qarghayee, di provinsi tersebut.

Laporan menekankan bahwa dengan bergabungnya 19 anggota ANP tersebut maka jumlah aparat keamanan rezim yang beralih kepada Mujahidin meningkat menjadi 67.

Mereka menyerahkan diri tanpa setelah diseru oleh Komisi Dakwah wal Irsyad, sebuah badan IIA yang bertugas untuk mengajak dan membimbing orang-orang Afghan, baik aparat atau pejabat rezim atau rakyat biasa yang mendukung dan membantu penjajah dan antek-anteknya, untuk bertaubat dan mendukung perjuangan Mujahidin melawan penjajahan. (siraaj/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Syaikh Az-Zhawahiri: Hadang konspirasi jahat Barat di Mesir dengan persatuan di atas tauhid

KHURASAN (Arrahmah.com) – Amir Mujahidin Al-Qaeda Pusat, Syaikh Aiman Az-Zhawahiri, tak henti-hentinya menyambung komunikasi dengan kaum muslimin dan mujahidin Islam di berbagai penjuru dunia. Dengan keterbatasan sarana dan resiko keamanan yang sangat tinggi, beliau selalu menyampaikan belasungkawa, pujian, nasehat dan arahan kepada kaum muslimin dan mujahidin.

Menyambut Idul Adha 1434 H, Yayasan Media AS-Sahab sebagai sayap media Mujahidin Al-Qaeda Pusat kembali merilis pesan audio terbaru Syaikh Aiman Az-Zhawahiri. Pesan audio tersebut berdurasi 16 menit 41 detik dan berjudul "Tauhid Dalam Menghadapi Thaghut".

Melalui pesan audio tersebut, Syaikh Az-Zhawahiri mengingatkan bahwa kebiadaban yang dilakukan oleh junta militer Mesir tidak ditujukan kepada kelompok Ikhwanul Muslimin semata. Pembunuhan, penangkapan, perburuan, pemenjaraan dan penindasan tersebut ditujukan untuk memerangi Islam dan kaum muslimin secara umum.

Syaikh Az-Zhawahiri memperingatkan kaum muslimin Mesir untuk tidak melakukan kesalahan yang sebelumnya dilakukan oleh kelompok Ikhwanul Muslimin, salafi dan beberapa elemen Islam lainnya di Mesir. Meski Ikhwanul Muslimin sebagai pemegang mayoritas kursi di parlemen Mesir dan presiden Mesir rela tidak menerapkan syariat Islam, ternyata Amerika dan Barat tetap tidak rela kepada mereka. Sebab, Amerika dan Barat ingin secara total melenyapkan kekuatan Islam apapun dari pemerintahan.      

"Jika telah jelas bagi kita bahwa sikap mengalah apapun dalam aspek akidah maupun politik kepada kekuatan-kekuatan yang memusuhi Islam sekali-kali tidak akan membuat kekuatan-kekuatan tersebut ridha, dan bahwa kekuatan-kekuatan tersebut hanya akan menerima kadar minimal [sikap mengalah] dengan melenyapkan Islam secara total dari kekuasaan, sebagaimana dahulu Blok Sekutu melenyapkan Daulah Khilafah (Turki Utsmani) pasca Perang Dunia I."

"Jika telah jelas bagi kita bahwa kekuatan apapun yang beraliran Islam pada akhirnya akan dituduh sebagai kekuatan "teroris", meskipun kekuatan tersebut berlepas diri apa yang oleh Amerika dinamakan 'terorisme' dan meskipun kekuatan tersebut mengutuk keras saudara-saudara mereka, mujahidin."

Syaikh Az-Zhawahiri menyerukan kepada kaum muslimin Mesir untuk bersatu di bawah bendera tauhid dengan mengusung seruan penerapan syariat Islam.

"Maka saya menyerukan kepada saudara-saudaraku yang mulia kaum Muslimin di Mesir untuk menghadang persekutuan Amerika – Israel – sekuleris – Salibis ini, yang dipimpin oleh sekuleris militeris yang mendatangkan bencana paling buruk dalam sejarah kontemporer kita."

"Saya menyerukan kepada mereka untuk menghadang persekutuan jahat ini dengan memegang teguh akidah Islam, yang ditegaskan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala di dalam kitab suci-Nya dengan berfirman:

إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ أَمَرَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ

"Sesungguhnya hak menetapkan hokum hanyalah milik Allah. Allah memerintahkan kalian untuk tidak beribadah kecuali kepada Allah semata." (QS. Yusuf [12]: 40)

"Saya menyerukan kepada mereka untuk membebaskan diri dari belenggu-belenggu [Perjanjian] Sykes – Picot dan Lord Katchner. Hendaknya mereka mengetahui bahwa Mesir adalah bagian dari negeri-negeri kaum muslimin. Hendaknya mereka mencampakkan fanatisme tanah air dan mengikatkan diri dengan ikatan Ukhuwah Islamiyah."

"Saya menyerukan kepada mereka untuk tidak melepaskan [sebagian ajaran] akidah dan dien mereka, hanya demi meraih ridha musuh-musuh Islam. Saya menyerukan kepada mereka untuk bersatu di sekitar kalimat tauhid, untuk membebaskan Mesir dari 'gerombolan kriminal' ini, yang meloncat ke kursi kekuasaan dengan menggunakan besi dan api [kudeta militer] dan memperalat sikap mengalah sebagian kelompok demi mengejar kesepakatan nasional yang palsu." (muhibalmajdi/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Foto pemakaman Khomeini, Allah hinakan jenazah imam besar Syiah ini

JAKARTA (Arrahmah.com) - Gambar di atas menunjukkan peristiwa penguburan Khomeini tanggal 3 Juni 1989. Tampak di sana bahwa kafan dari mayat khomeini tercabik-cabik oleh para fans beratnya dan peti matinya hampir terjatuh ke tanah.

Ditinjau dari berbagai macam sisi, foto di atas jelas keasliannya,  tidak ada rekayasa. Mata orang yang cukup terlatih dengan photo editing tentu bisa melihat keaslian foto tersebut. Tetapi, tetap saja ada golongan tertentu yang sama sekali tidak mempercayai keaslian foto itu. Mereka, dengan berbagai macam dalih, berusaha membantah dan menafikkan peristiwa dan foto di atas. Mereka menuduh ada pihak-pihak tertentu yang sengaja merekayasa foto di atas untuk mendiskreditkan Khomeini.

Benarkah foto di atas palsu ?
Sebetulnya sudah banyak data dan artikel dari berbagai macam sumber yang menceritakan kekacauan peristiwa pemakaman Khomeini. Kekacauan peristiwa itu persis tergambar seperti foto di atas.

1. Dari Wikipedia. sumber yang relatif netral yaitu link http://en.wikipedia.org/wiki/Ruhollah_Khomeini

Pada bagian "Death and Funeral" tertulis : " 3.5 million people attended his funeral.[154] Iranian officials aborted Khomeini's first funeral, after a large crowd stormed the funeral procession, nearly destroying Khomeini's wooden coffin in order to get a last glimpse of his body. At one point, Khomeini's body almost fell to the ground, as the crowd attempted to grab pieces of the death shroud. The second funeral was held under much tighter security."

Yang terjemahannya kurang lebih : "3,5 juta orang menghadiri pemakamannya. Pemerintah Iran membatalkan pemakaman pertama Khomeini, setelah segerombol besar orang menyerbu prosesi pemakaman, hampir menghancurkan peti mati kayunya agar bisa mengambil pandangan sekilas pada mayatnya. Pada satu saat, mayat Khomeini hampir terjatuh ke tanah, selagi gerombolan tersebut berusaha merenggut potongan kafannya. Penguburan kedua dilakukan di bawah pengamanan yang lebih ketat"

Seharusnya artikel tadi sudah cukup menggambarkan peristiwa kekacauan pemakaman Khomeini. Artinya, kejadian di foto tersebut adalah benar adanya.

Akan tetapi, untuk lebih "memuaskan" golongan pemuja Khomeini, baiklah kita lihat artikel dari sumber yang lebih "kredibel" di mata orang syiah.

2. Berikut ini web dari Prof Ansarian, http://www.erfan.ir/article/article.php?id=16173. Dia adalah seorang ulama Syiah yang cukup ternama. Artinya, seharusnya umat Syiah akan melihat bahwa artikel-artikel di webnya akan cukup kredibel.

Pada artikel di web tersebut, yang berjudul "Imam Khomeini…The Man who probated the will of Prophets", di paragraf ke-2 dari terakhir tertulis : " After eleven days in a hospital for an operation to stop internal bleeding, Imam Khomeini died of cancer on Saturday, June 3, 1989, at the age of 89. Millions of Iranians poured out into the cities and streets to mourn the death of the Ayatollah. Iranian officials aborted Khomeini's first funeral, after a large crowd stormed the procession, nearly destroying the Imam's wooden coffin in order to get a last glimpse of his body. At one point, Imam Khomeini's body actually almost fell to the ground, as the crowd attempted to grab pieces of the death shroud. The second funeral was held under much tighter security. Imam Khomeini's casket was made of steel, and heavily armed security personnel surrounded it. In accordance with Islamic tradition, the casket was only to carry the body to the burial site. Imam Khomeini's funeral was the largest in history, with more than 12 million people attending the procession."

Di paragraf tersebut juga diceritakan peristiwa yang sama dengan artikel wikipedia di mana segerombolan besar orang menyerbu peti mati Khomeini, mencabik-cabik kafannya, dan peti matinya hampir saja terjatuh ke tanah. Diceritakan juga tentang prosesi pemakaman ke-2 di mana kali itu mayat Khomeini di tempatkan di keranda besi yang kuat dan dibawah pengamanan yang lebih ketat.

Agaknya, dua artikel tersebut sudah cukup untuk membuktikan bahwa foto yang kontroversial tersebut adalah asli. Sehingga dapatlah disimpulkan bahwa pada prosesi pemakaman Khomeini  yang pertama  memang terjadi kekacauan, massa menyerbu mayat Khomeini, mencabik-cabik kafannya, dan hampir membuat peti matinya jatuh ke tanah.

Perlu ditambahkan, sewaktu hidupnya  Khomeini pernah berfatwa: "Barangsiapa yang meninggal lalu jenazahnya jatuh dari keranda jenazah, maka dia termasuk dari penduduk neraka."

Dan dalam fatwanya yang lain Khomeini mengatakan; "Salah satu dari tanda-tanda su'ul khatimah adalah jatuh dari keranda jenazah saat akan dikuburkan."

Dan ketika Khomeini mati, saat dia akan dikuburkan, ia tiga kali jatuh dari keranda dan auratnya terbuka.

Peti matinya pun terbuka, serta kafan yang menutupi auratnya ikut terbuka hingga ia terlihat telanjang, seperti terlihat dalam foto.

Allah Ta'ala hinakan jenazah Khomeini di dunia. Allah hinakan jenazah orang yang menghina umahatul mukminin Aisyah radhiyallohu anha,  mulut kotor Khomeini pernah menyebut  Aisyah lebih najis dari anjing dan babi. Na'udzubillah min dzalik. 

(azmuttaqin/dbbs/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Ranjau Jabhah Nushrah tewaskan beberapa tentara di Dara'a

Written By Unknown on Minggu, 27 Oktober 2013 | 17.11

DARA'A (Arrahmah.com) – Mujahidin Jabhah Nushrah menanam dua ranjau untuk menyerang seorang kolonel pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan para pengawalnya di kota Bushra, provinsi Dara'a pada Jum'at (11/10/2013). Ranjau pertama gagal meledak dan kolonel itu lolos dari kematian. Namun ranjau kedua sukses meledak dan menewaskan semua pengawal kolonel tersebut.

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

jabhah-nushrah-logo JPG
Penjelasan no. 414
Menyerang kolonel pasukan Nushairiyah dan para pengawalnya di kota Bushra – Provinsi Dara'a

Segala puji bagi Allah Yang Maha Merajai lagi Maha Tinggi, Yang telah memerintahkan kita untuk memutuskan perkara di antara manusia dengan keadilan dan mensyariatkan kepada kita untuk melawan penyerangan dengan balasan setimpal. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada orang yang senantiasa tersenyum lagi ahli berperang, nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa salam, juga atas seluruh keluarga dan sahabatnya. Amma ba'du.
Pada hari Jum'at, 6 Dzulhijah 1434 H/11 Oktober 2013 M para ksatria regu ranjau mujahidin Jabhah Nushrah [semoga Allah menjayakannya] di kota Bushra, provinsi Dara'a menanam dua buah ranjau untuk menyerang seorang kolonel pasukan rezim Nushairiyah dan para pengawalnya.
Allah Ta'ala menakdirkan ranjau yang ditanam untuk menargetkan kolonel tersebut tidak meledak sehingga ia lolos dari kematian. Para pengawal kolonel itu kemudian melintas, maka mujahidin meledakkan ranjau kedua sehingga menewaskan mereka semua dan tidak tersisa seorang pun di antara mereka.Segala puji bagi Allah Ta'ala semata.

