Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

MUI khawatir pelajar Jadi korban ajaran Nabi Palsu

Written By Unknown on Kamis, 31 Januari 2013 | 17.11

Bilal

Kamis, 31 Januari 2013 12:05:35

KARANGANYAR (Arrahmah.com) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Karanganyar, Jawa Tengah mengkhawatirkan korban ajaran sesat yang dilakukan oleh orang yang diduga nabi palsu adalah dari kalangan pelajar. Pasalnya jika nabi palsu tersebut adalah Sutarmin seperti dugaannya, profesinya adalah sebagai seorang guru.

"Sutarmin itu seorang guru agama di sekolah. Bisa saja ia memasukkan ajaran sesatnya tersebut saat menyampaikan pelajaran agama di sekolah, ujar Kepala MUI Karanganyar, M. Zaenudin seperti dilansir merdeka.com, Rabu malam (30/1).

Menurut Zaenudin, Sutarmin yang mengaku sebagai nabi, bisa dengan mudah memanfaatkan pengaruhnya sebagai guru agama. Jadi banyak anak-anak yang terlibat di aliran sesat yang dikembangkannya. Ajaran sesat Rochmad yang saat ini diteruskan Sutarmin, kata Zaenudin, memang menyebarkan ajaran syariat secara tertutup.

Zaenudin mengaku, pihaknya telah melaporkan kemunculan nabi palsu ke MUI pusat dan Badan Litbang Kementerian Agama di Jakarta.

Sementara itu, Kantor Kementerian Agama Karanganyar mengaku telah lama meneliti orang yang mengaku sebagai nabi di Karanganyar.Kasi Penerangan Masyarakat Kantor Kemenag Karanganyar Nurhadi mengatakan dirinya belum pernah mendengar orang yang mengaku sebagai nabi tersebut secara resmi memproklamirkan diri.

"Kita tahunya dari beberapa orang yang pernah mengikuti pengajian di Matesih. Mereka bilang ada perbedaan syahadat," ujarnya.

Nurhadi berharap persoalan nabi palsu ini tidak akan melebar dan bahkan bisa memancing munculnya kerawanan. Kepolisian menurutnya, harus segera bisa menyelesaikan, kalau mungkin melalui Forum Komunikasi Kewaspadaan. (bilal/arrahmah.com)

Baca Juga:

17.11 | 0 komentar | Read More

Jika Densus 88 tidak mampu, Komisi III DPR siap biayai pemulangan jenazah

Bilal

Kamis, 31 Januari 2013 13:00:33

JAKARTA (Arrahmah.com) - Komisi III DPR RI yang dipimpin oleh Aziz Syamsuddin Cs mengunjungi Rumah Sakit Polri Sukamto untuk menanyakan masalah pemulangan jenazah tertuduh Teroris dari Nusa Tenggara Barat dan Makasar.

Berdasarkan laporan yang diterima Komisi III DPR dari keluarga Korban, kendala pemulangan jenazah karena ada beban atau biaya pemulangan jenazah ke Kota masing-masing. "Kalau ada beban biaya untuk pemulangan Jenazah. Kami, Komisi III DPR RI akan mengganti anggaran untuk pemulangan jenazah," kata Al Muzamil Yusuf saat rapat pleno dengan pihak RS Polri, Rabu (30/1).

Namun hal itu dibantah oleh Wakil Kepala Densus 88 anti teror, Idham Azis. Dirinya menyatakan jika, pemulangan para jenazah itu keluarga tidak dikenakan biaya apapun. "Tidak, tidak dikenakan biaya pemulangan," kata Idham dalam forum rapat.

Waka Densus itu berjanji jika seluruh jenazah terduga teroris tersebut akan dipulangkan seluruhnya paling lambat hari Jumat (1/2) minggu ini. "Proses pemulangan kan sudah berjalan. Mudah-mudahan paling lambat Jumat sudah dipulangkan," kata dia.

Menanggapi pernyataan Waka Densus soal pemulangan jenazah tersebut, Al Muzamil Yusuf menegaskan jika hasil rapat komisi III hari ini soal pengembalian jenazah harus selesai dipulangkan besok. "Kami meminta besok semua (jenazah) sudah dikembalikan. Namun, apabila tidak bisa ya saya pegamng ucapan Waka Densus tadi," tandasnya. (bilal/warta/arrahmah.com)

Baca Juga:

17.11 | 0 komentar | Read More

Kota di timur Suriah hidup di bawah aturan Mujahidin Jabhah an-Nushrah

Hanin Mazaya

Kamis, 31 Januari 2013 14:50:46

Di sebuah kota kecil di timur Suriah, pejuang Islam mengeluarkan manekin-manekin telanjang yang mereka pandang sebagai porno-aksi dari dalam toko-toko pakaian.

Mujahidin Jabhah an-Nushrah, juga melarang wanita mengenakan celana panjang, dan lebih menekankan agar mereka mengenakan jilbab kurung hitam yang menutup kepala hingga tumit.

Dari ratusan unit front pejuang, an-Nushrah dianggap yang paling efektif.  Pejuangnya, yang menginginkan gugur dalam pertempuran sebagai bentuk syahid, telah mencapai kemenangan dalam serangan di beberapa pangkalan militer di seluruh negeri. Mereka masih mewakili sebagian kecil kelompok bersenjata anti-Assad di Suriah, namun tumbuh dengan pesat dan memiliki pengaruh yang besar.

Anggota mereka, yang juga berisi para veteran Irak  yang melawan pasukan AS, berjuang bersama unit pejuang dari Tentara Pembebasan Suriah (FSA), sebuah kelompok yang memayungi pejuang Suriah termasuk dari mereka yang menyatakan menentang demokrasi, untuk mengambil alih Mayadin.

Pasukan pemerintah meninggalkan kota pada bulan November 2011 dan setengah penduduknya melarikan diri selama pertempuran. Sekarang an-Nushrah, FSA, milisi lokal dan kelompok-kelompok suku telah bersatu. Warga mengatakan secara total ada sekitar 8.000 pria bersenjata.

Pejuang Muslim Sunni dengan style jenggot panjang berpatroli di jalan-jalan menerapkan hukum Islam dengan sempurna. Alkohol dilarang dijual toko-toko. Ajaran Islam harian diadakan bagi anak-anak Mayadin, yang mendapatkan roti gratis jika mereka hadir untuk belajar.

Seorang anak muda yang menghadiri kelas-kelas ini mengatakan kepada Reuters bahwa para siswa diajarkan tentang do'a, peran perempuan, posisi poligami dalam pernikahan, dan jihad melawan rezim Alawiyah pimpinan Assad.

Menghidupkan Sektarian

Perang sipil Suriah tumbuh dari perlawanan rakyat terhadap empat dekade pemerintahan diktator dinasti Assad. Demonstrasi, terinspirasi dari perlawanan di Timur Tengah, dilakukan pada Maret 2011 dan menyebar cepat di seluruh negeri. Akan tetapi pasukan brutal Assad menindak keras, menembak dan menangkap ribuan demonstran. Sebuah perlawanan bersenjata pun lahir dan 60.000 orang tewas.

Hampir dua tahun kemudian perlawanan telah berubah menjadi sektarian, dengan mayoritas pejuang Sunni melawan pasukan diktator Assad, yang sebagian besar merupakan Alawit Syi'ah. Assad sendiri merupakan Alawit.

Pejuang An-Nushrah menghadirkan ancaman bagi mereka yang menginginkan demokrasi di Suriah. Sebaliknya, mereka menginginkan sebuah khilafah dan kembali dalam kejayaan hidup seperti abad ke-7.  Toko harus ditutup pada waktu shalat dan orang-orang di jalanan diseru lima kali sehari untuk pergi ke masjid.

Warga liberal yang mencoba untuk menjalankan hidup seperti biasa sangat merasakan efek dari aturan Islam.   Sebotol arak sekarang dijual di Mayadin dengan harga lima kali dari harga di Damaskus melalui transaksi yang dilakukan secara diam-diam.

Menjual Minyak

Pejuang An-Nushrah sangat cerdik. Mereka mengambil kendali minyak al-Ward, lapangan gas, dan juga mengendalikan langsung silo biji-bijian. Mereka mengontrol sumber daya, yang memberikan mereka kekuatan.

Di jalan-jalan Mayadin, minyak dapat dibeli dengan harga mark-up dan an-Nushrah bahkan akan berdagang dengan musuh jika itu dianggap perlu untuk mendapat keuntungan. Warga Mayadin mengatakan bahwa an-Nushrah telah mengangkut minyak mentah di kapal tanker besar untuk Deir al-Zor, 28 mil (45km) ke utara, di mana rezim syi'ah nushairiyah masih memiliki kekuasaan.

Rezim alawiyah telah kehilangan wilayah daratan yang luas, terutama di utara dan timur. Pejuang Suriah telah memasuki kota-kota besar. Namun pemerintah diktator Assad menghukum warga Mayadin atas kehadiran para pejuang tersebut. Warga sipil tinggal jauh dari an-Nushrah dan brigade perlawanan lainnya karena mereka menjadi target serangan udara dan artileri jarak jauh dari posisi rezim brutal Assad ke utara.

Warga mengatakan Damaskus masih mengontrol pasokan listrik dan memutusnya secara teratur. Ada sedikit roti dan air, tidak ada layanan telepon atau internet dan sekolah telah ditutup. Orang makan gulma dari Efrat dan beberapa akan melakukan perjalanan ke Deir al-Zor untuk membeli makanan dengan resiko penangkapan atau kehilangan nyawa saat mereka menyeberangi garis musuh.

Mendapatkan Dukungan

Warga mengatakan an-Nushrah mendapatkan dukungan di Suriah timur. Mujahidin Suriah telah mendirikan pos pemeriksaan di pintu masuk ke kota di mana mereka mencoba untuk merekrut pria dan remaja laki-laki.

"Saya akan mengikuti siapa saja yang melawan rezim," kata Mohammed (19), seorang mahasiswa hukum yang dibesarkan di Mayadin. Dia berpendapat bahwa pejuang an-Nushrah merupakan "garis keras", tetapi mereka telah berhasil dalam melawan pasukan brutal Assad yang merupakan tujuan nomor satunya.

Anggota an-Nushrah menolak untuk diwawancarai oleh seorang reporter perempuan, tapi pejuang yang bekerja dengan mereka berbicara tentang hirarki  dan koordinasi yang ketat.

Hussein (28), seorang pejuang dari brigade Ibnu Osama Ziad dari FSA, melihat manfaat strategis dari an-Nushrah, yang juga bersenjata dan termasuk pejuang asing yang dapat memberikan masukan tentang perang gerilya. "Orang-orang dari nl-Nushrah adalah orang-orang yang baik. Kita harus melawan rezim diktator ini bersama mereka yang sangat terorganisir dengan para pejuangnya yang kuat," katanya.

Di seluruh negeri, pejuang Suriah telah mengambil alih sekolah dan rumah sakit untuk digunakan sebagai basis dan mengambil obat-obatan dan peralatan untuk perang mereka. "Pemerintah meninggalkan kita dan tidak ada di sini. Tidak ada kehidupan dan tidak ada pelayanan. Situasi buruk akan membuat semua pemuda kita bergabung dengan an-Nusra," kata Yamen (20), seorang siswa matematika. "Mereka ingin melawan rezim, dan melihat al-Nusra sebagai solusi terakhir untuk Suriah." (M1/arrahmah.com)

Baca Juga:

17.11 | 0 komentar | Read More

Gugat pasal penodaan agama, pentolan Syiah Tajul Muluk ajukan saksi

Bilal

Kamis, 31 Januari 2013 16:01:47

JAKARTA (Arrahmah.com) - Hari ini, Kamis (31/01) sejumlah orang yang mayoritas berasal dari kelompok sekte syiah menghadiri sidang publik Judicial ReviewPasal 156a KUHP junto Pasal 4 Penetapan Presiden RI No. 1 tahun 1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama, di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta.

Sidang Judicial Review  yang dimulai pukul 10.00 ini dijadwalkan dengan agenda menghadirkan Para Saksi Ahli dari Pihak Pemohon (Tajul Muluk, Pemimpin kelompok Syiah Sampang).

Seperti dilansir an-najah.net, para Saksi Ahli yang akan memberikan kesaksiannya pada Kamis ini,  di gedung MK adalah, Dr. Noorhaidi Hasan,MA; (dosen dan dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta), Dr. Siti Ruhaini Dzuhayatin, MA; (Pendiri Komunitas Indonesia untuk Demokrasi di Jakarta, Anggota Majelis Tarjih Muhammadiyah (2000-2005), Direktur Pusat Studi Wanita UIN Yogyakarta, Anggota Majelis Pendidikan Tinggi Muhammadiyah, dan Pengajar di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. ketua at interim Komisi HAM Organisasi Kerjasama Islam (OKI)), Dr. Pipip Ahmad Rifa'i Hasan, MA; (dosen Program Studi S1 Falsafah & Agama dan ketua Program Magister (s2) Ilmu Agama Islam, Universitas Paramadina, Jakarta), dan Dr. Zainal Abidin Bagir, MA (Ketua Program Studi Agama dan Lintas Budaya Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta; dosen Program Magister ICAS-Paramadina).