Ranjau kedua diledakkan terhadap pasukan pengawal kolonel di kota Bushra

Ranjau kedua diledakkan terhadap pasukan pengawal kolonel di kota Bushra


Seluruh pengawal kolonel tewas oleh ledakan ranjau kedua

Seluruh pengawal kolonel tewas oleh ledakan ranjau kedua

"Allah Maha Melaksanakan urusan-Nya akan tetapi kebanyakan manusia tidak memahaminya." (QS. Yusuf [12]: 21)

Jabhah Nushrah
Yayasan Media Al-Manarah al-Baidha'

Jangan melupakan kami dalam doa Anda
Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam

Sabtu, 14 Dzulhijah 1434 H/19 Oktober 2013 M

(muhibalmajdi/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Masjid di Rusia dilempar bom molotov oleh pria tak dikenal

VOLGOGRAD (Arrahmah.com) – Sebuah masjid di provinsi Volgograd Rusia Selatan diserang oleh seorang pria tak dikenal yang melemparkan bom molotov melalui jendela masjid pada Kamis (24/10/2013) pagi. Serangan ini menjadi serangan anti-Muslim terbaru di Eropa.

"Sekitar pukul 02:00 pagi pada hari Kamis, seorang pria tak dikenal melemparkan botol yang diisi dengan zat yang belum teridentifikasi ke sebuah jendela di lantai dasar sebuah masjid yang terletak di Distrik Voroshilovsky Volgograd," menurut cabang regional Kementerian Dalam Negeri dalam siaran pers yang dikutip oleh kantor berita Interfax.

"Namun jendela tidak rusak. Tidak terjadi kebakaran."

Polisi menambahkan bahwa sebuah penyelidikan kriminal akan segera dibuka, atas tuduhan penghancuran atau pengrusakan properti yang disengaja melalui pembakaran, dalam upaya untuk mengidentifikasi orang yang mencoba membakar masjid tersebut.

Serangan terhadap masjid Volgograd bukanlah yang pertama yang menargetkan Umat Islam di sana pekan ini.

Dua hari sebelumnya, serangan bom molotov lain juga dilaporkan menargetkan Islamic Center yang digunakan sebagai masjid.

Api yang mulai berkobar berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran, tersangka tertangkap kamera dan televisi di Rusia telah menayangkan videonya

Sementara itu, dua orang teroris anti-Muslim juga dikabarkan tewas saat mencoba untuk meledakkan masjid di Republik Kabardino-Balkar.

Di halaman masjid itu, senjata-senjata otomatis, dua senapan, beberapa granat dan amunisi telah disita .

Islam merupakan agama terbesar kedua Rusia yang mewakili sekitar 15 persen dari populasi yang didominasi 145 juta Orthodoks saat ini.

Terdapat sekitar 23 juta Muslim di utara Kaukasus dan selatan republik Chechnya, Ingushetia dan Dagestan. (banan/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Ika jamaah haji asal Bogor melahirkan di Makkah

MAKKAH (Arrahmah.com) - Ika binti Abdurrozak (49), jamaah haji Embarkasi JKS kloter 14 melahirkan di pemondokan 610 Makkah. Jamaah haji asal Bogor itu melahirkan putri ketiganya dengan normal dan sehat. Alhamdulillah!

Kepala sektor 6 Daker Makkah Ali Zakiyuddin menceritakan Ika melahirkan pada Sabtu 26 Oktober 2013 pukul 04.30 waktu Saudi Arabia.

"Tiba-tiba pagi-pagi sebelum jam lima kelahiran ini, saya dikabari sama kloternya bahwa ada jamaahnya yang akan melahirkan," kata Ali saat dihubungi Tim Media Center Haji (MCH), Ahad  (27/10/2013).

Menurut dia, kehamilan Ika awalnya tidak diketahui pihak sektor maupun rekan-rekannya di kelompoknya.

Ika awalnya mengaku berusia 53 tahun sehingga kehamilannya tidak terlacak tim kesehatan di Embarkasi JKS karena diperkirakan yang bersangkutan sudah menopouse.

Selama dalam perjalanan, Ika suka menggunakan kerudung yang besar sehingga menutupi semua tubuhnya dan meletakkan tasnya di depan. Hal ini dilakukannya secara rutin sampai dengan prosesi Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina).

"Beberapa temannya yang dekat pun jarang tahu kalau dia itu hamil. Memang tertutup sekali yang ada dalam satu kamar, termasuk suaminya. Kloternya sampai dengan lahir tidak tahu sama sekali," ujar Ali.

Namun beruntung dalam kloter itu, kata Ali, ada dukun bayi berpengalaman yang sigap membantu istri Jaman ini dengan peralatan alakadarnya. Proses melahirkannya pun cukup singkat.

"Ketika proses lahir, awalnya ditangani oleh dukun bayi yang junior, yang belum tentu paham. Ketika dalam proses melahirkan ternyata sang jabang bayi dalam keadaan sungsang, si dukun bayi ini panik, lalu dipanggillah dukun bayi yang senior (Mak Rani) yang usianya 60 tahun," ungkap Ali.

Ia mengatakan bayi mungil itu terlahir dalam keadaan sehat dan normal. Ika dan keluarganya kini ditempatkan di kamar khusus.

"Alhamdulillah sekarang dari sisi medis sudah dikontrol, termasuk pemotongan puser sudah dikontrol dan disterilkan dari kuman sehingga bayi dan ibunya sampai hari ini sehat," kata Ali.

(azmuttaqin/det/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Alhamdulillah, sniper Jabhah Nushrah menembak mati perwira Nushairiyah di Dara'a

DARA'A (Arrahmah.com) – Sniper mujahidin Jabhah Nushrah berhasil menembak mati seorang perwira pasukan rezim Nushairiyah Suriah berpangkat mayor di posko militer Barad, kota Bushra, provinsi Dara'a pada Selasa (8/10/2013).

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

jabhah-nushrah-logo JPG
Penjelasan no. 413
Sniper mujahidin menembak mati seorang mayor pasukan Nushairiyah di posko militer kota Bushra – Provinsi Dara'a

Segala puji bagi Allah Yang Maha Merajai lagi Maha Tinggi, Yang telah memerintahkan kita untuk memutuskan perkara di antara manusia dengan keadilan dan mensyariatkan kepada kita untuk melawan penyerangan dengan balasan setimpal. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada orang yang senantiasa tersenyum lagi ahli berperang, nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa salam, juga atas seluruh keluarga dan sahabatnya. Amma ba'du.
Pada hari Selasa, 3 Dzulhijah 1434 H/8 Oktober 2013 M salah seorang sniper mujahidin Jabhah Nushrah [semoga Allah menjayakannya] di kota Bushra, provinsi Dara'a berhasil menembak mati seorang mayor pasukan rezim Nushairiyah, mayor Abu Najm al-Alawi, di posko militer Barad. Ia tersungkur dan tewas seketika oleh tembakan sniper mujahidin yang tepat menghantam dirinya. Segala puji bagi Allah Ta'ala semata.

sniper jabhah 2

Sniper Jabhah Nushrah menembak mati perwira berpangkat mayor di posko militer Barad, kota Bushra, provinsi Dara'a

 

"Allah Maha Melaksanakan urusan-Nya akan tetapi kebanyakan manusia tidak memahaminya." (QS. Yusuf [12]: 21)

Jabhah Nushrah
Yayasan Media Al-Manarah al-Baidha'

Jangan melupakan kami dalam doa Anda
Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam

Sabtu, 14 Dzulhijah 1434 H/19 Oktober 2013 M

(muhibalmajdi/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

"Terorisme" (Mengeja akar dan realitas penindakannya di Indonesia)

Oleh: Harits Abu Ulya[1]

Pemerhati Kontra-Terorisme & Direktur CIIA (The Community Of Ideological Islamic Analyst)

(Arrahmah.com) -Islam radikal di Indonesia terkait terorisme Saat ini "terorisme" menjadi diskursus menarik bagi banyak orang. Arus opini yang berkembang "terorisme"  seolah inheren dengan Islam dan kelompok Islam yang dicap radikal. Bahkan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) membuat kesimpulan bahwa ideologi radikal adalah akar dari terorisme.Di Indonesia kelompok Islam yang cap radikal cukup beragam, namun apakah benar bahwa mereka adalah pilar utama fenomena terorisme? Untuk menjawab pertanyaan diatas, kita perlu empat komponen yaitu hati yang lapang jauh dari sikap emosional dan tendensius, pengetahuan yang cukup terkait realitas kelompok "radikal", sikap obyektif dan kejujuran.Disamping perlu berani keluar dari jebakan mainstream diskursus Terorisme dan bergeser dari metodologi analisis (framework) kultural yang berkutat kepada persoalan keterkaitan ideologi dan motif dari pelaku terorisme.Kenapa demikian? Berikut perspektif yang bisa saya paparkan.

Diluar perdebatan definisi terorisme yang "no global concencus" sampai saat ini, sejatinya terorisme adalah fenomena komplek yang lahir dari beragam faktor yang juga komplek. Ada faktor domestik seperti kesenjangan ekonomi (kemiskinan), ketidak-adilan, marginalisasi, kondisi politik dan pemerintahan, sikap represif rezim yang berkuasa, kondisi sosial yang sakit, dan faktor lain yang melekat dalam karakter kelompok dan budaya. Ada faktor internasional seperti ketidak-adilan global, politik luar negeri yang arogan dari negera-negara kapitalis (AS), imperialisme fisik dan non fisik dari negara adidaya di dunia Islam, standar ganda dari negara superpower, dan sebuah potret tata hubungan dunia yang tidak berkembang sebagaimana mestinya (unipolar). Selain itu adanya realitas kultural terkait substansi atau simbolik dengan teks-teks ajaran agama yang dalam interpretasinya cukup variatif. Ketiga faktor tersebut kemudian bertemu dengan faktor-faktor situasional yang sering tidak dapat dikontrol dan diprediksi, akhirnya menjadi titik stimulan lahirnya aksi kekerasan ataupun terorisme.

Oleh karena itu, untuk menjelaskan fenomena teror di Indonesia pada tiga tahun terakhir membutuhkan framework analisis (analytical framework) yang tepat, karena akan berimplikasi kepada pemahaman tentang terorisme dan solusinya (A.C Manullang,2006). Realitasnya terorisme memiliki tiga komponen yakni:Pelaku teror (teroris), Tindakan teror dan Sasaran teror (obyek).

Yang pertama melalui Framework kultural; membedah perilaku, sikap dan perbuatan sebagai penjelmaan nilai, sistem kepercayaan atau ideologi.Metodologi ini fokus membaca korelasi antara nilai atau ideologi dengan teroris, intinya adalah interpretasi nilai terhadap aksi (Darnton,1985;Taylor,1985). Dari framework inilah Islam dan umatnya menjadi fokus perhatian, bahkan sering kali kemudian lahir simplikasi tentang ideologi radikal atau kelompok radikal sebagai akar terorisme.Karena radikalisme seolah menjadi inheren dari Islam dan umatnya. Jika terjebak pada framework ini sebenarnya akan makin sulit menjelaskan secara tuntas, lengkap dan obyektif tentang sebab terjadinya teror. Karena diabaikannya komponen ketiga yaitu sasaran teror. Framework ini manfaat untuk menjelaskan modus teror tapi belum mampu menjawab soal mengapa sekelompok orang memilih teror? Mengapa pihak tertentu menjadi sasaran teror? Dan kenapa tindakan teror tersebut muncul diwaktu-waktu tertentu padahal variabel kultural (menyangkut doktrin nilai, ideologi atau agama seperti jihad dan semisalnya) sudah eksis berabad-abad yang lalu?

Disinilah pentingnya menggunakan framework rasional, metodologi ini mengkaji korelasi antara teroris dan sasaran dalam aspek kesamaan-kepentingan, konflik kepentingan dan pola interaksi diantara keduanya.Dalam Framework ini teroris dan sasaran terornya diletakkan sebagai aktor rasional dan strategis. Rasional dalam arti tindakan mereka konsisten dengan kepentingannya dan semua aksi mencerminkan tujuan mereka.Strategis dalam artian pilihan tindakan mereka dipengaruhi oleh langkah aktor lainnya (lawan) dan dibatasi oleh kendala (constrain) yang dimilikinya.

Framework kultural berasumsi nilai menghasikan tindakan, tindakan sangat tergantung persepsi dan pemahaman (ideologi) yang dimiliki teroris. Dengan framework ini semata akan berdampak parsial memahami terorisme dan menyeret publik kepada profil teroris dan tindakan terornya semata sementara sasaran teror di abaikan.Dampak turunannya adalah solusi yang temporer dan parsial. Sementara framework rasional berasumsi kalkulasi strategis antar aktor menghasilkan teror.Frame ini mengharuskan evaluasi terhadap langkah, kebijakan, strategi yang digunakan oleh kedua belah pihak;teroris dan sasaran teror. Dan resiko logisnya penggunaan metodologi ini akan di anggap analisis yang obyektif dan rasional atau dianggap sebagai simpatisan teroris karena manganalisa secara kritis sasaran teror, di saat "sasaran" sedang menjadi "korban".