Rangkaian proses sidang ini sudah digelar sejak  bulan September tahun lalu, tepatnya Jumat (14/9/2012) di Mahkamah Konstitusi, pihak yang mengajukan uji materi tersebut adalah Tajul Muluk, pemimpin komunitas Syiah yang divonis dua tahun penjara karena menyebarkan ajaran yang dinilai bertentangan dengan ajaran Islam. Berdasarkan info terakhir yang masuk, sidang ini akan dilanjutkan pada tanggal 14 Februari 2013. (bilal/AN/arrahmah.com)

Baca Juga:

17.11 | 0 komentar | Read More

Hubungan Agama dan Negara dalam Negara Pancasila *

Bilal

Kamis, 31 Januari 2013 16:03:28

(Arrahmah.com) - Di negara RI, agama menduduki posisi sentral dan terhormat. Begitu terhormatnya, sehingga tidak tersentuh bahkan tidak boleh jadi pembicaraan. Sering terdengar dari lisan para petinggi negeri ini, termasuk para pengamat yang menyatakan:

"Jangan bawa-bawa  agama dalam urusan negara. Agama bersifat individual, sedangkan urusan publik adalah urusan negara. Negara RI bukanlah negara agama, karena itu agama cukuplah menjadi urusan departemen agama saja."

Sampai disini, nampaknya sebagian besar umat beragama menerima dengan sukarela, tanpa protes. Umat beragama dibungkam dengan jimat pancasila yang dianggap sebagai konsep final dalam mewujudkan sebuah negara yang bersatu, adil dan makmur. Sekalipun selama 62 tahun Indonesia merdeka, pancasila terbukti gagal menjadikan Indonesia sebagai sokoguru sebuah negara ideal yang berketuhanan dan berprikemanusiaan yang adil dan beradab.

Benarkah pancasila adalah dasar Negara RI? Pertanyaan ini patut dijelaskan secara konstitusional disebabkan adanya inkonsistensi. TAP MPR XVIII Tahun 1998 mencabut P4 dan menegaskan Pancasila sebagai dasar negara. Sebelumnya TAP MPRS XXV/1966 mencantumkan pancasila sebagai dasar Negara. Tetapi menurut UUD 1945 ps 29 ayat 1 menyatakan: Republik Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, bukan berdasarkan pancasila. Artinya, TAP MPR atau UUD '45, menunjukkan hubungan agama di negara RI mestinya harmonis, karena dasar Negara yang juga menjadi sila pertama pancasila. Bukan dijadikan sebagai ikon konflik SARA seperti sekarang.

Apa definisi negara pancasila? Hingga sekarang belum ada penjelasan konstitusional, karena itu sering disalahgunakan. Mantan Presiden Suharto mewariskan kesalahan besar ketika dia menyatakan: Negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila bukanlah negara agama dan bukan pula negara sekuler.

Implementasi pancasila, sejak awal sudah bermasalah. Rezim orla Sukarno menerapkan pancasila berbasis sinkretisme ideologi, yang dikenal dengan Nasakom (nasionalisme, agama, komunisme). Sedang rezim Suharto mengamalkan pancasila berbasis budaya yang memunculkan ideologi asas tunggal pancasila. Di zaman reformasi, pancasila membonceng liberalisme berdasarkan 4 pilar kebangsaan (Bhineka Tunggal Ika, NKRI, Pancasila, dan UUD '45).

Jika kita berpegang pada UUD '45, maka negara RI sesungguhnya berdasarkan agama. Sebab istilah Ketuhanan YME adalah konsep agama, bukan konsep sekularisme, demokrasi, ataupun liberalisme. Ketiga isme ini tidak bicara soal Tuhan, sekiranya membicarakan konsep ketuhanan juga mereka tidak bisa. Sebab siapapun yang berkeyakinan adanya Tuhan YME harus memiliki kitab suci untuk mengenalkan siapa Tuhan itu, agar tidak salah dalam mengenal Tuhan. Di zaman jahiliyah batu dianggap tuhan, sapi, kerbau dijadikan tuhan. Ada juga yang menjadikan jin sebagai tuhan yang disembah. Selain itu, harus juga memiliki nabi yang mengajarkan bagaimana cara menyembah Tuhan yang benar, agar tidak membuat-buat cara penyembahan menurut selera hawa nafsu si penyembah.

Dalam hal ini, pancasila benar-benar gagal membangun masyarakat yang berketuhanan. Sebab masih banyak rakyat Indonesia yang menyembah gunung, seperti gunung bromo di Jatim; menyembah sapi seperti kyai Slamet di Solo, atau menyembah jin seperti Nyai Rorokidul di Yogyakarta. Lalu siapa tuhan sekularisme, demokrasi dan liberalisme? Siapa nabi dan apa kitab sucinya?

Negara RI yang berdasarkan Ketuhanan YME ini, sesungguhnya berdasarkan agama, karena itu segala bentuk aturan dan UU tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama, seperti penjelasan Prof. Hazairin, SH berkaitan dengan ps 29 ayat 2 UUD '45. Terjadinya tindak kejahatan, berupa korupsi, merajalelanya dekadensi moral di kalangan pejabat dan generasi muda, juga narkoba. Termasuk aksi kekerasan komunal dan sosial, disebabkan penyimpangan implementasi dasar Negara. Maka yang bertanggungjawab atas penyimpangan ini tentu saja penyelenggara Negara, khususnya sekularisme, liberalisme dapat demokrasi.

Selama ini kaum sekuler senantiasa berusaha memerangi agama sebagai tatanan hidup rakyat Indonesia, padahal mereka selalu mengusung slogan bebas berbuat apa saja? Ketika berbagai kerusakan sistemik menimpa negeri ini, kaum sekuler membebankan kesalahan pada umat beragama. Sementara, ketika kaum beragama ingin berbuat bebas sesuai agamanya dihalangi. Contoh, apa yang disebut Perda bernuansa syariah ingin dihapus, padahal hasil musyawarah DPRD. Bukankah kaum demokrasi berkoar hendak menjunjung tinggi kemerdekaan individu untuk berbuat sesuai keinginannya? Orang berpoligami dicacimaki, sementara perselingkuhan, lesbian, homo dan kemungkaran lainnya dibiarkan. Logika apa yang dipakai kaum sekuler ini?

Apakah ideologi sekuler itu sama dan sebangun dengan ideologi semau gue atau machiavelis, jika berkuasa maka dia yang berhak mengatur orang yang dikuasainya. Apakah sistim hidup semacam ini dapat menjamin kesejahteraan manusia yang menjadi dambaan manusia berakal. Bukankah sistim semau gue ini menciptakan peluang untuk berperang terus menerus antara kelompok manusia yang saling bertentangan kepentingannya sehingga rakyat kebanyakan menjadi korban nafsu elit sebagaimana sistim kapitalisme, komunisme, nasionalisme atau yang lain yang bersumber dari ideologi sekular?

Kaum sekuler, liberalis dan nasionalis yang selalu menolak tatanan berbasis agama harus berani menjelaskan alasannya secara ilmiah ke hadapan publik, agar argumentasinya dapat diuji secara logika dan ilmiah. Dan yang lebih serius, umat Islam juga harus berani berterus terang, mau apa di negeri ini. Apakah terus menerus menjadi rakyat pinggiran, bersabar menerima perlakuan kaum sekuler yang menista dan menjauhkan agama dari kehidupan berbangsa dan bernegara?

 Oleh: Irfan S Awwas


[1] Diskusi Hubungan Agama-Negara dalam Negara Pancasila Era Reformasi, 29 Januari 2013. Diselenggarakan oleh PSI-UII di  Ruang Kuliah IV PPs FIAI UII Jl. Demangan Baru 24 Yogyakarta. Narasumber: Dr. KH. A. Malik Madani, MA (Katib Am Syuriah NU), Irfan S. Awwas (Majelis Mujahidin), Dr. Zully Qadir (Muhammadiyah).

Baca Juga:

17.11 | 0 komentar | Read More

Operasi syahid targetkan pos pemeriksaan militer boneka Yaman, tewaskan 8 tentara boneka

Written By Unknown on Selasa, 29 Januari 2013 | 17.12

Hanin Mazaya

Selasa, 29 Januari 2013 13:21:59

RADDA (Arrahmah.com) - Serangan bom syahid menargetkan pos pemeriksaan militer boneka Yaman di Yaman selatan, menewaskan sedikitnya delapan tentara boneka dan melukai 10 lainnya, lapor Al Jazeera mengutip pejabat setempat.

Serangan pada Senin (28/1/2013) di kota Radda kemungkinan dilakukan oleh Mujahidin Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP), walaupun belum ada pernyataan resmi yang dirilis oleh Mujahidin.

Tentara dan unit pasukan khusus dikirim dari Sana'a dan tiba di Radaa pada pekan lalu dalam persiapan untuk operasi melawan Mujahidin Yaman.

Mujahidin Yaman mengontrol sebagian besar wilayah selatan, provinsi Abyan dan Shabwa.  Pasukan boneka Yaman yang didukung oleh AS telah meluncurkan operasi militer di sana sejak tahun lalu untuk mencoba mengambil alih kendali atas wilayah tersebut.  

Serangan udara, terutama dilakukan oleh drone pembunuh AS, telah berulangkali menghantam wilayah selatan Yaman.  Banyak warga sipil tak bersalah menjadi korban.

Serangan telah meningkat dalam beberapa pekan terahir, dengan tujuh serangan drone tercatat sejak 19 Januari lalu.

Presiden boneka Yaman yang menjadi pengganti Saleh, Abd Rabu Mansour Hadi, berulangkali

menegaskan tekadnya untuk mengalahkan Mujahidin dan telah mengatakan bahwa serangan drone AS atas persetujuannya, meskipun rakyat Yaman menentang serangan itu karena banyaknya korban sipil yang berjatuhan.  (haninmazaya/arrahmah.com)


17.12 | 0 komentar | Read More

Daulah Islam Irak mengumumkan gelombang ketiga operasi pembebasan para tawanan muslimah

Muhib Al-Majdi

Selasa, 29 Januari 2013 14:52:32

BAGHDAD (Arrahmah.com) – Departemen Informasi Daulah Islam Irak bekerja sama dengan Al-Fajr Media Center dan Al-Yaqin Media Center pada hari Jum'at (18/1/2013) lalu merilis pernyataan resmi mujahidin Daulah Islam Irak tentang hasil operasi jihad gelombang ketiga untuk membebaskan ribuan muslimah yang dipenjarakan secara zalim oleh rezim Syiah Irak dukungan Iran dan AS-NATO.

Dalam operasi tersebut, mujahidin terlibat pertempuran sengit dan memukul mundur pasukan rezim Syiah Irak di gunun pasir propinsi Anbar dan propinsi-propinsi mayoritas muslim sunni lainnya. Selain menghancurkan kesatuan-kesatuan pasukan rezim Syiah Irak dan membebaskan para tawanan muslimah di penjara-penjara rezim Syiah Irak, operasi jihad itu juga bertujuan memutus dukungan militer rezim Syiah Irak bagi rezim Nushairiyah Suriah yang membantai kaum muslimin sunni di Suriah.

Dalam pernyataan tersebut, Daulah Islam Irak kembali menegaskan dukungannya kepada kaum muslimin sunni Irak yang selama enam pecan terakhir melangsungkan aksi-aksi demonstrasi menuntut pelengseran rezim Syiah Irak pimpinan PM Nouri Al-Maliki dan pembebasan ribuan muslim sunni yang dipenjarakan secara zalim. Daulah Islam Irak mengingatkan rakyat muslim sunni Irak untuk mengikhlaskan niat dalam aksi-aksi demonstrasi tersebut dan membersihkan barisan mereka dari para pengkhianat yang mencari keuntungan pribadi dari perjuangan kaum muslimin.