Penggunaan framework rasional penting karena mampu menjawab dua hal penting; kondisi yang memunculkan dan kondisi yang meredam terjadinya teror.Belajar paska penyerangan WTC di AS yang disusul dengan kampanye Global War on Terrorism, mereka fokus menuduh the evil ediology sebagai penyebab terorisme namun abai pada faktor penyebab lain. Akhirnya solusi yang digelar justru malahirkan spiral kekerasan yang tidak berujung. "Teroris" dengan aksi terornya konfrontatif dengan teror oleh kekuatan negara (state terrorism).

Dalam wajah yang hampir sama, di Indonesia menempuh dua strategi kontra terorisme. Tapi keduanya terjebak dalam framework kultural (paradigm entrapment), mengidentifikasi kekerasan dan teror inheren dalam Islam dan kelompok-kelompok yang di cap radikal. Akibatnya baik strategi hard power maupun soft power yang diemban Densus 88 dan BNPT seperti menjadi pemantik kekerasan demi kekerasan. Karena menempatkan kelompok-kelompok radikal secara general sebagai ancaman aktual dan potensial. Pendekatan soft power-nya melahirkan kontraksi pemikiran dan membuat kutub radikal-liberal makin kontradiksi diametrikal. Padahal menurut Joseph K Nye, dalam bukunya 'Softpower' (2008), strategi ini mengandalkan persuasi daripada kekerasan, fisik maupun kata-kata. Sejauh pengamatan saya, baik BNPT dengan satgas penindakannya maupun Densus 88, tersirat lebih condong hanya menggunakan 'Hard-power. Dan pendekatan hard power yang mengesampingkan kaidah-kaidah hukum makin membuat antipati dan distrush terhadap nilai keadilan. Maka belajar dari kasus-kasus teror yang muncul di tiga tahun terakhir, sejatinya lebih dominan sebagai bentuk respon dan interaksi antara pelaku teror terhadap pemerintah dalam hal ini institusi kepolisian RI. Dan dendam menjadi stimulan meski "doktrin" agama tetap menjadi bumbu pelengkap dari pilihan aksi teror yang dilakukan oleh individu atau sekelompok orang.

Dari perspektif ini saya melihat beragamnya kelompok Islam yang dicap radikal tidak otomatis mereka adalah kontributor bahkan menjadi inspirator utama lahirnya tindakan terorisme. Kelompok radikal sendiri dinamika perjuangannya dalam dua arus besar, radikal pemikiran dan ada yang radikal fisik atau aksi. Tidak pasti sebangun dan korelatif bahwasanya individu dan atau kelompok yang radikal pada aspek pemikiran kemudian menjadi radikal dalam aksi atau tindakan.Meski keduanya ditemukan spirit yang sama bahwa eksistensinya seperti pandangan Amstrong sebagai respons terhadap sergapan sekularisme dan modernitas yang agresif, yang dianggap bukan saja meminggirkan agama sebagai sekadar urusan pribadi tetapi juga untuk memelihara agama dari pemusnahan oleh sekularisme dan modernitas itu (Karen Amstrong, 2001). Maka tumbuhnya individu-individu dan kelompok-kelompok yang di cap radikal dengan ideologi yang dikembangkan maupun sikap bias dalam merespons perkembangan yang dianggap menyimpang dari agama hanyalah satu faktor disamping faktor-faktor struktural, kultural, dan situasional yang memicu lahirnya tindakan kekerasan terorisme. Jika memaksa memposisikan kelompok Islam radikal sebagai akar terorisme itu sama artinya terlalu over simplikasi dan generalisasi tanpa verifikasi secara rigid.Dan tidak salah jika kemudian kelompok radikal merasakan suasana psikologis terdzalimi secara sistemik baik dalam skala domestik maupun global.

Sebagai contoh di Indonesia cukup eksis; seperti Front Pembela Islam (FPI), Hizbut Tahrir, Ikhwanul Muslimin (IM), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), dan Laskar Jihad (Forum Komunikasi Ahlussunnah Waljamaah), JAT (Jamaah Anshorut Tauhid),FPIS, dan kelompok underground lainnya yang dianggap sebagai kelompok radikal dan antitesa dari kelompok sekuler liberal seperti; Jaringan Islam Liberal (JIL) yang bermarkas di Utan Kayu dan kelompok lain yang memiliki agenda sama, seperti Pusat Studi Agama dan Peradaban (PSAP) Muhammadiyah, Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM), Wahid Institute (WI), Perhimpunan dan pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M), Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) NU, Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKiS), Rahima, Fahmina (Cirebon), Forum Lintas Agama (FLA) Surabaya, LAPPAR Makasar dan lain-lain.Namun yang perlu dicatat bahwa kelompok radikal diatas tidak otomatis akan melakukan aksi terorisme sebagai metode perjuangannya. Dengan kata lain, pemahaman terhadap 'social origin'sangat penting. Jika tidak, modus stereotyping BNPT dan Densus 88 kepada kelompok-kelompok Islam radikal hanya akan melahirkan apa yang disebut cendekiawan Universitas Oxford, Akbar Ahmed, sebagai 'Hyper-Ashabiyah' yang bersumber dari teori Ibn Khaldun tentang 'Ashabiyah' (Islam Under Siege, 2004).

Maka fenomena terorisme tetap dengan kompleksitasnya, tidak ada faktor tunggal yang menjadi pemicunya.Sekalipun di Indonesia tumbuh kelompok radikal yang mengambil metode "fisik"  (seperti JM/JI) sebagai "manhaj" perjuangannya, tetap saja variabel pelengkapnya harus ada untuk bisa memunculkan sebuah aksi yang kemudian di cap sebagai "terorisme".

Dalam buku Root Causes of Terrorism: Myths, Reality, and Ways Forward, Tore Bjørgo menawarkan sebuah tipologi yang dapat digunakan untuk memahami faktor-faktor penyebab terorisme. Bjørgo membedakan antara dua kategori penyebab dalam tipologinya, yaitu preconditions of terrorism dan precipitants of terrorism. Preconditions (prekondisi) adalah faktor-faktor yang menyediakan kondisi-kondisi yang dalam jangka panjang kemudian melahirkan terorisme. Sementara itu, precipitants of terrorism adalah peristiwa atau fenomena spesifik tertentu yang secara langsung mendahului atau memicu terjadinya sebuah tindak terorisme. Dalam konteks ini, kondisi domestik dan situasi internasional masa Orde Baru sebagai faktor-faktor struktural, fasilitator (akselerator) dan juga motivasional penyebab aksi "terorisme" oleh anggota kelompok DI/NII dan turunannya seperti Al Jama'ah Al Islamiyah (JM/JI) serta sempalan maupun simpatisannya.

Jadi fenomena terorisme bukan sekedar problem kultural; interpretasi teks langit maupun tek historis (dinamika politik domestik yang represif dan memarginalkan kelompok puritan) yang berbuah sikap dan tindakan.Tapi juga problem rasional; faktor politik global dan domestik serta langkah-langkah penanganan teror yang tidak humanis.Penanganan teror yang terjadi membuat luka "dendam". Karena "demonstrasi" ketidakadilan dan sikap arogansi aparat (Densus 88) menjadikan dendam mengendap dalam skala komunal. Selain faktor kesejarahan dan ideologi, faktor kebijakan negara yang sangat repressif terhadap kelompok Islam juga dianggap berperan penting yang mendorong kelompok Islam berpotensi melancarkan aksi terror. Mohammed Hafez (2004) menegaskan dengan kesimpulan –mengambil contoh kasus terorisme kelompok Islam di Aljazair- bahwa represi yang brutal oleh rejim menjadi faktor terpenting yang melahirkan aksi-aksi teror dari kelompok Islam yang ditindas dengan kejam. Dalam sebuah moment dimana seluruh ruang untuk berpartisipasi tertutup rapat dan terjadi penindasan terus menerus, maka satu hal yang mungkin terjadi adalah perlawanan dalam bentuknya yang paling ekstrim: terorisme.

Jadi langkah bijak untuk mereduksi bahkan mangaborsi terorisme di Indonesia adalah; pemerintah dengan sadar dan serius plus kapasitas dan instrumen yang dimilikinya bekerja menjawab faktor-faktor penyebabnya secara komprehensif.Meminjam sindiran cerdas Kurzman, di tengah hiruk-pikuk besarnya perhatian terhadap terorisme, dunia aslinya telah jauh lebih aman. Dalam tulisan bersama Neil Englehart: "Welcome to World Peace," (Social Forces, Volume 84, Number 4, June 2006), menyindir: Boleh jadi respon terbaik terhadap terorisme adalah membiarkannya!

Menurut Kurzman, serangan teroris jarang terjadi, dan korbannya tak banyak – dibandingkan dengan korban perang saudara, pembunuhan, atau kecelakaan lalu lintas. Pada tingkat dunia, terorisme hanya menimbulkan sedikit korban. Mengutip data World Health Organization (WHO);bahwa 150,000 orang mati setiap hari. Sementara Pusat Lawan-Terorisme Nasional Amerika Serikat mengatakan jumlah orang yang mati karena terorisme kelompok Islamis adalah kurang dari 50 nyawa perhari, dan tak sampai 10 di luar Irak, Pakistan, dan Afghanistan.Bandingkan angka-angka di atas dengan 1,500 orang yang mati setiap hari karena kekerasan sipil, 500 karena perang, 2,000 karena bunuh diri, dan 3,000 karena kecelakaan lalu lintas. Malahan, ada 1,300 orang per hari yang mati karena gizi buruk. Korban malaria juga banyak. Kalau tujuannya adalah menyelamatkan nyawa manusia, lebih baik uang digunakan untuk beli kelambu daripada perang melawan teror (Charles Kurzman, The Missing Martyrs; Why They Are So Few Muslim Terrorists,New York: Oxford University Press, 2011). Selanjutnya, gangguan yang ditimbulkan terorisme sebagian besar timbul karena pemberitaan yang berlebihan. Kelompok teroris dan media "bekerjasama" dalam hal ini. Ketika banyak masalah lebih penting, mendesak, dan menyangkut nyawa lebih banyak manusia perlu ditangani, sementara sumberdaya sangat terbatas, kenapa terobsesi dengan terorisme? (Englehart-Kurzman 2006, 1957; Kurzman 2011).Bagaimana dengan Indonesia? Berapa ribu orang meninggal dijalan tiap tahunnya? Belum lagi karena faktor malnutrisi dan sebagainya.

Maka rasanya sangat timpang jika fokus di law enforcement dan tindakan deradikalisasi dengan paradigma yang tendensius tapi mengabaikan faktor domestik dan global yang interpendensi. Justru langkah-langkah penindakan yang  berakibat sekitar 900 orang yang ditangkap dan 110 orang lebih meninggal (exstra judicial killing) tanpa mengindahkan koridor-koridor hukum yang berlaku itu sama artinya melestarikan teror dan terorisme di Indonsia.(Lihat lampiran-Hasil pantauan lapangan: Fakta-fakta penindakan Densus88 terhadap terduga teroris.)[2]

Dengan pendekatan metodologi analisis (framework rasional) juga mengharuskan adanya evaluasi terhadap dua strategi pokok langkah kontra-terorisme yang diemban oleh Densus88 dan BNPT. Jika tidak, maka saya mengeja fenomena terorisme di Indonesia tidak akan pernah ada ujungnya. Terorisme di Indonesia disamping ada dimensi ideologi, namun juga memuat kepentingan "proyek" ekonomi, politik bahkan terkait "maslahat" temporal kaum opuntunir. Dan Indonesia akan menjadi lahan subur reproduksi "teroris" baik oleh jaringan (target kontra terorisme) dalam rangka menuntut balas (qishas) maupun permainan intelijen gelap untuk menjaga "proyek" kontra terorisme eksis keberlangsungannya.

[1] Disampaikan dalam FGD Tim Teroris Komnas HAM Pusat, 24-25 Oktober 2013 di Hotel Oria Jakpus

[2] Lihat di lampiran; Hasil pantauan lapangan:Fakta-fakta penindakan Densus88 terhadap terduga teroris.

(arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Seorang tentara Angkatan Udara Libya tewas di Benghazi

Written By Unknown on Jumat, 25 Oktober 2013 | 17.11

BENGHAZI (Arrahmah.com) – Seorang kolonel angkatan udara Libya tewas pada Kamis (24/10/2013) di Benghazi dalam serangkaian serangan terbaru yang menargetkan pasukan keamanan Libya.

"Kepala pengendali lalu lintas udara di pangkalan militer Benina, Kolonel Adel Khalil al-Tawahini, tewas pada Kamis pagi," ujar Kolonel Abdallah al-Zaidi, juru bicara pasukan keamanan kepada AFP.

Zaidi mengatakan pria bersenjata tak dikenal menembaki Tawahini saat ia meninggalkan rumahnya di kota Benghazi.

Belum ada kelompok atau individu yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.

Benghazi merupakan kubu pemberontakan pada tahun 2011 yang berhasil menggulingkan Muammar Qaddafi.  Hingga saat ini kota tersebut masih menyaksikan serangkaian serangan yang menargetkan pasukan keamanan.  (haninmazaya/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Menghujat sahabat Nabi dalam pelaksanaan Ibadah Haji, Syi'ah AS memancing emosi Kaum Muslimin

MEKAH (Arrahmah.com) – Sekelompok Syi'ah dikabarkan telah memancing emosi Kaum Muslimin dengan menghujat para sahabat Nabi Muhammad Shalallahu 'Alayhi wa Sallam dalam pelaksanaan Ibadah Haji tahun ini.

Dalam perkembangan kasus ini, sekelompok Syi'ah Amerika malah menuduh sekelompok jamaah haji Muslim Australia telah melakukan serangan terhadap mereka tanpa alasan, pada Rabu (16/10/2013) lalu.

Sekelompok Syi'ah Amerika yang berasal dari Detroit itu mengklaim bahwa mereka diserang dan diancam oleh sekelompok Muslim Sunni Lebanon-Australia di sebuah perkemahan haji di Mina, dekat Mekah, di mana para peziarah menetap untuk memenuhi kewajiban haji.

Free Press melansir bahwa dalam bentrokan tersebut salah satu Syi'ah Amerika itu dicekik sampai wajahnya membiru. Dan menurut pemimpin Syi'ah Amerika, Mothafar Al-Qazwini, kelompok Syia'ah-nya berhadapkan dengan 200 orang yang dia klaim sebagai kelompok Salafi.

Tanpa menyampaikan duduk perkaranya, Qazwini mengklaim bahwa salah seorang Sunni Australia bertanya kepada salah satu Syi'ah Amerika mengenai apakah dia Syi'ah. "Dia menjawab 'ya'. Dia segera diserang oleh tiga pria, salah satunya meraih dia hingga tersedak, yang lain meninju wajahnya."

Free Press juga melansir bahwa Qazwini bahkan menuduh beberapa Salafi berlari ke tenda perempuan Syi'ah dan mengatakan kepada mereka bahwa jika mereka tidak pergi dalam waktu 15 menit, mereka semua akan diperkosa.

Kelompok Syi'ah AS dipimpin oleh paman dari Qazwani sendiri, Sayyid Hassan Al-Qazwini, yang merupakan imam dari "Islamic Center" Amerika di Dearborn, Michigan, masjid terbesar di Amerika Utara.

Seorang petugas "Islamic Center" Syi'ah menolak untuk mengomentari serangan yang dituduhkan terhadap jamaah haji Australia itu sampai "imam" mereka itu kembali ke AS akhir pekan ini.

Bagaimanapun, Kaum Muslimin Australia yang turut melaksanakan ibadah haji di sana dan menyaksikan bentrokan tersebut telah mengklarifikasi semua klaim dan tuduhan-tuduhan yang diluncurkan sekelompok Syi'ah itu melalui akun Facebook mereka.

Mereka mengatakan bahwa sekelompok Syi'ah dari Amerika Serikat itulah yang memulai bentrokan dengan memancing kemarahan Kaum Muslimin selama pelaksanaan ibadah haji mereka.

Salah satu posting Facebook Muslim Australia mengklarifikasi, "Ini tidak benar … Insiden itu terjadi di kamp saya … sekelompok Syi'ah itu datang dan menghina para sahabat [Nabi Muhammad Shalallahu 'Alayhi wa Sallam]."

"Tenda saya berada di sebelah kanan tenda orang-orang [Syi'ah] yang dihajar itu… [Insiden] itu seharusnya tidak terjadi, tapi seluruh peristiwa ini dihasut oleh mereka [kelompok Syi'ah itu] dan tak ada seorang pun yang mengatakan mengenai apa yang mereka klaim di sini."

Klarifikasi  itu juga menambahkan: "Btw, polisi bukan tertawa … ada banyak bentrokan di KSA [Kerajaan Arab Saudi], tapi cerita [bohong para Syi'ah ini] benar-benar konyol."

Ketegangan antara Sunni dan Syi'i terus berlangsung di seluruh dunia. Bahkan telah meningkat sejak perang soal aqidah ini pecah di Suriah dua tahun lalu. Kaum Muslimin Sunni berjihad melawan rezim Syi'ah Nushairiyah yang didukung oleh milisi Syi'ah Iran dan Syi'ah "Hizbullah" Lebanon.

Konflik tersebut disebabkan oleh perbedaan prinsip pokok dalam keyakinan kedua kelompok. Di antara perbedaan yang mencolok diantara kedua kubu yaitu, Sunni (Ahlus Sunnah) memuliakan para Sahabat Nabi karena merekalah yang berjuang membantu Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam serta menyebarkan Islam ke berbagai penjuru dunia. Adapun Syi'ah sangat membenci para Sahabat Nabi, mencela mereka, bahkan hingga pada tingkat pengkafiran.

Menurut beberapa riwayat sejarah, Syi'ah didirikan oleh seorang Yahudi bernama Abdullah bin Saba'. Inti ajaran Syi'ah terletak pada masalah 12 imam yang mereka pusatkan pada tokoh-tokoh ahlul bait. Syi'ah meyakini bahwa kedua belas imam tersebut ma'shum (terlepas dari salah dan dosa) dan yang paling berhak melaksanakan imamah.

Aliran itu telah menyebar ke berbagai negara, tak terkecuali di Indonesia. (Data dan fakta mengenai perkembangan Syi'ah di Indonesia bisa di lihat dalam buku berjudul Ahlussunnah Waljamaah dan Dilema Syiah di Indonesia yang ditulis oleh Farid Ahmad Okbah, M.A).

Sementara terkait bentrokan antara Kaum Muslimin (Sunni) Australia dan sekelompok Syi'ah Amerika di kamp haji itu, Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada Fairfax: "Kami prihatin dengan laporan bahwa sekelompok warga AS diserang … di tempat perkemahan untuk haji yang berlokasi di luar Mekah itu."

"Kedutaan dan Konsulat Jenderal telah menghubungi kementrian haji dan interior, serta anggota kelompok yang dilaporkan menyerang. Kedua kementerian telah mengkonfirmasi bahwa mereka sedang menyelidikinya."

Namun demikian, dalam perkembangan terbaru juga terungkap bahwa seorang Muslim Sunni Australia yang telah dituduh dan namanya disebut-sebut di media sosial sebagai orang yang memimpin serangan terhadap sekelompok Syi'ah itu, ternyata tidak melaksanakan Ibadah Haji tahun ini, menurut kesaksian teman-temannya.

Sejauh ini teman-temannya juga telah mengklarifikasi kepada Fairfax Media bahwa dia bahkan tidak meninggalkan Australia sejak bulan September. (banan/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Video roket-roket ISIS menghantam markas milisi Syiah Hizbu Iran di Lebanon

(Arrahmah.com) – Milisi Syiah Hizbu Iran Lebanon telah mengerahkan lebih dari 20 ribu anggotanya ke Suriah sejak revolusi berlangsung pada Maret 2011. Selama dua tahun setengah ini, milisi Syiah Hizbu lran Lebanon telah bahu-membahu dengan pasukan rezim Nushairiyah Suriah membantai ribuan kaum muslimin yang tak berdosa.
Milisi Syiah Hizbu Iran Lebanon menunjukkan kebenciannya kepada Islam dan kebiadabannya kepada kaum muslimin di provinsi Damaskus, Pinggiran Damaskus, Homs, Pinggiran Homs, Aleppo, Pinggiran Aleppo dan wilayah lainnya.
Mujahidin Islam tidak membiarkan begitu saja kebiadaban milisi Syiah Hizbu Iran Lebanon tersebut. Mujahidin Islam terlibat pertempuran-pertempuran sengit melawan milisi Syiah Hizbu Iran Lebanon di banyak wilayah Suriah.
Tidak hanya pertempuran secara langsung dalam front terbuka, mujahidin Islam juga terlibat pertempuran jarak jauh. Menembakkan roket Grad dan mortar ke markas-markas milisi Syiah Hizbu Iran Lebanon adalah salah satu bentuknya.
Yayasan Media Al-I'tisham, sayap media mujahidin Daulah Islam Irak dan Syam (ISIS), pada Kamis (24/10/2013) merilis video serangan jarak jauh mereka terhadap markas milisi Syiah Hizbu Iran Lebanon di kota Hirmil, Lebanon. Mujahidin ISIS menembakkan roket-roket Grad sebagai balasan atas kebiadaban milisi Syiah Hizbu Iran Lebanon terhadap kaum muslimin di Suriah.
Dalam rekaman video tersebut, mujahidin ISIS menegaskan serangan tersebut adalah pelaksanaan dari sumpah juru bicara resmi ISIS, Syaikh Abu Muhammad Al-Adnani, untuk membalas kebiadaban orang-orang Syiah Rafidhah, dari Diyala di Irak hingga Beirut di Lebanon.

Link download

Kwalitas sangat baik
72.00 MB

Kwalitas baik
59.82 MB

Kwalitas sedang
19.1MB

Yayasan Media Al-I'tisham
Departemen Informasi – Daulah Islam Irak dan Syam

(muhibalmajdi/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

MIUMI: Mempertanyakan SBY, mengapa acara Syiah Idul Ghadir dibiarkan?

JAKARTA (Arrahmah.com) - Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) mengencam keras perayaan hari raya besar Syiah yang akan diselenggarakan pada Sabtu (26/10) di Gedung Smeco, Jakarta. Dalam pandangan mayoritas umat Islam Indonesia yang menganut Ahlu Sunnah wal Jamaah, hanya ada dua hari raya besar, yakni Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha.

Sekjen MIUMI Ustadz Bachtiar Nasir menilai perayaan Idul Ghadir sebagai aktivitas kelompok Syiah Indonesia yang berupaya memecah belah umat Islam. Hal itu disebabkan perayaan Idul Ghadir merupakan pelestarian dan perayaan kebencian dan dendam Syiah kepada para sahabat Nabi Muhammad SAW yang terkemuka, yakni Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan.

Perayaan Hari Raya Idul Ghadir ini semakin membuktikan bahwa Syiah memang satu aliran yang secara mendasar berbeda dengan kaum Muslim lainnya. Penolakan dan penistaan kepada para sahabat Nabi yang utama justru dirayakan sebagai ibadah yang agung menjadi Hari Raya tersendiri. Mereka menganggap Idul Ghadir adalah hari raya terbesar yang melebihi keagungan 'Idul Fithri dan 'Idul Adha. 'Idul Ghadir adalah sebuah perayaan atas anggapan mereka mengenai pengangkatan Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu sebagai khalifah di kebun Ghadir Khum.

Menurut pemuka Syiah, Idul Ghadir adalah hari ketika Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam menunjuk Ali bin Abi Thalib menjadi Khalifah penerus kepemimpinan umat setelah wafatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa Sallam. Yang kata mereka Jibril turun menyampaikan wahyu kepada Nabi berkenaan dengan hal ini, bahkan Idul Ghadir menurut mereka adalah Hari Raya terbesar. (Lihat Idul Ghadir A'zhamul A'yad fil Islam/ Idul Ghadir Hari Raya Terbesar dalam Islam, karangan Sayyid Muhammad Husain Al-Syirazi, hal. 12).

Para ulama dan sejarawan muslim terkemuka mencatat, tradisi selebrasi Idul Ghadir baru dimulai sejak era Daulah Buwaihi menguasai sebagian wilayah Irak di abad ke-4 H. Itu artinya perayaan tersebut tidak pernah dilakukan oleh kaum muslimin di zaman Rasulullah SAW dan para sahabatnya hidup, maupun di era tabi'in dan tabi' tabi'in yang disebutkan oleh Rasul bahwa mereka adalah 3 periode Islam yang terbaik. "Khairunnasi qorni tsumma al-ladzina yaluunahum tsumma al-ladzina yaluunahum". Bahkan tidak pula diperingati pada saat AmirulMu'minin Ali bin Abi Thalib ra berkuasa pasca syahidnya Sayidina Utsman bin Affanra.

"Perayaan Hari Raya Idul Ghadir itu memang tidak ada dalilnya dalam Islam," tegas Prof. Dr. Mohammad Baharum, pakar tentang Syiah dari MUI Pusat.

Itu bisa dipahami bahwa perayaan Idul Ghadir ini adalah suatu rekayasa kelompok Syi'ah. Nabi saw bersabda: "Siapa yang mengada-ada dalam urusan agama kami ini sesuatu yang bukan bagian darinya, maka hal itu tertolak" (HR. Muslim)

Keyakinan adanya pelantikan Ali di Ghadir Khum, telah dibantah oleh seluruh ulama sahabat, tabiin dan generasi setelahnya. Peristiwa itu tidak pernah diriwayatkan di dalam kitab-kitab hadis yang sahih seperti al-Bukhari dan Muslim. Hadis Ghadir Khum "Man kuntu mawlahu fa 'Aliyyun mawlah" dengan redaksi yang berbeda-beda diriwayatkan oleh Ahmad, Tirmidzi dan Al-Hakim. Menurut para ulama, teks hadis itu sebatas keutamaan Ali dan bukan pengangkatan khalifah sesudah beliau. Teks hadis itu jelasnya bukan kepemimpinan umat (al-wilayah/al-imarah), melainkan kasih sayang dan tolong menolong yang muncul dari dua pihak (al-walayah/al-muwalah yang darinya berasal kata 'al-waliyyu' dan 'al-mawla' sebagaimana teks hadis, ed.).