Selain itu Daulah Islam Irak juga mengaku bertanggung jawab atas serangan bom yang menewaskan Ifan Sa'dun Al-Isawi dan para pengawalnya. Tokoh durjana Ifan Sa'dun Al-Isawi adalah salah seorang petinggi milisi Shahwat buatan Amerika yang memerangi mujahidin sunni dan mengabdi kepada rezim Syiah Irak. Ia merupakan tokoh pengkhianat muslim sunni level atas yang sangat diandalkan oleh tuan besar penjajah AS-NATO guna memerangi mujahidin Irak. Atas jasa-jasanya mengabdi kepada AS-NATO dan rezim Syiah Irak tersebut, ia mendapat jabatan tinggi dan fasilitas hidup yang mewah. (muhib almajdi/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Pernyataan resmi Daulah Islam Irak tentang gelombang ketiga operasi pembebasan para tawanan muslimah dan pembunuhan gembong pengkhianat muslim sunni

Muhib Al-Majdi

Selasa, 29 Januari 2013 15:40:27

BAGHDAD (Arrahmah.com) – Departemen Informasi Daulah Islam Irak bekerja sama dengan Al-Fajr Media Center dan Al-Yaqin Media Center pada hari Jum'at (18/1/2013) lalu merilis pernyataan resmi mujahidin Daulah Islam Irak tentang hasil operasi jihad gelombang ketiga untuk membebaskan ribuan muslimah yang dipenjarakan secara zalim oleh rezim Syiah Irak dukungan Iran dan AS-NATO. Dalam pernyataan resmi itu Daulah Islam Irak mengakui bertanggung jawab atas bom yang menewaskan gembong pengkhianat, agen Amerika dan pemimpin milisi Shahwat buatan Amerika, Ifan Sa'dun Al-Isawi.

Penjelasan tentang gelombang ketiga operasi pembalasan bagi para tawanan wanita ahlus sunnah

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga dan seluruh sahabatnya. Amma ba'du…

Sebagai kelanjutan dari serial peperangan untuk membalaskan nestapa para tawanan wanita ahlus sunnah dalam penjara-penjara rezim Rafidhah Shafawiyah, dan setelah berserah diri sepenuhnya kepada Allah Ta'ala dan mengambil segala sarana alami dan syar'i yang bisa diusahakan, maka kesatuan-kesatuan intelijen dan militer Daulah Islam Irak menggelar gelombang perang ketiga, dengan menghantam markas-markas kaum durjana, antek-antek dan kaki tangan mereka di beberapa wilayah berbeda di Irak secara bersamaan dan dengan koordinasi tingkat tinggi, segala pujian dan karunia adalah milik Allah semata. Meskipun rezim Rafidhah telah mengambil langkah-langkah pengamanan ekstra ketat untuk mengantisipasi serangan-serangan mujahidin yang, dengan izin Allah semata, bukan merupakan serangan terakhir.

Allah Ta'ala telah memudahkan mujahidin untuk mencapai target-target serangan mereka dan melaksanakan operasi-operasi serangan tersebut dengan tingkat ketepatan yang tinggi, segala puji bagi Allah semata. Kami akan mempublikasikan rincian operasi tersebut menyusul setelah didokumentasikan dalam penjelasan-penjelasan berkala Departemen Informasi, insya Allah.

Kami kembali menyampaikan salam penghormatan kepada kaum muslimin yang masih memiliki kecemburuan agama, yang bangkit atas dorongan agama dan kehormatannya untuk menolong saudari-saudari mereka yang diitawan dan menolak kezaliman yang ditimpakan kepada ahlus sunnah oleh gerombolan-gerombolan penjahat yang ditanam oleh penjajah salibis dan diminumi oleh racun proyek Shafawiah yang keji.

Kami katakan kepada kaum muslimin tersebut:

Sesungguhnya putra-putra kalian, mujahidin, tidak akan menelantarkan kalian, dengan izin Allah. Kalian akan mendapati mereka selalu berada di depan kalian dalam setiap tempat di mana kalian membela agama kalian dan kalian menolak kezaliman yang menimpa saudara-saudara kalian.

Kami juga memperingatkan kalian dari gendang-gendang setan yang menyebarkan isu bohong bahwa mujahidin menentang aksi-aksi demonstrasi dan unjuk rasa yang kalian lakukan. Itu adalah berita dusta dan palsu belaka yang tidak selayaknya seorang mukmin yang cerdas tertipu dengannya.

Kami justru menegaskan kembali dukungan kami kepada kalian dan kami mengingatkan kalian untuk memurnikan niat karena Allah semata, kemudian membersihkan barisan kalian dari kotoran para pengkhianat dan pencuri yang selama ini senantiasa menjual belikan perkara kalian dan pada masa sebelumnya mereka menjadi sebab dalam menelantarkan hak-hak kalian dan menyerahkan kalian kepada proyek Shafawiah Iran dengan imbalan beberapa potong kursi kekuasaan dan hak istimewa yang diberikan kepada mereka oleh Nouri Al-Maliki dan rezimnya yang rasis dan durjana.

Ingat-ingatlah selalu wahai rakyat kami, ahlus sunnah, bahwa orang yang dicampakkan Allah dalam lubang hina pengkhianatan sehingga ia menjual belikan agama dan kehormatan serta menjadi sebab bagi kehinaan kalian dan terlantarnya hak-hak kalian…sekali-kali tidak mungkin menjadi sebab bagi kemuliaan, terjaganya kehormatan dan dikembalikannya hak-hak kalian.

Kami kabarkan kepada kalian berita gembira peperangan-peperangan yang dilakukan oleh putra-putra kalian, di gurun pasir propinsi Anbar dan propinsi-propinsi lainnya, untuk memukul mundur serangan pasukan Shafawiah dan memotong urat nadi kehidupan yang memanjangkan usia rezim Nushairiyah Suriah yang membantai saudara-saudara kalian di negeri Syam.

Kami juga mengucapkan selamat kepada kalian atas operasi yang menewaskan gembong anjing Amerika dan ekor rezim Shafawiah Rafidhah, si durjana lagi murtad Ifan Sa'dun Al-Isawi, di mana Allah memudahkan mujahidin untuk mencabik-cabik jasadnya dan jasad para pengawalnya menjadi rontokan tulang-belulang dan menyusulkannya kepada para pemimpin  milisi Shahwat lainnya yang lebih dahulu tewas. Dialah tokoh durjanan yang berkeras kepala, menyombongkan diri, dan nekad melakukan kekafiran dan pengkhianatannya dengan memerangi kaum muslimin, melemahkan kekuatan mereka, dan menyebabkan tentara Shafawiah Rafidhah menguasai negeri Ahlus sunnah. Sampai akhirnya ia menemui kematiannya di tangan mujahidin, agar menjadi pelajaran dan peringatan bagi orang-orang sepeninggalnya.

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan taufik dan ketepatan kepada mujahidin dan Allah membalas makar musuh-Nya dan musuh-musuh mujahidin. Kami berdoa kepada Allah semoga mujahidin yang turut serta dalam rangkaian operasi jihad ini dikaruniai keikhlasan dan diterima amalnya. Semoga Allah menerima para syuhada' yang terlibat dalam operasi jihad ini dan mengumpulkan mereka bersama golongan para nabi dan shiddiqin, dan menyusulkan kita kepada rombongan mereka tanpa kita terkena kesesatan.

Allahu Akbar

Kejayaan hanyalah milik Allah, rasul-Nya dan orang-orang yang beriman akan tetapi orang-orang munafik tidak mengetahuinya

 

Departemen Informasi – Daulah Islam Irak

Jum'at, 6 Rabi'ul Awwal 1434 H

18 Januari 2013 M

Sumber: Markas Al-Fajr lil-I'lam dan Markas Al-Yaqin lil-I'lam

(muhib almajdi/arrahmah.com) 


17.11 | 0 komentar | Read More

Divonis zalim 4 tahun, Nurul Azmi Tibyani pertimbangkan perlawanan hukum

Bilal

Selasa, 29 Januari 2013 15:44:19

JAKARTA (Arrahmah.com) - Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, menjatuhkan vonis kepada Nurul Azmi Tibyani selama empat tahun penjara dan denda Rp200 juta, subsider 2 bulan penjara jika yang bersangkutan tidak membayar denda tersebut. Vonis diputuskan dengan  tuduhan terlibat kelompok teroris Hacker.

"Menyatakan terdakwa Nurul Azmi Tibyani telah terbukti bersalah melakukan tindakpidana terorisme. Memidana terdakwa empat tahun denda 200 juta subsider 2 bulan," kata Ketua Majelis Hakim, Dimyati, saat membacakan putusannya di ruang utama PN Jaksel, Prof. Seno Adji, Jakarta Selatan, Selasa (28/01).

Hal yang memberatkan bagi Nurul yang dianggap majelis hakim sebagai pertimbangan yakni perbuatan terdakwa dituding sangat meresahkan masyarakat dan  tidak mendukung upaya pemerintah dalam memberantas tindak pidana terorisme.  "Dan terdakwa seringkali berbelit-belit," pungkasnya.

Menanggapi vonis tersebut, Nurul pun mengaku sangat kecewa karena merasa tidak melakukan apa yang dituduhkan kepadanya.

"Saya sangat kecewa. Saya tidak melakukan apa yang dituduhkan," kata Nurul Azmi Tibyani sambil menyeka air matanya kepada kuasa hukumnya Rita Suherman, usai sidang pembacaan putusan di PN Jaksel, Senin (28/1/2013).

Melalui pengacarnya, Rita Suherman, terdakwa berencana akan mengajukan tahap hukum berikutnya yakni banding. Namun hal itu belum bisa diputuskan karena Nurul masih pikir-pikir lebih dulu.

Demikian juga Jaksa Penuntut Umum (JPU) akan pikir-pikir untuk ajukan langkah berikutnya terkait putusan majelis hakim yang memvonis terdakwa Nurul selama 4 tahun penjara dan denda Rp 200 juta subsider 2 bulan kurungan.

Sebelumnya Jaksa Penuntut Umum menuntut Nurul selama 6 tahun penjara dan denda Rp200 juta, subsider 3 bulan penjara. (bilal/dbs/arrahmah.com)

Baca Juga:

17.11 | 0 komentar | Read More

Ponpes Al-Mukmin Ngruki hadirkan mantan Rapper isi seminar remaja

Bilal

Selasa, 29 Januari 2013 16:03:33

SOLO (Arrahmah.com) - Bertempat di Aula Sekolah Tinggi Islam Al Mukmin Ngruki [STIM] Santri Kelas Akhir [Niha'i] Pendidikan Pesantren Islam Al Mukmin [PPIM] menyelenggarakan Seminar Remaja [25/01/2013].

Tema yang diangkat adalah Propaganda Barat terhadap Kerusakan Moral dan Bagaimana Membentengi Aqidah Remaja. Sebagai Narasumber adalah mantan rapper  Thufail Al Ghifari Wartawan Majalah dan Media Online Hidayatullah dan pembicara ke-2 adalah Ust. Abdurrahim Ba'asyir, Lc salah satu staf pengajar di PPIM Ngruki.

Mar'ati Afiyah selaku ketua panitia menyampaikan bahwa seminar ini adalah upaya kecil untuk menuju kejayaan Islam.

Dalam uraian makalahnya Thufail meminta mewaspadai dampak negatif dari Gerakan 5 F yang sedang menjalar di usia remaja saat ini. 5 F yang dimaksud adalah Fun, Food, Fashion, Football dan Freedom.

Sedangkan menurut Ust Iim menilai ada korelasi antara keyakinan dan perilaku seseorang. Kerusakan moral remaja tidak lepas dari kurangnya penndidikan agama dan kurang tepatnya Remaja dalam memilih teladan yang baik.

Acara yang dipandu Endro Sudarsono, salah satu staf pengajar di PPIM Ngruki berjalan meriah dan lancar. Acara berlangsung mulai pukul 07.30 hingga 11.00 WIB. (bilal/Endro/arrahmah.com)

Baca Juga:

17.11 | 0 komentar | Read More

Keadilan di Indonesia baru sebatas formalitas

Written By Unknown on Jumat, 25 Januari 2013 | 17.11

Bilal

Jum'at, 25 Januari 2013 13:00:11

PURWOKERTO (Arrahmah.com) - Akhir-akhir ini lembaga peradilan Indonesia mendapat sorotan besar dari berbagai kalangan. Pasalnya, lembaga peradilan yang seharusnya mampu mewujudkan rasa adil bagi seluruh masyarakat, justru tidak jarang hanya tajam ke bawah, namun tumpul saat mengarah ke kasus-kasus yang melibatkan penguasa.

Menanggapi fenomena tersebut, Guru Besar Universitas Gajah Mada (UGM) Prof Dr Sudjito menuturkan, seharusnya aparat penegak hukum mampu menelaah dan memahami secara utuh arti dari keadilan itu sendiri, sebagai suatu modal untuk dapat mewujudkan peradilan terhadap semua pihak.

"Persoalannya, proses peradilan kita itu sudah terbiasa menghadirkan fakta sebagai barang bukti. Jadi, hanya berdasarkan apa yang dia lihat, dengar, dan dia pegang," kata Sudjito dalam acara workshop dengan tema 'Mendorong Keterbukaan Pengambilan Putusan di MA', yang digelar di Hotel Aston, Purwokerto, Jawa Tengah, Kamis (24/1/2013) kemarin seperti dilansir okezone.com.