Jika teks hadis itu menegaskan (sharih) tentang pelantikan Ali sebagai khalifah setelah Rasulullah, pasti sudah digunakan sebagai dalil dan hujjah oleh Ali bin Abi Thalib saat Rasulullah wafat sebelum pengangkatan Abu Bakr ra sebagai khalifah, atau pada saat musyawarah enam tokoh sahabat setelah wafatnya Amirul Mukminin Umar bin Al-Khattab ra untuk menetapkan khalifah baru, dan juga telah dijadikan dalil oleh Abu Musa Al-Asy'ari ra untuk memantapkan posisi Khalifah Ali pada saat peristiwa Tahkim (arbitrase) antara Khalifah Ali dan Mu'awiyah pasca perang Shiffin. Namun tak ada satu sahabat pun, termasuk Ali yang memahaminya demikian. Sahabat adalah orang yang paling memahami maksud perkataan Rasul dan kemurnian bahasa Arab mereka tidak diragukan lagi. Pemahaman ulama sahabat yang menjadi ijma' adalah bentukkepastianpetunjuk(Qoth'iyDilalah) dalam memahami Al-Qur'an dan hadits.

Karena sifat ajarannya yang sangat destruktif dan dilandasi dengan semangat kebencian terhadap tokoh-tokoh panutan umat Islam, seperti Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. dan para sahabat Nabi lainnya – sangat aneh jika pemerintah SBY mendukung acara tersebut.  Acara seperti ini jelas memecah belah umat Islam dan menistakan agama Islam.

Sudah sangat gamblang, hari raya umat Islam di Indonesia dan seluruh dunia hanya 2 yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Diluar kedua hari raya itu jelas suatu bid'ah agama yang sesat. Ia bukan hanya merusak akidah umat Islam Indonesia, tetapi juga mengancam keutuhan dan persatuan umat Islam di Indonesia ini yang meyakini dan mengamalkan akidah ahlusunnah wal jama'ah. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat sejak lama telah mengukuhkan hal tersebut dengan menegaskan bahwa "mayoritas umat Islam Indonesia adalah penganut paham Sunni (Ahlu Sunnah wal Jama'ah) yang tidak mengakui dan menolak paham Syi'ah secara umum dan ajarannya tentang nikah mut'ah secara khusus" (Fatwa Nikah Mut'ah 25 Oktober 1997, lihat Himpunan Fatwa MUI: 376).

(azmuttaqin/miumi/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Saksi: Ayung mengaku bakar mertua karena emosi

CIREBON (Arrahmah.com) - Sidang lanjutan kasus pembakaran mertua oleh menantunya hingga menyebabkan tewas, kembali digelar di Pengadilan Negeri Kota Cirebon, Rabu (23/10). Sidang dengan agenda mendengarkan keterangan dari saksi-saksi, dimulai sekitar pukul 10.30 WIB menghadirkan tiga saksi oleh jaksa penuntut umum (JPU).

Saksi pertama adalah Sumartono Ahmad (57) yang juga ketua RT 1 Jl Tanda Barat II Kelurahan Kejaksan. Dalam kesaksiannya, Sumartono mengaku tengah makan di dalam rumah. Saat itu, dia diberitahu tetangga kalau ada orang yang dibakar. Mulanya, dia tak langsung percaya, namun datang lagi warganya bernama Sukaesi yang melapor.

"Akhirnya saya datang ke TKP. Saya lihat Ayung masih pegang botol minuman mineral yang berisi bensin. Saat itu saya bertanya kepada Ayung kenapa sampai berbuat seperti itu. Dia beralasan karena emosi," beber Sumartono.

Saksi lainnya, Rohrawidin alias Iwik (61) mengatakan, saat itu dirinya yang mengamankan bensin dari tangan Ayung. Kemudian dia sembunyikan ke di bawah bangku warung warga. "Saya hanya mengamankan botol yang berisi bensin. Soal berapa botol yang dibawa Ayung, saya juga kurang mengetahui," ujarnya.

Sementara saksi Otong Juanda (50) menuturkan, saat kejadian dirinya sedang berada di dalam rumah. Tiba-tiba, mendengar suara minta tolong dari luar. Ternyata setelah dilihat, itu korban (almarhum Oyoh). "Saya lihat luka bakar di sekujur tubuhnya, dari mulai bagian wajah, dada dan celananya sudah compang-camping. Karena saat itu hujan deras dan tak ada mobil, almarhum kita bawa ke RS menggunakan becak. Pesan almarhum saat itu cuma dua, tolong lihat kondisi rumah dan anaknya. Almarhum khawatir pelaku membakar anaknya," imbuhnya.

Pantauan Radar, suasana pengadilan berbeda dari sebelum-sebelumnya. Kali ini, massa dari ormas tidak melakukan orasi di depan pengadilan. Mereka tampak tenang dan sebelum sidang dimulai, mereka bersalawat bersama di ruang pengadilan, diselingi teriakan takbir.

(azmuttaqin/rc/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Bandung dan Pandeglang diterjang puting beliung

Written By Unknown on Kamis, 24 Oktober 2013 | 17.11

JAKARTA (Arrahmah.com) – Bencana angin puting beliung di beberapa wilayah Indonesia terus meningkat. Kali ini, bencana puting beliung melanda Kabupaten Bandung, Jawa Barat dan Kabupaten Pandeglang, Banten pada Selasa (22/10).

"Akibatnya, total sekitar 351 rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan, dan beberapa orang mengalami luka-luka," ujar Kepala Pusat data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (23/10).

Dia menjelaskan, di Kabupaten Bandung, puting beliung terjadi di Kecamatan Ciparay pukul 16.45 WIB dan di Kecamatan Cimenyan pada pukul 16.24 WIB. "Tercatat satu orang luka berat, 10 rumah rusak berat, 69 rumah rusak sedang, dan 118 rumah rusak ringan," ujar Sutopo.

Sedangkan puting beliung di Kecamatan Banjar Kabupaten Pandeglang melanda lima desa yaitu Desa Gunung Putri, Desa Banjar, Desa Kudulimus, Desa Bandung, dan Desa Kadu Maneuh. "Dilaporkan enam orang luka-luka patah tulang karena tertimpa bangunan dan pohon. Juga menimbulkan 7 rumah rusak berat dan 114 rumah rusak ringan," tambah dia.

Sutopo mengatakan, dalam rangka penanggulangan bencana puting beliung tersebut BPBD Kabupaten Bandung dan BPBD Pandeglang telah melakukan penanganan darurat. Korban luka-luka telah dibawa ke rumah sakit. "BPBD juga telah mendata kerusakan rumah, mendistribusikan logistik dan memotong pohon tumbang bersama unsur terkait dan masyarakat," ujar Sutopo.

Lebih lanjut Sutopo mengatakan, BNPB juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada ancaman puting beliung. Terlebih saat musim pancaroba seperti saat ini. "Cuaca pagi hingga siang terik panas, dan kemudian sore hari hujan berpotensi menimbulkan angin puting beliung," kata Sutopo.

Ditembah lagi, dalam seminggu terakhir puting beliung menerjang beberapa daerah seperti di Kabupaten Grobogan, Bandung Barat, Sukabumi, Tasikmalaya, Cianjur, Banyumas, Melawi, Jember, Garut, Semarang, dan lainnya. 

(azmuttaqin/bs/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Tanggung jawab menjaga aqidah umat, MUI Pusat terbitkan buku tentang kesesatan Syiah

JAKARTA (Arrahmah.com) – Alhamdulillah tanda tanya besar masyarakat serta kesimpangsiuran berita, pernyataan dan opini tokoh tentang Syiah akhirnya terjawab, dengan terbitnya buku Panduan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat mengenai aliran dan paham Syiah pada september 2013, dengan judul buku "Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi'ah di indonesia."

Buku ini disusun oleh Tim Penulis MUI Pusat yang terdiri dari DR. (HC) KH. Ma'ruf Amin (Ketua MUI Pusat), Prof. Dr. Yunahar Ilyas (Wakil Ketua MUI Pusat), Drs. H. Ichwan Sam (Sekjend MUI Pusat) dan Dr. Amirsyah (Wakil Sekjend MUI Pusat) dengan pelaksana dari Tim Khusus Komisi Fatwa dan Komisi Pengkajian MUI Pusat yang terdiri dari, Prof. Dr. Utang Ranuwijaya, Dr. KH. Cholil Nafis, Fahmi Salim, MA., Drs. Muh. Ziyad, MA., M. Buchori Muslim, Ridha Basalamah, Prof. Dr. H Hasanuddin AF, Dr. H. Asrorun Ni'am Sholeh, MA., Dr. H. Maulana Hasanuddin dan Drs. H. Muh. Faiz, MA.

Meskipun belum berupa fatwa, namun buku ini merupakan keterangan resmi dari MUI Pusat mengenai kesesatan  Syiah sebagaimana dijelaskan oleh Tim Penulis dalam kata pengantar, "Buku saku ini dimaksudkan untuk menjadi pedoman umat Islam Indonesia dalam mengenal dan mewaspadai penyimpangan Syi'ah, sebagaimana yang terjadi di Indonesia, sebagai 'Bayan' resmi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan tujuan agar umat Islam tidak terpengaruh oleh faham Syi'ah dan dapat terhindar dari bahaya yang akan mengganggu stabilitas dan keutuhan NKRI." (hlm. 7-8)

Isi dan tujuan buku ini dijelaskan oleh Tim Penulis dalam pendahuluan yang terletak pada halaman 12-16,

"Atas dasar tugas dan tanggung jawab luhur dalam membina dan menjaga umat pada berbagai aspeknya, dan sebagai bentuk tanggungjawab kehadapan Allah SWT dalam meluruskan aqidah dan syari'ah umat, MUI memberikan panduan kepada umat, dengan berbagai cara, antara lain dengan mengeluarkan fatwa, memberi taushiyyah, atau membuat buku panduan –seperti buku panduan tentang Syiah ini- setelah dilakukan penelitian dan pengkajian secara mendalam.

Karena itu, dengan hadirnya buku ini diharapkan masyarakat tidak lagi dibuat bingung oleh ulah beberapa oknum yang mengatasnamakan MUI untuk mengatakan Syiah tidak sesat, seperti yang pernah termuat dalam Harian Fajar Makassar yang menyebutkan, MUI: Syiah Sah Sebagai Mazhab Islam. Juga, beberapa sikap tokoh yang menyederhanakan persoalan Sunni-Syiah, seperti Syafi'i Ma'arif, Din Syamsuddin, Aqil Siradj dan lain-lain.

(azmuttaqin/lppimakassar/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Mujahidin Asy-Syabaab bidik kantor PBB di Mogadishu, PBB bentuk pasukan khusus

(Arrahmah.com) – PBB baru-baru ini mengaku mendapati sebuah rencana "kredibel" Mujahidin Asy-Syabaab Somalia untuk melancarkan serangan besar terhadap kompleks PBB di Mogadishu, menurut pejabat senior PBB. Hal ini menandakan bahwa Mujahidin, yang pernah diklaim telah berakhir, sekali lagi justru telah menjadi kekuatan utama perlawanan terhadap penjajahan di Afrika Timur, dilansir Foreign Policy pada Sabtu (19/10/2013).

Apa yang disampaikan PBB ini merupakan salah satu dari sejumlah peringatan yang mereka hadapi dalam beberapa bulan terakhir. Mereka merasakan resiko kehidupan yang keras di Somalia selama hampir tiga bulan terakhir setelah Mujahidin menyerang gedung kemanusiaan organisasi PBB di pusat kota Mogadishu yang menewaskan delapan staf PBB. Hal ini juga memperkuat fakta bahwaMujahidin Asy-Syabaab telah semakin kuat. Akhir bulan lalu, Mujahidin Asy-Syabaab juga mencetak kesuksesan dalam serangan terhadap pusat bisnis Yahudi Mall West Gate di ibukota Kenya, Nairobi.

"Gedung PBB di Mogadishu mungkin akan berada di bawah serangan 'teroris' langsung," klaim analisa pasukan keamanan rahasia Somalia yang dibentuk bersama oleh Uni Afrika dan PBB. Laporan yang dibagikan dengan anggota Dewan Keamanan PBB itu juga menyatakan bahwa mereka sedang berada dalam "resiko serangan asimetris yang secara signifikan telah membatasi mobilitas staf PBB di Mogadishu dan menghambat pelaksanaan program PBB dalam mendukung Pemerintah Federal [Somalia]."

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon kemudian menyerukan penyebaran ribuan tentara Afrika tambahan untuk melakukan perlawanan terhadap kubu Mujahidin Asy-Syabaab minggu ini untuk memperkuat keamanan PBB sendiri.

Dalam sebuah surat, Ban Ki-moon meminta Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 negara dan pemerintah untuk meningkatkan keamanan misi PBB di Mogadishu. Dia meminta "penyebaran langsung satuan pengawal PBB" untuk memperkuat keamanan markas politik PBB di bandara Mogadishu. Dia juga menyerukan pembentukan sebuah "pasukan khusus" dari sekitar 150 polisi Somalia untuk memberikan keamanan bagi konvoi PBB, dan dia mendesak Somalia untuk membentuk satuan reaksi cepat yang dapat segera merespon permintaan bantuan PBB.

Ban Ki-moon mengatakan dia telah menerima jaminan dari Uni Afrika bahwa pasukan Afrika di Somalia akan terus memperkuat perimeter kompleks bandara dan memberi keamanan bagi personil PBB yang melakukan perjalanan di luar ibukota.

Ban juga telah meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengizinkan perluasan Misi Uni Afrika di Somalia atau yang lebih dikenal dengan African Union Mission in Somalia (AMISOM), di mana dia berharap bisa mengerahkan lebih banyak pasukan Afrika untuk meningkatkan keamanan di bandara sampai situasi stabil di Mogadishu .

"Keamanan wilayah saat ini secara langsung mempengaruhi kemampuan PBB dan masyarakat internasional untuk mendukung otoritas Somalia dan rakyat di Mogadishu dan wilayah itu," tulis Ban. "Personil PBB harus mampu bekerja secara efektif di Somalia, termasuk untuk beroperasi bersama rekan-rekan Somalia dan bergerak bebas di Mogadishu dan memulihkan wilayah tersebut, dalam rangka untuk memberikan mereka mandat," tulis Ban. "Hal ini memerlukan penyesuaian keamanan tambahan untuk memungkinkan staf kami untuk beroperasi dengan aman."

PBB sebelumnya telah melihat permohonan untuk perlindungan bagi personilnya ditolak. Tahun lalu, Uni Afrika diminta untuk mengembangkan kekuatan penjaga yang terdiri dari 311 tentara untuk PBB "untuk memberikan keamanan, pengawalan dan perlindungan pelayanan kepada personil dari masyarakat internasional termasuk PBB." "Namun, pasukan penjaga itu belum digunakan sebagai AMISOM," kata laporan itu. Laporan itu, menambahkan bahwa tidak mungkin untuk membawa bala bantuan untuk mengambil peran karena Dewan Keamanan telah memberlakukan batasan pada jumlah pasukan asing yang diizinkan masuk ke negara itu pada satu waktu.

Bagaimanapun, J. Peter Pham, seorang spesialis Somalia di Dewan Atlantik, juga menyatakan tidak yakin bahwa upaya kemanaan mereka itu akan bertahan dalam jangka panjang. "Ya, lebih banyak pasukan akan memberikan keamanan lebih bagi mereka yang sudah ada di Somalia," katanya. "Kita bisa membersihkan lebih banyak tempat di wilayah-wilayah yang dikuasai Asy-Syabaab. Tapi dalam setahun, kita akan [kembali] meminta lebih banyak tentara dan kekuatan udara. Ini adalah siklus yang tidak pernah berakhir."

Pham mengatakan bahwa masalah yang lebih besar adalah bahwa Uni Afrika dan PBB mendukung pemerintah di Somalia yang tidak memiliki legitimasi politik yang cukup di kalangan rakyat Somalia. Dia mengatakan pembentukan tetua – yang tahun lalu dipilih majelis konstituante dan parlemen negara, yang pada gilirannya dipilih sebagai presiden Somalia, Hasan Sheikh Mohamud – "dikemas dengan tetua palsu." 

Hal yang sama parahnya, dia menambahkan, adalah kenyataan bahwa PBB telah mengambil peran dalam kekacauan sipil dan konflik klan, mengulangi kesalahan yang dibuat oleh Amerika Serikat dan PBB pada awal tahun 1980, ketika mereka mengejar panglima perang Somalia Mohamed Farrah Aidid.

"PBB bukanlah kekuatan netral di Somalia," kata Pham. "Saya berpikir dengan sebuah cara PBB telah menggambar target di punggung sendiri".

Sementara Daveed Gartenstein – Ross, yang mempelajari kelompok pejuang di Yayasan bagi Pertahanan Demokrasi, mengatakan Amerika Serikat, PBB, dan lain-lain sering kali harus membuat pilihan sulit tentang bekerja dengan negara-negara yang tidak sepenuhnya demokratis. Dia mencatat bahwa kekuatan Asy-Syabaab di Somalia tidak pernah menurun. Banyak negara, termasuk Amerika Serikat dan sekutu Afrika-nya, "telah merasakan hal itu." (banan/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

5 strategi dan taktik penyebaran aliran Syi'ah di Indonesia, waspadalah!

Oleh: Munarman, SH.

(Arrahmah.com) – Perkembangan aliran Syiah di Indonesia mengalami akselerasi yang luar biasa sejak meletusnya Revolusi Iran menumbangkan Rezim Syah Iran Reza Pahlevi, sekitar 1970. Pada masa itu, banyak kalangan muda, baik dari kalangan pondok pesantren maupun kalangan perguruan tinggi terkagum kagum dengan revolusi tersebut.

Titik pusat kekaguman tersebut adalah karena revolusi yang berhasil menumbangkan rezim zhalim dan antek Amerika sekaligus antek zionis Israel. Sehingga image yang dihasilkan dari revolusi Iran tersebut, adalah menjadi ikon bagi kalangan muda untuk menentang hegemoni Amerika dan Israel yang sangat kuat di dunia Islam. Image dan citra sebagai penentang Amrika dan Israel tersebut terus dipropagandakan secara sistematis sebagai pintu masuk penyebaran aliran syiah di Indonesia.

Lima tahapan aliran Syiah dalam menyebarkan ajarannya adalah sebagai berikut, yaitu:

Pertama, membangun keyakinan bahwa Iran dan "Hizbullah" Lebanon-lah pihak satu-satunya yang melawan Amerika dan Zionis. Taktik ini menjadi pintu utama bagi kalangan Syiah dalam mempengaruhi anak muda yang memiliki semangat perlawanan terhadap hegemoni Amerika dan Israel di dun ia saat ini. Dengan slogan slogan anti Amerika dan anti Israel ini, anak anak muda yang hanya bermodalkan semangat perlawanan tanpa memperhatikan aspek akidah, akan hanyut terbawa.

Kedua, mengeksploitasi peristiwa Karbala dengan bersikap ghulu (berlebih-lebihan) untuk menarik simpati kalangan awam agar membenarkan kelompok Syiah.

Ketiga, mengedepankan penggunaan akal, logika dan nalar serta argumen bersifat politik dalam beragama, terutama dalam meriwayatkan pemerintahan era Muawiyah.

Keempat, menggiatkan "Studi Kritis" terhadap hadits-hadits Ahlus Sunnah, khususnya Bukhari dan Muslim, bahkan hingga riwayat sejumlah shahabat, teristimewanya Abu Hurairah RA, dengan berbasiskan logika dan nalar politik.

Kelima, mencela istri-istri Rasulullah SAW dan para sahabat seperti Abu Bakar RA, Umar bin Al-Khaththab RA dan Ustman bin Affan RA.

Dua Kubu besar kelompok Syiah di Indonesia :

  • Kubu pertama adalah LKAB (Lembaga komunikasi Ahlul Bait) yang merupakan wadah para alumni al Qum.

    Kubu ini dimotori oleh ICC Jakarta yang merupakan perpanjangan tangan pemerintah Republik Islam Iran (RII).  LKAB membawai Yayasan Al Munthazar, Fathimah Aqilah, Ar Radiyah, Mulla Sadra, An Naqi, Al Kubra, Al Washilah, MT Ar Riyahi dan gerakan dakwah Al Husainy. LKAB berkantor di Jl Bintaro KODAM Grand Bintaro Jaksel.

  • Kubu kedua  dipegang oleh IJABI.

    Dalam kubu ini metode taqiyah kurang disenangi. Sebaliknya, IJABI tampak lebih pluralis. Hal ini terlihat dari beberapa tokoh Sunni yang menjadi  pengikut IJABI.  Kiblat IJABI, bukanlah ke Iran, melainkan  Marja Lebanon di bawah pimpinan Ayatollah Sayyed Mohammad Hussein Fadlallah. Tokoh utama di Indonesia adalah Dr Jalaluddin Rahmat.

(Ukasyah/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Mujahidin Suriah di Homs tengah berjuang merebut sebuah gudang senjata besar

HOMS (Arrahmah.com) – Mujahidin Suriah pada Rabu (23/10/2013) membuat kemajuan lainnnya melawan pasukan rezim Bashar Assad di provinsi Homs, mereka tengah berjuang untuk merebut sebuah gudang senjata besar milik rezim.

Beberapa brigade, di antaranya adalah Daulah Islam Irak dan Syam (ISIS) dan Jabhah Nushrah, telah merebut posisi-posisi tentara rezim di "dekat gudang senjata, dekat desa Mahin," kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, menurut lansiran AFP.

Mujahidin juga merebut sebuah gas yang terletak di luar Sadad, sebuah kota Kristen di dekat Mahin, tambah Obervatorium tersebut.

Sementara pada Senin (21/10), Mujahidin telah memasuki kota Sadad, bertujuan untuk bergerak maju ke gudang senjata itu dan Mahin.

rakyat Suriah di Mahin, Hawarin melarikan diri karena pemboman sengit tentara rezim

rakyat Suriah di Mahin, Hawarin melarikan diri karena pemboman sengit tentara rezim

Zaman Alwasl melaporkan bahwa sekitar 10.000 orang telah melarikan diri dari Mahin dan Hawarin ke kota Qaryatain, 90 km dari timur Damaskus, karena pemboman sengit oleh tentara loyalis Assad.

Para aktivis Suriah mengatakan bahwa tentara yang berperang di Sadad didukung oleh tentara Syi'ah "Hizbullah" dari Lebanon. (siraaj/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Majelis Mujahidin minta pemerintah cabut izin acara Syiah Idul Ghadir

Written By Unknown on Rabu, 23 Oktober 2013 | 17.11

YOGYAKARTA (Arrahmah.com) Kelompok sesat dan menyesatkan Syiah akan mengadakan acara Idul Ghadir di Jakarta Selatan Sabtu (26/102013).

Majelis Mujahidin meminta agar pemerintah mencabut izin acara tersebut, karena menodai umat Islam Indonesia yang ahlussunah wal jama'ah.

Berikut ini adalah pernyataan sikap resmi Majelis Mujahidin yang diterima redaksi arrahmah.com, siang ini Rabu (23/10/2013).

Pernyataan Sikap Majelis Mujahidin

Mewaspadai Perayaan Idul Ghadir Syi'ah di Indonesia

Ekspansi ideologi transnasional Syiah, yang dilakukan sejak tahun 80-an, mulai menuai hasilnya di Indonesia. Para propagandis Syi'ah berani tampil terbuka, tidak lagi bersembunyi di balik taktik taqiyah. Ketika pemerintah sibuk memberantas terorisme, propagandis Syiah menyelusup dan menguasai basis strategis di pemerintahan, menjadi anggota legislatif, pejabat negara, persis seperti yang dilakukan kader-kader komunis, dan berpura-pura anti terorisme.

Pendekatan kekerasan diganti dengan diplomasi, termasuk mengundang tokoh masyarakat, para pejabat negara untuk berkunjung ke Iran, dan mendirikan Iran Corner di berbagai lembaga perguruan tinggi negeri dan swasta. Mereka menyusup ke basis-basis strategis umat melalui berbagai macam lembaga, ormas keagamaan, MUI, serta memanfaatkan secara optimal potensi negara basis Iran dengan misi deplomasi Kedutaannya di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya dalam rangka memenuhi pesan imam besar mereka Khomeini mengekspor Revolusi Syiah ke Negara-negara Islam.

Untuk tujuan ekspansi ideologi ini pula, pada tanggal 26 Oktober 2013, akan diselenggarakan Idul Ghadir dengan tema: Imam Ali as. Putra Ka'bah Pemersatu Umat, di SMESCO (SME) Convention  Hall Jl. Gatot Subroto Kav. 94 Jakarta Selatan. Sudah berulangkali acara seminar Syi'ah di tolak di Makasar, Solo, bahkan belum lama ini terjadi konflik komunal di Sampang, Madura dan Jember Jawa Timur.