Dia menambahkan, proses yang berjalan di lembaga peradilan Indonesia saat ini cenderung dilakukan hanya dengan melihat suatu permasalahan dari sudut pandang di permukaan saja, bukan sepenuhnya memahami inti dari kasus yang sedang ditangani.

"Dalam hal ini, rasa yang sesungguhnya diharapkan itu apa? Itu yang harus dipahami seorang hakim. Kita harus akui, banyak persoalan yang diselesaikan di negeri ini memang tidak pernah menyentuh pada wilayah nomena atau maknanya, sehingga hanya ada di wilayah permukaan saja," ungkapnya.

Bahkan, kata Sudjito, para hakim yang entah tidak berani atau tidak mau untuk sampai pada hakekat keadilan yang bersifat progress. "Dengan begitu, maka keadilan yang diharapkan pun hanya bersifat formal. Keadilan yang hanya berdasarkan fakta dan rumusan pasal. Itu saja," paparnya.

Dengan demikian, sambungnya, dapat dikatakan bahwa sila kelima dari Pancasila yakni Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia belum benar-benar terwujud dengan baik, dan keadilan di Indonesia hanyalah bersifat formalitas atau  simbolik semata.

"Bagi saya, baik hakim maupun polisi itu adalah corong UU. Mereka hanya menjadi corongnya aja, tapi UU kayak apa? Itulah pertanyaannya. Nah, corong itu kan cuma alat. Kalau manusia tentu punya hati. Harusnya, keadilan yang ditegakkan itu berdasarkan kepekaan hati nurani, bukan sekedar alat corong," pungkasnya. (bilal/arrahmah.com)

Baca Juga:

17.11 | 0 komentar | Read More

جرائم بشعة للحملة الصليبية في مالي: قتل للشيوخ داخل مساجد ومدارس الأزواديين في ديابالي وموبتي وغيرها

Muhib Al-Majdi

Jum'at, 25 Januari 2013 13:10:02

(شبكة الرحمة الإسلامية) - في الوقت الذي اعلنت فيه الامم المتحدة على لسان أمين عامها بان كي مون تأييدها للحرب العسكرية التي وصفتها بـ"الشجاعة" وهو الموقف الذي أبداه أيضاً رئيس الوزراء الإسرائيلي بنيامين نتنياهو وكررته امريكا وروسيا ودول الاتحاد الاوروبي بدأت تتكشف جرائم الحملة الصليبية التي تقودها فرنسا ضد المسلمين في مالي.

فقد نقلت وكالة انباء الشرق التي تغطي الأحداث في مالي عن مصادر مطلعة ان الجيش المالي قام اليوم الأربعاء 23-1 بحملة "إبادات بالجملة" لطلاب المحاظر -مدارس دينية- في شمال مالي.

وقالت الوكالة إن الجيش المالي يقوم منذ أيام بحملة إبادة جماعة ضد طلاب المحاظر والأزواديين في موبتي وانيونو وجبلي وغيرها وقد امتلأت الآبار بالجثث وعجت الشوارع بها كما ظهر في صور بثتها يوم أمس قناة الاستعمار فرانس 24 والتي جعلت هيومن رايتس ترفع تقريرا خاصا بمجازر الجيش المالي المتوحش.

 

الجيش المالي يقتحم أحد المساجد بباماكو ويمثل بجماعة من الدعاة بعد تصفيته للإمام

وكان الجيش المالي قد قام ضمن جرائمه البشعة التي بدأهــا في وقت سابق في ديابالي حين أعدم عددا من الدعاة وهي الجريمة التي دفع ثمنها غاليا علي يد السلفيين أخيرا، قام هذا الجيش الهمجي يوم الثلاثاء 22-1 باقتحام أحد المساجد بباماكو وأعدم إمامه قبل ان يطفق في حلق لحي جميع من كان بالمسجد من الدعــاة وبهذا البشاعة سطر هذا الجيش الذي لا يقوى إلا على المدنيين والعزل سطر صفحة جديدة في حربه ضد الدعاة التي لاشك انه سيدفع ثمنها كما دفعه من قبل إخوانه في ديابالي بحسب وكالة انباء الشرق.

المصدر: وكالة الأنباء الإسلامية - حق


17.11 | 0 komentar | Read More

Pertempuran sengit terjadi di pegunungan Chechnya, Mujahidin dikepung oleh musuh

Hanin Mazaya

Jum'at, 25 Januari 2013 14:25:31

VEDENO (Arrahmah.com) - Pertempuran sengit pecah di pegunungan di distrik Vedeno, provinsi Chechnya, Imarah Kaukasus.

Sejumlah besar tentara boneka yang didukung oleh penjajah Rusia, termasuk pesawat dan artileri telah mengepung sekelompok Mujahidin yang berada di pegunungan, lansir Kavkaz Center, Kamis (24/1/2013).

Korban tewas dan terluka dilaporkan terjadi di kalangan Mujahidin oleh media Rusia, namun jumlah pastinya tidak diketahui.  Situasi mungkin serius bagi Mujahidin, namun penjajah dan boneka Chechnya juga mengalami kerugian. Lebih dari 15 tentara musuh Allah telah dilaporkan tewas dan terluka sejauh ini.  (haninmazaya/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Ribuan orang memeluk Islam di Dubai setiap tahunnya

Hanin Mazaya

Jum'at, 25 Januari 2013 14:33:22

DUBAI (Arrahmah.com) - Sebuah statistik mengatakan bahwa Islam merupakan agama yang paling cepat berkembang di antara lebih dari 4.200 agama lain di dunia saat ini, di mana Dubai menyaksikan lebih dari 4.000 orang memeluk Islam pada tahun lalu.

Sedikitnya 4.229 orang terdaftar di Departemen Urusan Agama dan Pusat Informasi Islam Dubai yang dikelola oleh Dar Al Ber Society sebagai muallaf, lansir khaleej times, Kamis (24/1/2013).

2.322 orang yang memeluk Islam berasal dari 77 negara berbeda, 70 persen diantaranya adalah perempuan.

"Kami juga memberi banyak perhatian untuk para Muslim baru dan menyediakan mereka berbagai ceramah, kegiatan agama dan pelatihan bagi mereka dan anggota keluarga mereka," ujar direktur jenderal departemen, Hamad Al Shaibani.

Al Shaibani juga mengatakan departemennya menyediakan semua fasilitas yang dibutuhkan untuk menolong para muallaf dan menjawab semua pertanyaan mereka tentang keyakinan baru mereka.

"Mereka juga dilengkapi dengan semua jenis publikasi seperti CD, kaset, booklet tentang Islam dalam berbagai bahasa."

Aisha Al Kash, Kepala Orientasi dan Pendidikan Agama mengatakan bahwa semua muallaf telah memeluk Islam atas kehendak mereka sendiri. (haninmazaya/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Munarman: Negeri Pancasila bolehkan riba dan miras, menurut Fahri ini sesuai sunnah?

Bilal

Jum'at, 25 Januari 2013 15:04:12

JAKARTA (Arrahmah.com) - Menanggapi pernyataan kontroversial politisi PKS, Fahri Hamzah dalam twitternya yang menyatakan bahwa negara pancasila sudah sesuai dengan sunnah Nabi SAW. Ketua Bidang Nahi Munkar Front Pembela Islam (FPI), Munarman, SH mempertanyakan kriteria sunnah yang dimaksud Fahri di dalam negara Pancasila.

"Dalam negara Pancasila versi FH, riba menjadi sistem perbankan utama, miras justru diatur oleh negara peredarannya karena menghasilkan pajak, ini juga barangkali yang dimaksud sudah sesuai Nabi kali ya? Tanya Munarman retoris seperti disampaikan kepada arrahmah.com, Jumat (25/1/2013).

Lebih dari itu, Munarman juga mengkritik pernyataan bahwa agama tidak perlu negara, ia menanyakan penilaian Fahri terhadap fakta sejarah bahwa Rasulullah ketika mengirim surat ke kaisar Romawi dan Kisra Parsi posisinya sebagai Kepala negara atau sebagai kelompok pengajian sehingga dinilai bukan sebagai kepemimpinan agama di dalam negara.

"Khulafaur Rasyidin juga sebagai ketua Ormas kali ya? Dan Khilafah Bani Umayah, Bani Abbasiyah, dan Ottoman dianggap sebagai pimpinan ormas juga kali ya.." tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Fahri Hamzah mengeluarkan statemen kontroversialnya di twitter @fahrihamzah seperti "Saya tidak percaya negara agama. Agama tidak perlu negara. Tuhan tak perlu you!," kicaunya."kalau partai2 lain mau bikin negara agama silahkan, kalau PKS saya jamin nggak..percaya saya deh," tegasnya. "buat PKS, Pancasila dan UUD45 sudah Islami dan sesuai dengan sunah nabi dalam konstitusi medinah….gitu toh…," tulis Fahri. (bilal/arrahmah.com)

Baca Juga:

17.11 | 0 komentar | Read More

Dua tank rezim Suriah hancur terkena ranjau Jabhah Nushrah di Hamah

Written By Unknown on Kamis, 24 Januari 2013 | 17.11

Muhib Al-Majdi

Kamis, 24 Januari 2013 10:20:05

HAMAH (Arrahmah.com) – Mujahidin Jabhah Nushrah tak memberi peluang kepada pasukan jagal rezim Nushairiyah Suriah untuk bernafas lega. Setelah serangan gencar terhadap posko militer rezim Gharbal di kota Kafr Nabudah, pinggiran Hamah, pasukan rezim Suriah dipaksa untuk menarik mundur pasukannya dengan seluruh kendaraan tempur mereka ke kota Muharradah. Namun mujahidin telah memasang ranjau-ranjau di sepanjang rute mundur pasukan musuh. Dua buah tank militer rezim Suriah hancur saat terkena ranjau mujahidin di jalan raya Saqilbiah – Muharradah, propinsi Hamah.

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

Jabhah Nushrah - Penjelasan no. 193

Menghancurkan dua tank di jalan raya Saqilbiah – Muharradah, Pinggiran Hamah

Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam, Yang menolong orang-orang beriman dan mengalahkan orang-orang kafir. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Muhammar, nabi yang terpercaya, juga kepada keluarga, sahabat dan semua pengikutnya yang setia. Amma ba'du.

Segala puji bagi Allah semata, mujahidin berhasil menghancurkan dua tank di jalan raya Saqilbiah - Muharradah, saat pasukan rezim Nushairiyah Suriah mundur dari posko militer Gharbal yang terletak di distrik Kafr Nabudah, Pinggiran Hamah. Kendaraan militer-kendaraan militer rezim meninggalkan posko militer Ghurbal dan bergerak mundur ke kota Muharradah. Mujahidin berhasil menghancurkan dua buah tank dengan dua buah ranjau pada 27 Desember 2012 M. Segala puji dan karunia milik Allah semata.

Konvoi tank militer rezim Suriah bergerak mundur dari posko militer Gharbal ke kota Muharradah sebelum dihantam ranjau mujahidin Tank pertama dihantam ranjau mujahidin Tank kedua dihantam ranjau mujahidin

 

Allah Maha Melaksanakan urusan-Nya akan tetapi kebanyakan manusia tidak memahaminya.

Jabhah Nuhsrah li-Ahli Syam

Dari Mujahidin Syam di Medan jihad

Bidang Media

Janganlah Anda melupakan kami dalam doa Anda

 

Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam

Kamis, 21 Shafar 1434 H / 3 Januari 2013 M

(muhib almajdi/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Pimpinan AQL Islamic Center, blusukan gelar kegiatan peduli banjir

Bilal

Kamis, 24 Januari 2013 12:00:42

JAKARTA (Arrahmah.com) - AQL Islamic Center (AQLIC) pimpinan Ustad Bachtiar Nasir, sejak 18 hingga 31 Januari 2013 menggelar "AQLIC Peduli". Aksi kepedulain sosial ini  memberi bantuan ke sejumlah Posko Pengungsi Korban Banjir di sejumlah titik banjir di kawasan Jabodetabek.

Tim Relawan "AQLIC Peduli" adalah gabungan unit-unit jamaah AQLIC, yang terdiri dari para Remaja Qur'anic Generation (Q-Gen), jamaah Ummahatul Mu'minin Indonesia (UMI), jamaah Majelis Tadabbur Qur'an (Mataqu) Tebet dan Masjid Raya Pondok Indah, serta Tim Laziz Ar-Rahman.

Ustad Bachtiar Nasir menjelaskan, "AQLIC Peduli" selain memberikan bantuan tenda pengungsi, selimut, makanan instan, susu bayi, pakian dalam wanita, air kemasan dan obat-obatan, setiap hari juga membagikan 500 nasi box minimal ke dua titik Posko Banjir.

"Tim Dapur Umum kami yang dipusatkan di Maida Resto, Jl. Tebet Utara I No. 40, selalu sibuk memasak makanan setiap hari selama dua minggu ini," ujarnya.

Di tengah kesibukannya memberi tausiyah, Ust. Bachtiar pun pada Ahad (20/1) menyempatkan diri memimpin langsung pendistribusian bantuan dengan menggunakan perahu karet ke kawasan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. Ia ke titik banjir di tempat kelahirannya itu, bersama ibu-ibu jamaah Majelis Tadabbur Al Qur'an (MataQu) Masjid Raya Pondok Indah, Jakarta Selatan, dan relawan lainnya.

Ia menambahkan, titik-titik banjir yang telah menjadi target pengiriman bantuan "AQLIC Peduli" antara lain: Posko Banjir Manggarai, Jakarta Selatan; Posko Banjir Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara; Posko Banjir Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara; Posko Banjir Petamburan, Jakarta Pusat; Posko Banjir Pondok Gede, Jakarta Timur; dan Posko Banjir Jati Asih, Bekasi. (bilal/AQL/arrahmah.com)

Baca Juga:

17.11 | 0 komentar | Read More

Banjir sebagai peringatan untuk mentaati SyariatNya

Bilal

Kamis, 24 Januari 2013 14:00:31

(Arrahmah.com) - Gemerlap lampu dan kemeriahan yang menghiasi Buderan Hotel Indonesia pada pesta perayaan akhir tahun lalu kini disambut dengan kubangan coklat dan duka di awal tahun 2013 ini. Betapa dahsyatnya kubangan yang akrab dengan sapaan banjir itu hingga melumpuhkan  Ibu kota bahkan sampai ke istana negara.

Banjir di Jakarta sudah menjadi tamu tahunan, yang notabene kehadirannya tidak disukai oleh seluruh masyarakat terutama yang menjadi korban. Kehadirannya yang diawali dengan curah hujan yang kian tinggi sukses membuat  masyarakat  dan pemerintah seperti kuda dalam pacuan, seketika bergerak siaga mengatasi banjir yang sudah dipelupuk mata. Entah kata apa lagi yang pantas disandingkan kalau memang sikap tersebut 'terlambat sudah'. Ini bukan permasalahan kemarin sore, terus terjadi dan betapa amat disayangkan ketika 'sejarah' yang berulang ini tidak membuat seluruh masyarakat khususnya pemerintah berinstropeksi.

Menurut Yahya Abdurrahman (Ketua DPP Lajnah Siyasiyah Hizbut Tahrir Indonesia) , "persoalan ini harus diselesaikan dengan kemauan yang kuat. Perlu dikritisi kenapa penanganan banjir ini begitu lambat dikarenakan kurangnya kemauan dari pemerintah dan kendala persoalan sistemik. Kemauan politik yang tidak ada, serta lebih didominasinya kepentingan politik, kelompok dan individu yang akhirnya kepentingan rakyat menjadi terbengkalai." (mediaumat.com, (26/12).

Amien Widodo, Pakar Geologi dan Kebencanaan dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya mengatakan, "banjir yang melanda Jakarta selain karena tingginya curah hujan juga akibat perilaku buruk masyarakat. Setidaknya ada tiga kebiasaan buruk masyarakat yang menyebabkan banjir di Jakarta. Pertama, karena tidak adanya kawasan resapan. Kawasan resapan di puncak itu habis dipenuhi gedung. Kedua adalah, banyaknya masyarakat yang bermukim di bantaran Sungai. Dan perilaku ketiga adalah kebiasaan membuang sampah sembarangan. Jadi kawasan resapan ditutup, dan perilaku penduduk tepi sungai menyempitkan sungai dan membuang sampah ya jadilah banjir. Karenanya, kejadian seperti di Jakarta menjadi pembelajaran bagi semua untuk lebih baik lagi dalam menjaga lingkungan." (suarasurabaya.net, (21/01)

Ketika kita berkaca pada sejarah kekhilafahan Islamiyyah telah menunjukkan betapa syariat Islam sanggup menciptakan pemerintah yang peduli pada masyarakat dan menjaga lingkungan mereka. Misalnya di Provinsi Khuzestan, daerah Iran selatan misalnya masih berdiri dengan kokoh bendungan-bendungan yang dibangun untuk kepentingan irigasi dan pencegahan banjir.

Bendungan-bendungan tersebut di antaranya adalah bendungan Shadravan, Kanal Darian, Bendungan Jareh, Kanal Gargar, dan Bendungan Mizan. Di dekat Kota Madinah Munawarah, terdapat bendungan yang bernama Qusaybah bendungan ini memiliki kedalaman 30 meter dan panjang 205 meter bendungan ini dibangun untuk mengatasi banjir di Kota Madinah. Di masa kekhilafahan 'Abbasiyyah, dibangun beberapa bendungan di Kota Baghdad, Irak, bendungan-bendungan itu terletak di sungai Tigris.Pada abad ke 13 Masehi di Iran dibangun bendungan Kebar yang hingga kini masih bisa disaksikan.

Sebagai seorang muslim, kita seharusnya menyadari bahawa banjir yang terjadi saat ini ataupun segala musibah seperti gempa bumi, tsunami, angin ribut, kemarau dsb, memang merupakan peristiwa alam 'biasa' yang sering melanda umat manusia. Musibah seperti ini sebahagiannya merupakan suatu fenomena alam yang telah menjadi qadhâ' (ketentuan), ujian bahkan peringatan dari Allah.

Modal kesabaran adalah sikap terbaik dalam menghadapi ketentuan dan ujian dari Allah. Inilah nikmatnya menjadi sorang muslim, jika masalah datang ia bersabar mendapat pahala, ketika bahagia ia bersyukur mendapatkan pahala. Namun, barangsiapa marah maka diapun berhak mendapatkan (dosa) kemarahannya. Sebagaimana kita bisa menjadikan pola pikir dan pola sikap kita sesuai ajaran Islam dalam menjalankan kehidupan, insyAllah...Ridho Allah bersama kita. Allah juga tak luput menghadirkan  peringatan dalam setiap musibah, sebagai bekal instropeksi  manusia yang senantiasa gemar melakukan kerusakan di muka bumi ini.
Allah SWT berfirman:

"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut akibat perbuatan tangan manusia,supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)" [Surah ar-Rum (30): 41].

Seluruh 'musibah' di atas sepatutnya menginsafkan dan menyadarkan kita, bahwa telah tiba saatnya untuk kita bertaubat kepada Allah SWT. Sebab, sebahagian besar musibah yang menimpa kita adalah akibat kurangnya kita menta'ati Allah swt dan bahkan mencampakkan syariat-NYA.

Wahai kaum muslim!

Bersegeralah kita bertaubat dengan menerapkan segala perintah dan larangan Allah swt dan berusaha bersama-sama menerapkan kembali syari'at-Nya dengan menegakkan kembali sistem Khilafah Islamiyah yang akan membawa manusia pada keberkahan hidup. Dengan mengubah pola pikir dan sistem sekarang menuju Islam maka persoalan ini tidak akan terjadi berlarut-larut seperti tanpa jalan keluar. Wallâh a'lam bi ash-shawâb.

"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri tersebut beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya."
(Qs. Al-A'raf: 96)

Oleh: Ully Armia

Baca Juga:

17.11 | 0 komentar | Read More

Drone penjajah NATO ditembak jatuh oleh Mujahidin Taliban di Paktia

Siraaj

Kamis, 24 Januari 2013 14:06:26

PAKTIA (Arrahmah.com) - Mujahidin Taliban atau Imarah Islam Afghanistan (IIA) mengatakan bahwa sebuah pesawat tanpa awak (drone) milik penjajah NATO jatuh akibat ditembak oleh Mujahidin.

Juru bicara IIA Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa drone itu ditembak jatuh oleh Mujahidin di daerah Surki Ghara di distrik Jani Khel di provinsi tersebut.

Mujahid menambahkan bahwa droen itu benar-benar rusak setelah jatuh ke tanah.

Sementara itu otoritas lokal di Paktia Timur mengklaim bahwa drone milik NATO itu jatuh di provinsi tersebut namun belum diketahui penyebab jatuhnya, sebagaimana dilansir Khaama Press pada Rabu (23/1/2012).

Dalam sebuah rilisan "Ringkasan pencapaian Jihad Imarah Islam Afghanistan selama 2012 (part. 1)", IIA menjelaskan bahwa sering kali pesawat-pesawat musuh yang ditembak jatuh oleh Mujahidin diklaim sebagai insiden kecelakaan biasa oleh pihak penjajah dan sekutunya, dengan mengatakan kecelakaan pesawat mereka disebabkan oleh "kegagalan teknis" atau "hard landing." (siraaj/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Cak Nun sebut orang beragama yang suka kekerasan sebagai Atheis

Bilal

Kamis, 24 Januari 2013 15:00:11

SURABAYA (Arrahmah.com) - Seorang peserta dalam acara bertajuk "A Tribute to Martin Luther King dan Gus Dur: Warisan Pluralisme, Keanekaragaman dan Demokrasi" yang digelar Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Selasa, (22/1) mengaku ingin keluar dari agama.

"Rasanya, saya ingin keluar dari agama, karena agama sudah tidak lagi membuat orang menjadi sejuk, banyak orang beragama yang suka konflik, banyak orang dengan pakaian agama justru melakukan kekerasan, bahkan membunuh saudara sendiri. Jadi buat apa beragama," ucap peserta itu.

Menjawab hal itu, budayawan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) menjelaskan agama itu bukan institusi, karena itu orang masuk ke dalam agama atau keluar dari agama itu bukan persoalan. "Agama itu bukan institusi, kalau anda mengaku beragama tapi suka kekerasan itu bukan beragama," tuturnya seperti dilansir Antaranews.

Sahabat dari mantan Presiden Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur (almarhum) itu menyebut Gus Dur sebagai orang beragama, dan orang beragama yang suka kekerasan itu atheis (bukan orang beragama).

"Islam itu bukan sekadar shalat, puasa, zakat, haji, atau syariah, tapi Islam adalah jujur kepada manusia, Islam adalah cinta kepada manusia, Islam adalah keindahan, jadi kalau anda mengaku Islam tapi tidak indah atau suka kekerasan, maka anda belum tentu Islam," paparnya.

Bahkan, suami artis Novia Kolopaking itu menilai rukun Islam (shalat, puasa, zakat, haji, dan syariah lainnya) itu hanya 3,5 persen dari ajaran, sedangkan 96,5 persen dari ajaran Islam yang sesungguhnya adalah keindahan, penghormatan kepada sesama, jujur, adil, bersih, bersatu, dan seterusnya.

"Jadi, kalau Gus Dur itu garang kepada ICMI dan sesama Islam, tapi Gus Dur sangat hormat kepada non-Islam, maka hal itu bukan berarti Gus Dur tidak beragama. Target Gus Dur bukan sekadar menghormati non-Islam itu, tapi Gus Dur ingin menegakkan keadilan, kesetaraan, persaudaraan, kejujuran, keindahan, dan sejenisnya. Itulah ajaran Islam yang sesungguhnya," tuturnya.

Pemimpin kelompok musik religi "Kiai Kanjeng" itu menilai Gus Dur justru melakukan "diskriminasi hasanah" (diskriminasi yang baik). "Baginya, Islam tidak perlu dibela, karena jalurnya sudah tepat, tapi non-Islam justru harus tahu Islam itu bagaimana," tukasnya, tersenyum.

Pandangan Cak Nun itu tidak jauh berbeda dengan pandangan Dubes AS untuk Indonesia Scot Marciel yang juga hadir dalam acara mengenang Gus Dur dan Martin Luther King Jr itu. "Gus Dur dan Martin Luther King Jr itu, berbeda tapi keduanya memiliki kesamaan sebagai tokoh agama dan pejuang HAM di negaranya," timpalnya.

Bahkan, ia menilai tokoh HAM Gus Dur telah mendorong Indonesia menjadi lebih baik, seperti halnya tokoh HAM Martin Luther King Jr mendorong AS menjadi lebih baik.

"Beliau ikut memperjuangkan kesetaraan hak itu, tapi caranya dengan damai," paparnya dalam acara yang juga dihadiri putri pertama Gus Dur, Alissa Wahid.

Baca Juga:

17.11 | 0 komentar | Read More

Keluarga korban penembakan adukan Densus 88 ke Komnas HAM

Written By Unknown on Rabu, 23 Januari 2013 | 17.11

Bilal

Rabu, 23 Januari 2013 10:00:42

JAKARTA (Arrahmah.com) - Setelah bertemu dengan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, keluarga korban penembakan Densus 88 di Makassar dan Bima mengadukan dugaan pelanggaran yang dialami anggota keluarga mereka ke kantor Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) di Jl.Latuharhari, pada Selasa (22/1/2013).