Oleh karena itu, guna mengantisipasi konflik komunal antar ormas keagamaan, Majelis Mujahidin menyampaikan sikap berkenaan rencana penyelenggaraan Idul Ghadir sebagai berikut:

  1. Perayaan Idul Ghadir sebagai hari paling agung untuk mendewakan Ali, melebihi Idul Fitri dan Idul Adha, tidak dikenal dalam Islam.
  2. Kegiatan ritual-ritual Syiah yang semarak di Indonesia adalah bentuk ekspansi ideologi Transnasional Syiah yang disusupkan dengan bantuan Keduataan besar Iran di Indonesia, dengan melakukan distorsi terhadap ajaran-ajaran Islam.
  3. Segala aktivitas Syiah di Indonesia membawa misi ekspor revolusi Syiah Iran ke negara-negara muslim, diawali dengan penyusupan  ajaran-ajaran Syiah (intervention), sehingga tatanan Islam menjadi rusak (distruction) yang akhirnya mereka bisa menggalang loyalitas Syiah (sabotage) terhadap penguasa, pejabat, rakyat dan pemerintah Indonesia.
  4. Pemerintah Indonesia agar senantiasa mewaspadai ideologi transnasional Syi'ah demi menjaga stabilitas keamanan serta menjaga keutuhan bangsa dan negara Indonesia dari intervensi asing.
  5. Pemerintah cq. Kepolisian dan pihak terkait supaya mencabut izin acara perayaan Idul Ghadir bertema  "Imam Ali as. Putra Ka'bah Pemersatu Umat" tersebut karena mencederai dan melecehkan Islam dan umatnya serta kewibawaan Negara RI. 

Demikian pernyataan ini dibuat agar mendapatkan perhatian Kepolisian serta aparat keamanan terkait.

Yogyakarta, 23 Oktober 2013

Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin

Irfan S. Awwas                                                           M. Shabbarin Syakur

      Ketua                                                                             Sekretrais

                                           Menyetujui

                               Amir Majelis Mujahidin

                            Al-Ustadz Muhammad Thalib

(azmuttaqin/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Ustadz Shobbarin Syakur: Idul Ghodir, bukti lagi Syiah bukan Islam

JAKARTA (Arrahmah.com) - Ormas Syiah IJABI (Ikatan Jama'ah Ahlul Bait Indonesia) hendak mengadakan acara Idul Ghadir di Smesco Jakarta Sabtu (26/10/2013).

Sekretaris Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin Ustadz Shobbarin Syakur menjelaskan tentang acara kesesatan Idul Ghadir ini.

"Menurut Syiah Idul Ghadir adalah hari ketika Nabi Muhammad saw menunjuk Ali Radhiyallohu 'anhu  menjadi khalifah pengganti beliau setelah beliau wafat. Jibril turun menyampaikan wahyu kepada Nabi berkenaan hal ini. Menurut Syiah hari ini yang paling agung melebihi hari Idul Adha, Idul Fitri dan hari Jum'at," urainya

Atas hal ini lanjut Ustadz Shobbarin, membuktikan bahwa Syiah bukan Islam. "Syi'ah bukan Islam, mereka mengaku Islam untuk mengelabuhi kaum Muslim."

Padahal di dalam agama Islam hanya mengenal hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Betapa ini menunjukkan Syiah merupakan sekte Yahudi dan bahkan sempalan dari Islampun bukan.

(azmuttaqin/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Kajian tarjamah al-Qur'an secara tafsiriyah, revolusi pemahaman makna al-Qur'an

AL-QUR'AN TARJAMAH TAFSIRIYAH
Memahami Makna Al-Qur'an Lebih Mudah, Cepat dan Tepat

Bismillahirrahmanirrahim

Penerjemahan Al-Qur'an adalah masalah agama, bila salah menerjemahkan maka akan salah pula dalam memahami agama. Salah memahami ajaran agama, akan salah pula dalam mengamalkan ajarannya.

Telaah dan penelitian selama sepuluh tahun terhadap Al-Qur'an dan Terjemahnya versi KEMENAG RI, yang dilakukan secara ilmiah dan konprehensif oleh Amir Majelis Mujahidin, Al-Ustadz Muhammad Thalib. Terbukti, tarjamah harfiyah Depag mengandung 3229 ayat yang salah terjemah, ditinjau dari segi aqidah maupun substansi syari'ah Islam.

Sudah banyak generasi Muslim yang menjadi korban salah terjemah Al-Qur'an ini. Sebagian kalangan, ada yang menjadikan terjemah Al-Qur'an sebagai alasan untuk bertindak radikal, sebagian lagi mengabaikan bahkan menjadikannya alasan untuk bersikap liberal dan moderat dalam beragama. Mereka merasa mendapat pembenaran atas tindakan yang tidak benar dari terjemah Al-Qur'an yang salah itu.

Misalnya, terjemah harfiyah Depag: "Dan jika kamu ingin mengganti isterimu dengan isteri yang lain…," (Qs. An-Nisa', 4:20). Dijelaskan dalam foot note, mengganti istrimu dengan istri yang lain, maksudnya ialah: menceraikan isteri yang tidak disenangi dan kawin dengan isteri yang baru.

Menurut logika bahasa Indonesia, istri berarti perempuan bersuami. Kata mengganti istri, berarti menukar dengan yang lain. Mustahil Islam membenarkan seorang suami menukar istrinya dengan istri orang lain. Karena itu tarjamah tafsiriyahnya adalah: "Wahai para suami, jika kalian ingin menceraikan istri kalian, lalu menikah dengan perempuan lain…."

Kesalahan berikutnya terdapat pada terjemah harfiyah Depag: "… Dan siapa-siapa yang kamu ingini untuk menggaulinya kembali dari perempuan yang telah kamu cerai, maka tidak ada dosa bagimu. Yang demikian itu adalah lebih dekat untuk ketenangan hati mereka…." (Qs. Al-Ahzab, 33:51)

Tarjamah harfiyah ini bertentangan dengan fakta sejarah dan akhlak Nabi Saw. yang terpuji. Nabi Saw. tidak pernah menceraikan istrinya, maka mustahil beliau menggauli perempuan yang telah dicerai, apalagi tanpa rujuk pula. Pada terjemah edisi revisi berubah menjadi, "Dan siapa yang kamu ingini untuk menggaulinya dari istri yang telah kamu sisihkan, maka tidak ada dosa bagimu."

Padahal ayat ini hanya berkaitan dengan kebebasan Nabi Saw. untuk menetapkan jadwal giliran bermalam pada istri-istri beliau.

Revolusi Memahami Makna Al-Qur'an

Umat Islam harus diselamatkan dari kesalahan memahami serta mengamalkan ajaran Al-Qur'an. Terbitnya Al-Qur'anul Karim Tarjamah Tafsiriyah ini, dimaksudkan untuk meluruskan persepsi keliru terhadap misi Al-Qur'an, yang disebabkan tarjamah harfiyah ayat-ayat Al-Qur'an. Tujuannya, menjaga otentisitas makna dan kehormatan Al-Qur'an, agar tidak ternodai oleh penyimpangan tangan-tangan manusia, sebagaimana yang terjadi pada kitab suci agama lain.

(Naskah tulisan disalin dari brosur Al-Qur'an Tarjamah Tafsiriyah)


17.11 | 0 komentar | Read More

Sultan Brunei: Kami tidak meminta pendapat siapapun untuk menerapkan hukum Syari'ah

BRUNEI (Arrahmah.com) - Brunei Darussalam akan memberlakukan hukum Syari'ah Islam mulai tahun depan. Pernyataan tersebut disampaikan pemimpin negara tersebut Sultan Hassanal Bolkiah Selasa (22/10/2013).

Keputusan Sultan Bolkiah ini nampaknya mengejutkan dunia internasional, di mana mayoritas negara-negara memberlakukan hukum demokrasi. Terlebih lagi, dalam penerapan hukum Islam di Brunei nantinya juga akan memberlakukan hukum Hudud -hukum yang menetapkan pencuri dipotong tangannya, pemabuk dicambuk, pezina dirajam, pembunuh dieksekusi-, sebuah hukum yang paling ditentang oleh negara-negara demokrasi. Hukum ini, In Syaa Allah, akan mulai diterapkan mulai April tahun depan.

Dalam sebuah rekaman video yang dirilis The Brunei Times, Sultan Bolkiah menyatakan dengan tegas bahwa negaranya tidak pernah meminta pendapat dari siapapun untuk menerapkan hukum Islam di negaranya dan itu semata-mmata merupakan kewajiban kepada Allah (Subhanahu wa Ta'ala).

"Al-hamdulillah, dalam sejarahnya Brunei Darussalam selaku bumi bertuah ini (bumi yang diberkahi) tidaklah pernah meminta kebenaran dari sesiapa (siapapun) untuk memilih Islam sebagai agama resmi negara. Demikian juga, kita tidak meminta dari mana-mana pihak (dari pihak manapun) untuk melaksanakan undang-undang jenayah Syari'ah (pidana Syari'ah), demi kerana ia adalah semata-mata hidayat (petunjuk) khusus daripada Allah kepada kita. Sesungguhnya hidayat (petunjuk) itu adalah bulat (mutlak) menjadi hak Allah," demikian pernyataan Sultan Bolkiah.

Sebelumnya, Brunei juga telah melarang penjualan minuman beralkohol (miras) dan penyebaran agama selain Islam.

Sultan Bolkiah menambahkan undang-undang baru itu tidak akan mempengaruhi kebijakan pemerintah secara keseluruhan, termasuk kebijakan investasi asing.

Mufti Brunei, Awang Abdul Aziz, dalam konferensi pers terkait menyatakan hukum Syari'ah "menjamin keadilan bagi setiap orang dan melindungi keberadaan mereka." (siraaj/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Mujahidin pukul mundur konvoi pasukan Nushairiyah Suriah di kota Sakhnah

HOMS (Arrahmah.com) – Mujahidin Irak and Sham Islamic State (ISIS) dan beberapa kesatuan mujahidin lokal Homs berhasil memukul mundur konvoi pasukan rezim Nushairiyah Suriah di kota Sakhnah, provinsi Homs pada Selasa (22/10/2013), dilansir Daawaalhaq.

Mujahidin ISIS Imarah Badiyah atau Pemerintahan Wilayah Pedalaman Homs melaporkan konvoi pasukan rezim Nushairiyah Suriah datang dari kota Heil menuju posko militer Sakhnah – Palmyra.

Bersama beberapa kesatuan mujahidin lokal Homs, mujahidin ISIS melakukan operasi penghadangan di kota Sakhnah. Tembakan-tembakan senjata mesin menengah dan berat mujahidin akhirnya memaksa konvoi pasukan Nushairiyah untuk mundur ke kota Heil.

Mujahidin Jabhah Nushrah, Harakah Ahrar asy-Syam al-Islamiyah, ISIS dan Jaisyul Islam telah bertempur dengan gigih untuk mempertahankan desa-desa dan kota-kota dalam provinsi Homs. Pergerakan maju pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah Hizbu Iran terhambat oleh kegigihan kelompok-kelompok mujahidin Islam tersebut. (muhibalmajdi/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Bom Asy-Syabaab menghantam kantor dinas intelijen di Mogadishu

Written By Unknown on Selasa, 22 Oktober 2013 | 17.11

MOGADISHU (Arrahmah.com) – Mujahidin Asy-Syabaab meledakkan bom pada sebuah kantor dinas intelijen di dekat istana kepresidenan rezim murtad Somalia di ibukota Mogadishu pada Sabtu, 1 Dzulqa'dah 1434 H/7 September 2013 M. Pada hari yang sama mujahidin Asy-Syabaab menyerang pangkalan militer pasukan salibis Kenya dalam bandara Kismayo.

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

Laporan harian untuk hari Sabtu, 1 Dzulqa'dah 1434 H

Segala puji bagi Allah semata, Yang memuliakan tentara-Nya, memenangkan hamba-Nya dan sendirian mengalahkan golongan-golongan musuh-Nya. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi yang tiada seorang nabi pun sepeninggalnya. Amma ba'du.

Beberapa berita terpisah:

1. Meledakkan bom terhadap salah satu kantor Dinas Intelijen rezim murtad Somalia di dekat istana kepresidenan, Mogadishu.

2. Menyerang posko pasukan rezim murtad Somalia di kawasan pasar Holaha, Mogadishu dengan lemparan granat.

3. Menyerang posko pemeriksaan pasukan rezim murtad Somalia di kota Baledwine, provinsi Islam Hiraan dengan lemparan granat.

4. Menyerang pangkalan militer pasukan salibis Kenya dalam bandara Kismayo, provinsi Islam Juba.

Ya Allah, Yang menurunkan kitab suci, menjalankan awan, mengalahkan golongan-golongan musuh, kalahkanlah pasukan salibis dan tentara-tentara murtad yang berkoalisi dengan mereka.

Ya Allah, jadikanlah mereka dan peralatan perang mereka harta rampasan perang bagi mujahidin.

Ya Allah, hancurkanlah mereka dan goncangkanlah mereka.

Ya Allah, Engkaulah penguat kami dan Engkaulah penolong kami. Dengan bantuan-Mu semata kami bergerak dan berperang.

Allahu akbar

Kemuliaan hanyalah milik Allah, Rasul-Nya dan kaum beriman, akan tetapi orang-orang munafik tidak memahaminya.