Keluarga yang didampingi oleh Tim Pembela Muslim (TPM) dan Pusat Hak Azasi Muslim Indonesia (PUSHAMI) melaporkan sejumlah kejanggalan dalam proses kematian keluarga mereka dan sulitnya mereka mengembalikan jenazah korban penembakan kepada Komisioner Komnas HAM yang diwakili oleh Nurcholis.

Dalam kesempaan itu, TPM menjelaskan ke Komnas HAM bahwa ada ketidak wajaran dalam penanganan tertuduh teroris oleh Densus 88. Menurutnya, dalam setiap terjadi penembakan biasanya pihak aparat mencari keluarga korban untuk mendapatkan sample DNA yang dipergunakan mengidentifikasi identitas korban. Namun kali ini, keluarga korban yang justru mendatangi sendiri Rumah Sakit Polri untuk mencari kejelasan informasi dan keberadaan anggota keluarga mereka.

"Keluarga tidak pernah diberitahu, mereka jauh-jauh dari Makassar datang ke Jakarta untuk mencari jenazah anggota keluarga mereka," Ungkap Ahmad Michdan yang diamini oleh istri Ahmad Kholil.

"Keluarga juga meminta dalam proses otopsi ini ada transparansi, apakah korban ditembak dari depan atau dari belakang, melawan atau tidak saat ditembak ? ," tambahnya.

Lanjut TPM, penembakan dipelataran masjid juga tidak bisa diterima dan merupakan pelanggaran HAM." Bayangkan, orang baru selesai sholat diberondong," tukas Micdan.

TPM kembali menegaskan, keinginan saat ini dari  pihak keluarga ialah dapat melakukan tes DNA dan pengembalian jenazah korban penembakan secepatnya.

Komnas HAM sendiri, dalam pertemuan tersebut lebih  mendalami kronologi dan informasi seputar peristiwa tersebut untuk menjadi alat petunjuk, apakah dalam penegakan hukum tersebut ada norma-norma hukum dan HAM yang dilanggar oleh aparat.

Istri dari korban Kholil dan Adik dari korban Syamsudin menceritakan kronologis penembakan anggota keluarga mereka. Dari pertemuan terakhir hingga kabar terakhir yang kali pertama mereka dapatkan terkait nasib keluarga mereka. Dalam penuturannya, Endang, istri dari Ahmad Kholil mengisahkan proses kematian suaminya di pelataran Masjid di kompleks RS Wahidin, Makassar pada (4/1/2013).

"Kabar yang saya terima, suami saya diberondong tembakan dari belakang dan tanpa perlawanan," ungkapnya yang diamini oleh adik perempuan Syamsudin.

Kronologis peristiwa juga disampaikan oleh keluarga korban yang berasal dari Bima kepada komisioner Komnas HAM. Serta, latar belakang kehidupan salah seorang korban penembakan yaitu, Bahtiar. Dalam kesempatan itu mereka juga mengadukan perihal hilangnya sepeda motor dan uang 10 Juta hasil tagihan penjualan kue serta arisan yang dibawa oleh Bachtiar pada hari ketika tertembak, dimana hingga kini belum diketahui kejelasannya.

Komnas HAM sendiri, berjanji akan menindaklanjuti aduan keluarga korban terkait dugaan pelanggaran HAM tersebut dengan lebih mendalami penyelidikan dan investigasi dilapangan.

"Kita sudah bentuk tim invetigasi, nanti kita akan melakukan penyelidikan ke Makasar dan Dompu (Bima.red)," ujar Nurkholis.

Sementara itu, pengurus PUSHAMI, M Hariyadi Nasution meminta pula kepada Komnas HAM agar menyelidiki Kepolisian, apakah dalam operasinya sudah memenuhi unsur standar operasi prosedur yang diamanatkan UU 15 Tahun 2003 pasal 26 tentang Terorisme bahwa untuk melakukan penyidikan diperlukan izin pengadilan setempat.

"UU tersebut pada dasarnya untuk melakuan kontrol, agar dalam operasinya Densus 88 tidak sembarangan. Jadi, ini yang ingin kita pertanyakan apakah mereka bertindak sesuai data intelijen. Kalau punya data intelijen tidak mungkin asal tembak saja," ucap Hariyadi.

Dalam pertemuan tersebut, keluarga korban yang hadir diantaranya berasal dari Makassar yaitu keluarga Ahmad Kholil dan Syamsuddin serta dari Bima yaitu keluarga Bahtiar dan Anas. (bilal/arrahmah.com)

Baca Juga:

17.11 | 0 komentar | Read More

Chad ikut mengirim pasukannya untuk memerangi mujahidin di Mali Utara

Muhib Al-Majdi

Rabu, 23 Januari 2013 10:20:35

NIAMEY (Arrahmah.com) – Pasukan Chad yang telah berada di Niger sedang bergerak menuju perbatasan Niger-Mali untuk mendukung serangan pasukan salibis Perancis dan rezim sekuler Mali terhadap mujahidin Anshar Ad-Din di Mali Utara pada Selasa (22/1/2013). Mereka bergabung dalam operasi militer gabungan negara-negara Afrika Barat (ECOWAS).

Wartawan Reuters melaporkan bahwa pasukan Chad bergerak dari ibukota Niamey, Niger menuju arah Walam, sekitar 100 kilometer dari wilayah perbatasan Niger-Mali. Pasukan Niger sendiri telah tiba lebih dahulu di Walam. Sebagai bekas jajahan Perancis, pasukan Chad yang dianggap terlatih dalam peran gurun sahara sangat diharapkan kekuatannya oleh Perancis dan ECOWAS dalam invasi militer tersebut.

Invasi militer untuk memerangi mujahidin Anshar Ad-Din yang menguasai dan menerapkan syariat Islam di Mali Utara telah diawali oleh serangan pasukan udara Perancis pada Kamis (11/1/2013) dua pekan yang lalu. Invasi militer yang zalim itu disahkan oleh resolusi Dewan Keamanan PBB di bawah tekanan Perancis, AS, Barat dan ECOWAS.

Perancis menegaskan akan tetap mempertahankan pasukannya di Mali sampai mereka berhasil mengalahkan mujahidin Anshar Ad-Din. Dalam dua belas hari pertempuran sengit yang telah meletus di Mali Tengah dan Mali Uara, mujahidin berhasil menimbulkan kerugian besar di pihak pasukan Perancis dan rezim Mali. Tak heran apabila Perancis menekan negara-negara Afrika Barat untuk segera mengirimkan pasukan daratnya guna memerangi Anshar Ad-Din.

Para pakar militer dan politik di kawasan Afrika Barat memperkirakan tak lama lagi pasukan Niger dan Chad akan menyeberangi perbatasan Niger-Mali. Diperkirakan target seraangan mereka adalah kota Gao, Mali Utara yang berada dalam control mujahidin Anshar Ad-Din. (muhib almajdi/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Putra Mahkota Arab Saudi bahas kerjasama dengan Presiden Yaman

Muhib Al-Majdi

Rabu, 23 Januari 2013 11:50:45

RIYADH (Arrahmah.com) – Pangeran Salman bin Abdul Aziz Alu Sa'ud, Putra Mahkota Arab Saudi sekaligus Mentri Pertahanan dan Wakil Ketua Kabinet Arab Saudi menerima kunjungan Presiden Yaman Abdu Rabbih Manshur Hadi pada Senin (21/1/2013) malam di King Abdul Aziz Center. Kedua pemimpin itu membahas kerjasama antara kedua belah pihak dan sarana-sarana untuk memperkuatnya dalam segala bidang. laporan harian Ash-Sharq Al-Awsath.

Dalam pertemuan itu keduanya juga membahas perkembangan terbaru yang saat ini terjadi, dalam taraf regional maupun internasional.

Pertemuan keduanya juga dihadiri oleh Mentri Luar Negeri Arab Saudi pangeran Saud Al-Faishal, penasehat khusus dan kepala kantor putra mahkota Pangeran Muhammad bin Salman bin Abdul Aziz dan Mentri Keuangan Arab Saudi Dr. Ibrahim Al-Assaf.

Presiden Manshur Hadi berada di Riyadh untuk menghadiri Pertemuan Puncak III Para Pemimpin Ekonomi Arab. Pangeran Salman bin Abdul Aziz Alu Sa'ud saat ini menjabat sebagai ketua Pertemuan Puncak Para Pemimpin Ekonomi Arab.

Arab Saudi dan Yaman selama setahun terakhir menjalin kerjasama yang erat di bidang intelijen dan keamanan. Pesawat tempur Arab Saudi turut serta membombardir mujahidin Anshar Syariah di Yaman Selatan. Arab Saudi juga menggelontorkan dana yang besar untuk menyukseskan operasi militer rezim Yaman melawan mujahidin Anshar Syariah.

Harian Aden Gulf News pada Jum'at (9/11/2012) menurunkan laporan yang bersumber dari keamanan Yaman, menyebutkan bahwa rezim Arab Saudi telah menetapkan anggaran sebesar 10 juta riyal Saudi untuk menggaji 5000 tentara Lijan Sya'biyah (Milisi Komite Rakyat), aliansi milisi-milisi di bawah naungan militer rezim sekuler Yaman. Selain militer Yaman sendiri, Lijan Sya'biyah merupakan salah satu kekuatan utama rezim Yaman dalam memerangi mujahidin Anshar Syari'ah. Dengan anggaran sebesar itu, setiap tentara Lijan Sya'biyah akan mendapatkan gaji 2000 riyal Saudi per bulan.

Gelontoran dana dalam jumlah menggiurkan itu telah menimbulkan perselisihan sengit antara Panglima Divisi I Kavaleri Yaman mayjend Ali Muhsin Al-Ahmar dan Mentri Pertahanan Yaman jendral Muhammad Nashir Ahmad. Pasalnya, anggaran itu diserahkan oleh rezim Arab Saudi kepada Departemen Pertahanan Yaman. (muhib almajdi/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

TPM investigasi penganiayaan Ustadz oleh sipir di Nusa Kambangan

Bilal

Rabu, 23 Januari 2013 12:00:56

CILACAP (Arrahmah.com) - Terkait penganiayaan terhadap ustadz Amir dan ustadz Suparjo alias Sarwo Edi yang dilakukan oleh petugas LP Kembang Kuning di LP Permisan, Nusakambangan., Cilacap, Jawa Tengah. Koordinator Tim Pembela Muslim Solo mengaku bahwa persoalan tersebut sudah diinvestigasi oleh mereka dan akan ditindak lanjuti proses hukumnya serta pihak aparat juga sudah menanggapi persoalan ini.

"Kita sudah mendatangi LP Permisan dan menemui ikhwan-ikhwan di sana untuk mengumpulkan data. Saat ini pihak kepolisian dari Polres Cilacap sudah menyelidiki kasus penganiayaan tersebut," Kata Budi saat dihubungi arrahmah.com, Rabu, (23/1/2013).

Sebagaimana diberitakan voa-islam sebelumnya, Achmad Michdan, koordinator Tim Pengacara Muslim (TPM) menyampaikan kronologis penganiayaan oleh petugas LP Kembang Kuning terhadap ustadz Amir dan ustadz Suparjo alias Sarwo Edi di LP Permisan, Nusakambangan.

Pada hari Rabu (16/1/2013) di LP Permisan ada pertandingan futsal antar napi, diantaranya tim tamu dari LP Kembang Kuning. Pertandingan ini sudah sering, kadang tim futsal LP Permisan pun ke LP Batu.

Ketika pertandingan berlangsung, tim dari LP Kembang kuning mulai main kasar, ketika ada pelanggaran keras, salah satu napi ustadz Sarwo Edi berteriak, ini pelanggaran, kartu kuning! Tetapi wasitnya tidak mengeluarkan kartu kuning. Wasitnya itu adalah petugas LP dari Kembang Kuning. Maka supporter dari LP Permisan pun kecewa karena wasit seolah membela timnya sendiri.

Lalu ustadz Amir protes dan sempat terjadi adu mulut. Tiba-tiba ustadz Amir diserbu dan dipukuli oleh petugas pengawal dari LP Kembang Kuning. Jadi dua orang memegang ustadz Amir dan satu orang memukulinya hingga tersungkur.

Lalu datanglah ustadz Sarwo Edi untuk membantu ustadz Amir yang dianiaya sipir. Namun akhirnya ustadz Sarwo Edi pun dipukuli juga. Akibatnya, kedua orang tersebut menderita luka-luka, bibirnya pecah, memar-memar, kepalanya bengkak dan lehernya kaku.

Pihak napi sudah minta supaya discan di Rumah Sakit tetapi sampai saat ini tidak dikabulkan. Pihak sipir hanya mendatangkan dokter dari LP Batu. Tetapi menurut napi, mereka khawatir ada luka dalam akibat korban penganiayaan. Ustadz Amir misalnya, kepalanya dipukuli dan pagi harinya mual-mual.    

Identitas sipir LP Kembang Kuning yang melakukan pemukulan itu adalah; Shodiq, Andi, Moko dan Sukisno. Kejadian penganiayaan itu di aula tempat pertandingan futsal. Demikian kronologis singkat yang dipaparkan TPM. (bilal/arrahmah.com)

Baca Juga:

17.11 | 0 komentar | Read More

Pemukim ilegal ekstrimis Yahudi kembali merusak pohon-pohon zaitun milik warga Palestina

Hanin Mazaya

Rabu, 23 Januari 2013 14:35:57

AL-KHADER (Arrahmah.com) - Selasa (22/1/2013), sejumlah ekstrimis Yahudi bersenjata menyerbu kebun milik penduduk di kota Al-Khader, dekat Bethlehem, dan menumbangkan banyak pohon-pohon zaitun muda.

Ahmad Salah, koordinator Komite Populer mengatakan bahwa pemukim ilegal menumbangkan lebih dari 50 pohon milik penduduk khaled Saleh Salah.

Salah mengatakan bahwa ini bukan serangan pertama terhadap daerah tersebut serta menambahkan bahwa pemukim ilegal berulangkali menyerang kebun Palestina di daerah tersebut dan berulangkali memagari tanah dan kebun Palestina untuk dijadikan pos-pos pemukiman mereka.

Ia juga mengatakan bahwa seorang wanita ekstrimis Yahudi yang diidentifikasi bernama Nadia Matar, berada di balik hasutan yang mengarah kepada serangan-serangan terhadap kebun milik warga Palestina. 

Seperti diketahui, zaitun merupakan salah satu sumber matapencaharian sebagian besar penduduk Palestina.   Ekstrimis Yahudi tidak hanya berusaha mencaplok tanah-tanah milik warga Palestina, mereka juga ingin menghancurkan sektor perekonomian warga Palestina.  (haninmazaya/arrahmah.com)

Baca Juga:

17.11 | 0 komentar | Read More

MUI kecam keras penembakan brutal oleh Densus 88

Written By Unknown on Selasa, 22 Januari 2013 | 17.11

Bilal

Selasa, 22 Januari 2013 09:30:39

JAKARTA (Arrahmah.com) - Pembunuhan secara ngawur dan serampangan terhadap terduga teroris di Poso dan Makassar yang menewaskan sampai 7 orang dan diduga dilakukan aparat Densus 88, mendapat kecaman keras dari MUI. Pasalnya, mereka yang dibunuh itu belum tentu teroris apalagi bersalah dan mereka  tidak akan mampu membela diri di Pengadilan karena sudah mati. Apalagi membunuh satu orang sama dengan membunuh seluruh manusia.

Seperti dilansir Suara Islam Online seusai konferensi pers yang menjelaskan pandangannya mengenai khitan perempuan di Kantor Pusat MUI, Senin (21/1), Ketua MUI KH Ma'ruf Amin menegaskan, pihaknya mengecam pembunuhan secara serampangan tersebut.

"MUI dengan tegas menolak terhadap pembnnuhan-pembunuhan yang tidak berdasarkan fakta yang jelas. Sebab menghukum seseorang itu harus jelas kesalahannya, apalagi sampai membunuhnya. Kita ingin mendapat penjelasan secara detail mengapa pembunuhan terus dilakukan. Haram hukumnya membunuh seseorang secara sembarangan" tegas ulama yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) tersebut.     

Dikatakannya, dalam waktu dekat MUI akan meminta DPR untuk mempertanyakan berbagai kasus pembunuhan yang dilakukan terhadap terduga teroris yang belum tentu teroris. Apalagi negara kita menganut asas praduga tak bersalah. Sebab tindakan apapun yang dilakukan aparat harus sesuai dengan prosedur, karena negara kita negara hukum bukan negara kekuasaan.

Disinggung mengenai berbagai kasus pembunuhan terhadap terduga teroris dimana semua korbannya adalah umat Islam, sementara RMS di Maluku dan OPM di Papua tidak pernah disebut sebagai teroris meski mereka membunuhi aparat TNI dan Polri disana, KH Ma'ruf Amin menegaskan persoalan penyebutan teroris dan separatis itu hanya istilah saja.

"Saya kira itu hanya persoalan istilah saja. Kalau di Papua dan Maluku mengapa disebut sebagai separatis bukan teroris, karena mereka ingin memisahkan diri dari NKRI," ujar KH Ma'ruf Amin.

Mengenai adanya 7 jenazah terduga teroris yang saat ini masih disimpan di RS Polri Sukanto, Kramatjati, Jakarta, KH Ma'ruf menegaskan seharusnya mereka segera dikubur.  Tetapi kalau ada kebutuhan khusus seperti untuk pembuktian, bisa disimpan tetapi jangan terlalu lama, sehingga mereka dapat segera dikubur oleh keluarganya. (bilal/arrahmah.com)

Baca Juga:

17.11 | 0 komentar | Read More

Militer Zionis hancurkan enam rumah milik warga Palestina di dekat Hebron

Hanin Mazaya

Selasa, 22 Januari 2013 09:57:38

HEBRON (Arrahmah.com) - Tentara penjajah Yahudi menyerang kota Ath-Thaheriyya di dekat kota Hebron, dan menghancurkan enam rumah milik warga Palestina serta bangunan lain.

Sumber lokal melaporkan bahwa beberapa kendaraan militer "Israel" bersama dengan budoser, menyerbu daerah itu setelah membangun hambatan dan membuat barikade yang sangat berdampak pada kebebasan bergerak penduduk setempat.

Shihada Hamad Al-Wreidat, seorang penduduk dari daerah Al-Rahwa menyatakan bahwa militer memaksa enam keluarga keluar dari rumah mereka dan menghancurkannya.

Para prajurit laknat itu menghancurkan bangunan lain di daerah yang sama serta menahan dan menginterogasi beberapa warga.

Dia menambahkan, tentara menyerang sejumlah warga yang berusaha menghalangi dan menyebabkan cedera.

Wilayah Al-Rahwa berlokasi di selatan Ath-Thaheriyya dan merupakan salah satu dari beberapa daerah di Hebron yang ingin direbut oleh tentara Zionis secara ilegal untuk membangun dan memperluas pemukiman Yahudi.

Sebelumnya di hari Senin (20/1/2013), tentara menyerbu kota Yatta di distrik Hebron dan menghancurkan beberapa rumah, rumah kaca dan sumur warga.

Beberapa kendaraan militer lapis baja menyerbu kota dan menghancurkan sebuah rumah berlantai dua milik Hamad Mohammad Al-Amour, meninggalkan dia dan 15 anggota keluarganya dalam dingin.

Militer Zionis tengah mengintensifkan kampanye mereka untuk mendorong penduduk Palestina keluar dari rumah mereka sendiri dalam rangka memperluas pemukiman ilegal Yahudi. (haninmazaya/arrahmah.com)


17.11 | 0 komentar | Read More

Hadirilah: Remaja Tanah Abang gelar penggalangan dana untuk Muslim Suriah

Bilal

Selasa, 22 Januari 2013 12:41:19

(Arrahmah.com) - Kekejaman rezim Bashar Assad terhadap kaum Muslimin yang berkepanjangan menyisakan penderitaan yang masi dirasakan umat Islam disana. Sebagai bentuk kepedulian sesama Muslim, Remaja Islam Masjid Al Barakah, Tana Abang menggelar acara tabligh akbar kepedulian terhadap Suriah.

SURIAH MEMANGGIL !!!

Insya Allah ..

Kajian Umum dan Penggalangan Dana untuk Muslim Suriah

Pemateri : 1. Syeikh Muhammad Al-Khattib As-Sury ( Ulama Suriah)
               2. Ust. Abu Harits, Lc ( Relawan Suriah)

Hari/Tanggal : Sabtu,26 Januari 2013
Waktu/Tempat : 20.00 WIB - Selesai . Masjid Al-Barkah (Jln. Lontar Atas , Tanah Abang , Jak-Pus )

More Info :

Follow on Twitter : @FIPSuriah
                           @Aldi_Ramadhon

Call/sms : 083807763860 ( Ibnu Ridwan)

Donasi Via Transfer , No Rek :

BCA : 4580.316064 A/N Fachdini Sudianto

Support By : -RISMAL ( Remaja Islam Masjid Al-barkah )
-FIPS ( Forum Indonesia Peduli Suriah )

SIAPKAN INFAQ TERBAIK ANDA !!

Info dan Sebarkan! :D

=================================================================

Rasulullah Saw bersabda: "Barangsiapa keluar untuk mencari ilmu, maka ia berada di jalan Allah sampai ia kembali." (HR Tirmidzi no. 2323)

Baca Juga:

17.11 | 0 komentar | Read More

PNS Aceh Timur diwajibkan ikuti pengajian setiap hari Jum'at

Bilal

Selasa, 22 Januari 2013 13:00:58

Banda Aceh (Arrahmah.com) - Pemerintah Kabupaten Aceh Timur menerapkan pengajian bagi pegawai negeri sipil (PNS) setiap hari Jumat, sebagai salah satu komitmen melaksanakan Syariat Islam menyeluruh (kaffah) di Provinsi Aceh.

"Pelaksanaan pengajian bagi PNS jajaran Pemkab Aceh Timur itu akan dimulai pada pekan ini, sesuai instruksi Bupati Hasballah M Thaib," kata Kabag Humas dan Protokol Aceh Timur Syamsul Qamar di Banda Aceh, Selasa (22/1/2013) seperti dilansir Antara.

Kegiatan pengajian di kalangan PNS setiap Jumat itu juga merupakan bagian dari mengisi penyelenggaraan keistimewaan Aceh bidang kehidupan beragama, kehidupan adat, pendidikan dan peran ulama dalam penetapan kebijakan daerah.

"Karenanya, bupati mengeluarkan instruksi agar seluruh PNS Aceh Timur untuk melaksanakan pengajian setelah selesai salat jumat," kata dia menambahkan.

Program pengajian juga bertujuan meningkatkan ketaqwaan PNS dan Melaksanakan Syariat Islam.

"Tujuan dan sasaran dari program itu juga untuk melakukan pembinaan kepada seluruh pegawai agar meningkatkan ketaqwaan dan menjalankan syariat Islam secara menyeluruh di Aceh," kata Syamsul Qamar.

Aceh sebagai salah satu provinsi berotonomi khusus dengan Undang-Undang Nomor 11/2006 tentang Pemerintahan Aceh (UUPA) memiliki kewenangan menjalankan Syariat Islam kaffah.

Syamsul menjelaskan, khusus untuk PNS sekretariat Kabupaten Aceh Timur, akan menggelar pengajian setelah selesai pelaksanaan Shalat Jumat di Mesjid Agung Darussalihin, Idi.Pengajian di tingkat kecamatan dilaksanakan oleh di masing-masing kecamatan.

Pemkab Aceh Timur juga akan melaksanakan program sunatan massal gratis bagi anak yatim dan miskin di kabupaten tersebut. (bilal/arrahmah.com)

Baca Juga:

17.11 | 0 komentar | Read More

Babak baru invasi salibis AS di Yaman: Gencatan senjata antara Al-Qaeda Semenanjung Arab dan rezim Yaman sudah berakhir

Muhib Al-Majdi

Selasa, 22 Januari 2013 14:00:15

SHAN'A (Arrahmah.com) – Mujahidin Al-Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) atau dikenal juga dengan nama Anshar Shariah Yaman memainkan strategi diplomasi dan militer yang sama-sama brilian. Arahan umum syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah kepada Amir AQAP, syaikh Abu Bashir Nashir bin Abdul Karim Al-Wuhaisyi, untuk menghindari konflik bersenjata dengan militer rezim Yaman dan mengajukan tawaran "gencatan senjata" benar-benar dijalankan dengan cantik.

Diawali dengan "melepaskan" propinsi Abyan yang telah mereka kuasai selama pertengahan 2011 sampai pertengahan 2012, lalu menarik mundur seluruh pasukan AQAP yang berjumlah lebih dari 10.000 mujahid demi menghindari jatuhnya korban warga sipil Abyan oleh serangan pesawat tempur AS dan Arab Saudi; AQAP kembali bergerilya di wilayah gurun dan pegunungan. Serangan-serangan cerdas yang menargetkan para instruktur militer AS, perwira tinggi militer dan pejabat penting rezim boneka Yaman menjadi taktik jitu AQAP. Pesawat tempur AS dan Arab Saudi sendiri masih terus membombardir dan membunuhi rakyat sipil muslim yang tak berdosa di Yaman Selatan, dengan dalih membunuhi anggota AQAP.

Dalam suasana demikian, para ulama Yaman memfasilitasi tawaran gencatan senjata antara AQAP dan rezim boneka Yaman. AQAP menghentikan serangan yang menargetkan para pejabat tinggi militer dan pemerintahan Yaman, sementara rezim Yaman harus menstop serangan pesawat tempur AS di Yaman Selatan.

Rezim boneka Yaman pimpinan presiden Abdu Rabbih Manshur Hadi berharap AQAP tidak akan mau menanda tangani gencatan senjata yang difasilitasi oleh sejumlah ulama Yaman tersebut. Jika AQAP tidak menanda tangani gencatan senjata, maka rezim Yaman memiliki alasan kuat untuk melanjutkan serangan pesawat tempur AS dan Arab Saudi di Yaman Selatan.

Dugaan dan keinginan presiden boneka AS itu meleset total. AQAP menanda tangani tawaran gencatan senjata dan membuktikan kepada rakyat Yaman dan public dunia bahwa mereka melancarkan serangan terhadap pejabat tinggi militer dan pemerintahan Yaman karena membela diri belaka. AQAP bukan kelompok haus darah yang membunuh orang tanpa alasan syariat yang membenarkannya.

Presiden boneka AS Abdu Rabbih Manshur Hadi justru menjadi pihak yang menolak gencatan senjata tersebut. Lebih dari dua puluh hari sejak AQAP menanda tangani surat gencatan senjata yang difasilitasi para ulama Yaman, Manshur Hadi tetap ngotot menolak tanda tangan. Ia justru melanjutkan "izin" serangan pesawat tempur AS dan Arab Saudi di Yaman Selatan. Serangan udara itu benar-benar digelar kembali pada Sabtu (19/1/2013) dan menewaskan sedikitnya sembilan warga sipil muslim yang tak berdosa di propinsi Ma'rib dan melukai belasan lainnya.

Presiden boneka Yaman Abdu Rabbih Manshur Hadi sowan kepada tuan besar Barack Obama di Washington

Terbukti sudah di depan rakyat Yaman dan dunia internasional, rezim boneka Yamanlah sesungguhnya pihak yang haus darah dan rela membantai rakyatnya sendiri, demi langgengnya singgasana kekuasaan mereka dan restu tuan besar penjajah salibis AS.

Dua hari setelah serangan pesawat tempur AS di Ma'rib tersebut, wartawan lapangan harian Al-Quds Al-Arabi, Abdur Razzaq Al-Jamal, menurunkan laporan lapangan dan analisa terbarunya dengan judul "Berakhirnya gencatan senjata antara Amir Al-Qaeda dan presiden Manshur Hadi". Tulisannya dimuat oleh koran Al-Yaman Al-Yaum edisi Senin (21/1/2013) dan kemudian dirilis ulang oleh koran-koran utama Yaman lainnya, seperti Al-Balad News, Aden Gulf News dan Sahafah News. Berikut ini terjemahan tulisan wartawan Abdur Razzaq Al-Jamal tersebut.

Gencatan senjata antara Al-Qaeda Semenanjung Arab dan rezim Yaman sudah berakhir

Menuruti keinginan banyak ulama Yaman, di antaranya Syaikh Abdul Majid Ar-Reimi, Syaikh Muhammad Al-Wadhi'i, Syaikh Shalih Al-Wadi'i dan Syaikh Aiman bin Ja'far, maka Amir Al-Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) Nashir bin Abdul Karim Al-Wuhaisyi menyetujui gencatan senjata antara tanzhimnya dengan presiden Abdu Rabbih Manshur Hadi.

Inti gencatan senjata tersebut adalah rezim Yaman menghentikan serangan udara (terhadap Anshar Shariah/AQAP dan rakyat Yaman Selatan) dan Al-Qaeda menghentikan pembunuhan (terhadap para pejabat rezim sekuler Yaman).

Sementara itu para ulama lainnya enggan memfasilitasi gencatan senjata dengan alasan Al-Qaeda Semenanjung Arab dan rezim Abdu Rabbih Manshur Hadi tidak menaruh kepercayaan kepada mereka, menurut ungkapan ulama salafi Syaikh Muhammad Al-Hasyidi.

Sejumlah ulama itu mengupayakan gencatan senjata dengan sepengetahuan presiden Yaman sendiri, yang tak pernah membayangkan Al-Qaeda Semenanjung Arab akan menyetujui gencatan senjata tersebut. Bahkan presiden Yaman mengharapkan Al-Qaeda Semenanjung Arab akan menolak gencatan senjata tersebut. Dengan begitu presiden Yaman akan bisa meyakinkan kepada para ulama bahwa serangan pesawat tempur Amerika adalah solusi satu-satunya dan solusi terakhir.

Oleh alasan inilah presiden Yaman Abdu Rabbih Manshur Hadi tidak mau menanda tangani surat gencatan senjata yang tidak pernah ia bayangkan tersebut, meskipun Amir Al-Qaeda Semenanjung Arab Nashir Al-Wuhaisyi telah lebih dahulu menanda tanganinya. Meski begitu, hal itu sempat menghentikan serangan-serangan pesawat tempur Amerika dan pembunuhan-pembunuhan terhadap pejabat rezim sekuler Yaman selama lebih dari 20 hari.

Dengan menanda tangani gencatan senjata tersebut, Amir Al-Qaeda Semenanjung Arab Nashir Al-Wuhaisyi telah menghilangkan peluang presiden Yaman Manshur Hadi untuk menjustifikasi serangan-serangan pesawat tempur Amerika dengan alasan pihak lain ~yaitu Al-Qaeda Semenanjung Arab~ tidak menghendaki perdamaian.

Demikian analisa seorang mantan jihadis Al-Qaeda, Rashad Muhammad Sa'id Abul Fida', sebelum kembalinya presiden Manshur Hadi pada Sabtu lalu dan kemudian mengizinkan serangan-serangan pesawat tempur Amerika tanpa alasan. Bukannya Al-Qaeda Semenanjung Arab yang menolak penanda tanganan gencatan senjata sehingga menjadi alasan bagi presiden Manshur Hadi (untuk mengizinkan serangan-serangan pesawat tempur Amerika), justru presiden Manshur Hadi yang menolak penanda tanganan gencatan senjata sehingga menjadi alasan bagi Nashir Al-Wuhaisyi, yang melempar bola ke tengah lapangan para penengah gencatan senjata, menurut analisa Abul Fida'.

Gencatan senjata yang belum ditanda tangani oleh presiden Manshur Hadi itu telah dicederai kemarin lusa dengan jatuhnya sembilan warga sipil di propinsi Ma'rib yang gugur oleh serangan drone Amerika, maka bisa diperkirakan pihak lainnya ~Al-Qaeda Semenanjung Arab~ akan mencederainya pula dengan caranya sendiri. Seperti yang telah terjadi pada gencatan senjata sebelumnya, dengan membunuh enam perwira tinggi militer Yaman, setelah serangan pesawat tempur Amerika membunuh enam anggota Al-Qaeda di propinsi Hadramaut dan Baidha' .

Karena peristiwanya saat ini terjadi dalam kondisi seperti ini, maka bisa jadi operasi pembalasan yang dilakukan oleh Al-Qaeda Semenanjung Arab tidak akan mendapatkan kemarahan rakyat Yaman, berbeda halnya dengan operasi pembunuhan terhadap perwira militer Yaman sebelumnya. Bahkan, sekalipun operasi-operasi pembalasan Al-Qaeda Semenanjung Arab akan meluas, khususnya karena kemarahan rakyat Yaman meningkat terhadap serangan-serangan drone Amerika di Yaman Selatan. Sebelumnya rakyat Yaman diam saja sehingga Amerika meningkatkan secara tajam kwantitas serangan-serangan dronenya di Yaman Selatan.

Memuncaknya kemarahan rakyat Yaman itu diekspresikan dengan pemblokiran jalan raya oleh penduduk kota Radda', di mana mereka juga mengangkat panji-panji hitam yang biasa dibawa oleh Al-Qaeda Semenanjung Arab, sebagai bentuk protes atas serangan-serangan drone AS. Tindakan serupa dilakukan oleh penduduk propinsi Ma'rib, setelah serangan drone AS terakhir pada lusa kemarin.

Rakyat Yaman Selatan memblokir jalan dan memprotes serangan biadab drone AS yang dilegalkan oleh rezim boneka Manshur Hadi

Hanya beberapa jam sebelum drone-drone AS kembali membombardir Yaman Selatan, pemerintah Yaman melakukan pengamanan ekstra ketat di ibukota Shan'a sebagai bentuk antisipasi atas kemungkinan serangan balasan atas bombardir drone-drone AS. Hal itu membuktikan adanya koordinasi terpadu antara rezim Yaman dengan tentara AS dalam melakukan serangan-serangan drone di Yaman Selatan.

Wilayah udara kawasan Qaifah, kota Radda' dalam propinsi Baidha' telah menjadi ajang berputar-putarnya secara massif pesawat-pesawat tempur AS, baik pesawat mata-mata maupun pesawat-pesawat pembom. Ada kemungkinan serangan-serangan pesawat tempur AS dalam beberapa waktu ke depan akan terjadi di lebih dari satu propinsi di Yaman Selatan, khususnya di propinsi Hadramaut, Ma'rib, Baidha' dan Shabwah.

Setelah melakukan tindakan-tindakan pengamanan ekstra ketat di ibukota Shan'a selama beberapa minggu terakhir, pemerintah Yaman dan militer Amerika mungkin ingin mengetahui sejauh mana Al-Qaeda Semenanjung Arab masih mampu memberikan serangan balasan.

Namun Al-Qaeda Semenanjung Arab tidak tergesa-gesa melakukan serangan balasan ketika pengamanan sedemikian ketat seperti kondisi saat ini. Menunda operasi balasan jauh lebih penting dari melaksanakan operasi balasan yang menurut perhitungannya akan gagal atau skalanya tidak sebanding dengan besarnya operasi serangan yang dilakukan oleh musuh. Terkadang, Al-Qaeda Semenanjung Arab mengesankan kepada musuh-musuhnya bahwa serangan-serangan musuhnya melemahkan Al-Qaeda, sehingga perhitungan musuh akan keliru sepenuhnya.

Di samping Al-Qaeda Semenanjung Arab mendapatkan dukungan sangat luas dari rakyat Yaman, akibat serangan-serangan pesawat tempur Amerika, khususnya di wilayah-wilayah  persukuan; Al-Qaeda Semanjung Arab juga menegaskan hal yang selama ini selalu mereka ulang, yaitu penjajahan Amerika atas Yaman. Rakyat yang hidup di wilayah-wilayah yang selalu menjadi ajang perputaran dan bombardir pesawat-pesawat tempur AS bisa membaca pesan Al-Qaeda tersebut sesuai apa yang diinginkan oleh Al-Qaeda.

Sesungguhnya serangan-serangan pesawat tempur AS telah mengusung pemikiran dan membuka pintu lebar-lebar bagi banyak rakyat Yaman untuk bergabung dengan Al-Qaeda Semenanjung Arab. Serangan-serangan pesawat tempur AS telah menjadikan AS sebagai musuh bersama bagi suku-suku Yaman yang anggotanya gugur oleh serangan pesawat tempur AS dan Al-Qaeda yang anggotanya berasal dari suku-suku tersebut.

Meskipun sejak lebih dari setahun lalu AS sengaja membunuh setiap orang yang "dicurigai" menjadi anggota Al-Qaeda, meskipun ia bukan termasuk jajaran komandan Al-Qaeda, untuk mencegah kemajuan Al-Qaeda dan menghalangi sambutan suku-suku terhadap Al-Qaeda; namun AS telah menciptakan kondisi yang justru mendekatkan Al-Qaeda dengan rakyat, sehingga bergabung dengan Al-Qaeda merupakan jalan pintas untuk menuntut balas atas kerabat-kerabat mereka yang dibunuh oleh serangan pesawat-pesawat tempur AS.

Ismail atau Abdurrahman bin Jamil yang dibunuh oleh pesawat tempur AS pada Sabtu lalu di propinsi Ma'rib adalah saudara kandung dari salah seorang komandan Al-Qaeda Semenanjung Arab, Ali bin Said bin Jamil atau yang lebih dikenal dengan panggilan Muwaahid Al-Ma'ribi, yang dibunuh oleh drone AS pada 2011 lalu di propinsi Abyan, saat kelompok Anshar Syariah memerintah propinsi tersebut.

Drone AS secara brutal membombardir pemukiman warga sipil muslim di Yaman Selatan

Hal yang memperparah keadaan adalah Amerika, tidak seperti biasanya dalam melakukan serangan pesawat udara di Yaman, membombardir kawasan-kawasan padat penduduk jika di kawasan-kawasan tersebut ada target yang sedang