Yayasan Media Al-Kataib

Gerakan Mujahidin Asy-Syabaab

 

Rabu, 26 Dzulqa'dah 1434 H

2 Oktober 2013 M

 

Sumber: Shada Al-Jihad Media Center

Global Islamic Media Front

(muhibalmajdi/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Asy-Syabaab serang pangkalan pasukan salibis Uni Afrika di Merka dan Genale

MERKA (Arrahmah.com) – Mujahidin Asy-Syabaab menyerang pangkalan-pangkalan militer pasukan salibis Uni Afrika di kota Merka dan Genale pada Ahad, 2 Dzulqa'dah 1434 H/8 September 2013 M. Pada hari yang sama mujahidin menyerang posko-posko pasukan rezim murtad Somalia di Mogadishu.

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

Laporan harian untuk hari Ahad, 2 Dzulqa'dah 1434 H

Segala puji bagi Allah semata, Yang memuliakan tentara-Nya, memenangkan hamba-Nya dan sendirian mengalahkan golongan-golongan musuh-Nya. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi yang tiada seorang nabi pun sepeninggalnya. Amma ba'du.

Beberapa berita terpisah:

1. Menyerang posko pasukan rezim murtad Somalia di kawasan Holodak, Mogadishu dengan lemparan granat.

2. Membunuh seorang tentara rezim murtad Somalia di kota Afjae, provinsi Islam Shabelle Bawah.

3. Menyerang pangkalan-pangkalan pasukan salibis Uni Afrika dan pasukan rezim murtad Somalia di kota Genale, provinsi Islam Shabelle Bawah.

4. Menyerang pangkalan-pangkalan militer pasukan salibis Uni Afrika di desa Shalanbud, provinsi Islam Shabelle Bawah.

5. Menyerang pangkalan-pangkalan pasukan salibis Uni Afrika dan pasukan rezim murtad Somalia di kota Merka, provinsi Islam Shabelle Bawah.

6. Menyerang posko pasukan rezim murtad Somalia di kawasan Harowa, Mogadishu.

Ya Allah, Yang menurunkan kitab suci, menjalankan awan, mengalahkan golongan-golongan musuh, kalahkanlah pasukan salibis dan tentara-tentara murtad yang berkoalisi dengan mereka.

Ya Allah, jadikanlah mereka dan peralatan perang mereka harta rampasan perang bagi mujahidin.

Ya Allah, hancurkanlah mereka dan goncangkanlah mereka.

Ya Allah, Engkaulah penguat kami dan Engkaulah penolong kami. Dengan bantuan-Mu semata kami bergerak dan berperang.

Allahu akbar

Kemuliaan hanyalah milik Allah, Rasul-Nya dan kaum beriman, akan tetapi orang-orang munafik tidak memahaminya.

 

Yayasan Media Al-Kataib

Gerakan Mujahidin Asy-Syabaab

 

Rabu, 26 Dzulqa'dah 1434 H

2 Oktober 2013 M

 

Sumber: Shada Al-Jihad Media Center

Global Islamic Media Front

(muhibalmajdi/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Tiga tentara Somalia menyerahkan diri kepada mujahidin Asy-Syabaab

MOGADISHU (Arrahmah.com) – Tiga tentara rezim murtad Somalia menyerahkan diri kepada pemerintahan mujahidin Asy-Syabaab di provinsi Islam Bay dan Bakool pada Senin, 3 Dzulqa'dah 1434 H/9 September 2013 M. Pada hari yang sama mujahidin melakukan sejumlah serangan terhadap posko pasukan rezim murtad Somalia dan pangkalan pasukan salibis Kenya di Kismayo.

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

Laporan harian untuk hari Senin, 3 Dzulqa'dah 1434 H

Segala puji bagi Allah semata, Yang memuliakan tentara-Nya, memenangkan hamba-Nya dan sendirian mengalahkan golongan-golongan musuh-Nya. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi yang tiada seorang nabi pun sepeninggalnya. Amma ba'du.

Beberapa berita terpisah:

1. Membakar truk tanki logistik pasukan salibis Kenya dengan ledakan ranjau di kota Koukani, provinsi Islam Juba.

2. Pemerintahan mujahidin provinsi Islam Bay dan Bakool mendistribusikan bantuan terhadap penduduk yang menjadi korban bombardir pasukan salibis Ethiopia di desa Karnabud, provinsi Islam Bay dan Bakool.

3. Tiga tentara rezim murtad Somalia menyerahkan diri kepada pemerintahan mujahidin provinsi Islam Bay dan Bakool.

4. Menutup training ilmu syari'at bagi para guru sekolah di kota Barderi, provinsi Islam Gedo.

5. Menyerang posko pasukan rezim murtad Somalia di kota Merka, provinsi Islam Shabelle Bawah dengan lemparan granat.

6. Melakukan operasi penyergapan terhadap pasukan rezim murtad Somalia di dekat kota Lego, provinsi Islam Shabelle Bawah.

7. Menyerang pangkalan militer pasukan salibis Kenya dalam bandara Kismayo, provinsi Islam Juba.

Ya Allah, Yang menurunkan kitab suci, menjalankan awan, mengalahkan golongan-golongan musuh, kalahkanlah pasukan salibis dan tentara-tentara murtad yang berkoalisi dengan mereka.

Ya Allah, jadikanlah mereka dan peralatan perang mereka harta rampasan perang bagi mujahidin.

Ya Allah, hancurkanlah mereka dan goncangkanlah mereka.

Ya Allah, Engkaulah penguat kami dan Engkaulah penolong kami. Dengan bantuan-Mu semata kami bergerak dan berperang.

Allahu akbar

Kemuliaan hanyalah milik Allah, Rasul-Nya dan kaum beriman, akan tetapi orang-orang munafik tidak memahaminya.

 

Yayasan Media Al-Kataib

Gerakan Mujahidin Asy-Syabaab

 

Rabu, 26 Dzulqa'dah 1434 H

2 Oktober 2013 M

 

Sumber: Shada Al-Jihad Media Center

Global Islamic Media Front

(muhibalmajdi/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Jabhah Nushrah sukses halau serangan udara rezim Nushairiyah di Aleppo Timur

ALEPPO (Arrahmah.com) – Konvoi besar pasukan rezim Nushairiyah tiba di desa Qirbatiah, pinggiran Aleppo Timur. Maka mujahidin Jabhah Nushrah mengambil posisi di atas gunung Qirbatiah pada Selasa (1/10/2013) dan menghujani pasukan Nushairiyah di desa Qirbatiah dengan tembakan mortar.

Pesawat tempur rezim Nushairiyah dikerahkan untuk mendukung pasukan mereka di desa Qirbatiah. Pesawat tempur tersebut membombardir posisi mujahidin di gunung Qirbatiah dengan massif, namun mujahidin berhasil menghalaunya dengan senapan anti air craft. Pesawat tempur rezim pun kabur, sehingga mortar mujahidin leluasa membombardir pasukan Nushairiyah di dalam desa Qirbatiah.

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

logo-JN3 

Penjelasan no. 407

Menyerang desa Qirbatiah dengan mortar dan menghalau serangan pesawat tempur rezim Nushairiyah di pinggiran Aleppo Timur

Segala puji bagi Allah Yang Maha Merajai lagi Maha Tinggi, Yang telah memerintahkan kita untuk memutuskan perkara di antara manusia dengan keadilan dan mensyariatkan kepada kita untuk melawan penyerangan dengan balasan setimpal. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada orang yang senantiasa tersenyum lagi ahli berperang, nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa salam, juga atas seluruh keluarga dan sahabatnya. Amma ba'du.

Sebuah konvoi besar pasukan Nushairiyah tiba di pinggiran desa Khanasir, tepatnya di desa Qirbatiah, pinggiran Aleppo Timur. Konvoi itu berkekuatan 6 tank, beberapa kendaraan militer dan persenjataan berat.

Maka ikhwan-ikhwan mujahidin Jabhah Nushrah [semoga Allah menjayakannya] mengambil sarana-sarana yang bisa mereka raih dan berserah diri sepenuhnya kepada Allah. Mujahidin kemudian berangkat pada hari Selasa, 25 Dzulqa'dah 1434 H/1 Oktober 2013 M menuju desa Qirbatiah.

Mujahidin menyebar di atas gunung Qirbatiah yang menaungi desa tersebut dan jalan raya yang menghubungkan desa tersebut dengan desa Khanasir. Mujahidin kemudian menghujani pasukan Nushairiyah di desa Qirbatiah dengan tembakan mortar.

Tak lama kemudian rezim Nushairiyah mengirimkan bantuan kepada pasukannya lewat serangan pesawat-pesawat tempur. Maka mujahidin menghalau serangan udara tersebut dengan senapan anti air craft. Allah mencampakkan rasa gentar ke dalam hati musuh-musuh-Nya sehingga mereka [pesawat tempur rezim] meninggalkan rekan-rekannya mendapatkan serangan mortar mujahidin. Segala puji bagi Allah Ta'ala.

Mujahidin berkumpul sebelum melakukan serangan

Mujahidin berkumpul sebelum melakukan serangan


Konvoi mujahidin menuju pasukan Nushairiyah di desa Qirbatiyah

Konvoi mujahidin menuju pasukan Nushairiyah di desa Qirbatiyah


Anti air-craft mujahidin menghalau serangan pesawat tempur Nushairiyah

Anti air-craft mujahidin menghalau serangan pesawat tempur Nushairiyah


Mortar mujahidin menghujani pasukan Nushairiyah di desa Qirbatiah

Mortar mujahidin menghujani pasukan Nushairiyah di desa Qirbatiah

Mortar mujahidin menghujani pasukan Nushairiyah di desa Qirbatiah

Mortar mujahidin menghujani pasukan Nushairiyah di desa Qirbatiah


Tank-tank Nushairiyah ditarik mundur dari desa Qirbatiah

Tank-tank Nushairiyah ditarik mundur dari desa Qirbatiah

"Allah Maha Melaksanakan urusan-Nya akan tetapi kebanyakan manusia tidak memahaminya." (QS. Yusuf [12]: 21)

 

Jabhah Nushrah

Yayasan Media Al-Manarah al-Baidha'

 

Jangan melupakan kami dalam doa Anda

Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam

 

Senin, 2 Dzulhijah 1434 H/7 Oktober 2013 M

(muhibalmajdi/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Masjidil Haram lebih longgar meski tetap padat

MAKKAH (Arrahmah.com) - Masjidil Haram menjelang shalat Dzuhur tetap dipadati jamaah dari berbagai negara. Area tawaf mau pun sa'i dipenuhi jamaah meski relatif lebih lengang ketimbang menjelang puncak haji atau sehari setelah jamaah melaksanakan mabit di Mina.

Pantauan MCH di Masjidil Haram, Senin (21/10/2013), pukul 09.30 hingga 11.00, suasana relatif longgar terasa di area tawaf mau pun sa'i. Jamaah tidak terlalu berdesak-desakan di lantai dasar area tawaf, asalkan tidak mendekat ke Ka'bah.

Kondisi yang lebih lengang terasa di lantai dua area tawaf. Namun di lantai ini jamaah enggan memanfaatkannya karena jarak lintasannya yang lebih panjang ketimbang di lantai dasar.

Kasi Media Center Haji Khoiron Durori menjelaskan, kondisi ini karena adanya jamaah haji gelombang pertama yang sudah pulang ke Tanah Air dan gelombang kedua yang beberapa hari lagi mulai didorong ke Madinah secara bertahap. "Beberapa jamaah lainnya juga ada yang melakukan umrah sunnah," kata Khoiron.

MCH menemui sejumlah rombongan jamaah yang baru menyelesaikan umrahnya. Mereka keluar dari kawasan Masjidil Haram sekitar pukul 10.00. Namun ada juga sejumlah kelompok jamaah berpakaian ihram yang masuk Masjidil Haram dari arah pintu Marwah.

Maryani, jamaah haji asal Kabupaten Pati, Embarkasi Solo (SOC-34), mengaku baru menyelesaikan umrahnya yang keenam. Saat ditemui, Maryani saling menggunting rambut dengan teman-temannya sebagai tanda tahalul. "Empat umrah sebelum puncak haji, dua umrah yang lainnya setelah haji," kata Maryani.

Maryani sudah mengambil miqat (tempat dimulainya niat umrah dan berpakaian ihram) dari dua tempat, yakni di Tanim dan Ji'ranah. Padahal, Maryani adalah jamaah gelombang kedua. Bagi jamaah gelombang kedua, tujuan mereka langsung ke Makkah setiba di Jeddah, bukan ke Madinah. "Ke Madinah nanti, 4 November," katanya.

Pembangunan dan renovasi Masjidil Haram memang belum selesai. Namun, jamaah saat ini bisa berjalan memutari Masjidil Haram tanpa terhalang proyek pemugaran. Akses di depan pintu depan Masjid Abdullah yang masih dalam proses pembangunan sudah dibuka. Jamaah bisa berjalan menyusuri masjid dari arah Marwah ke pelataran di bawah Tower Zamzam.(MCH/Rep) foto: Afp

(azmuttaqin/mch/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger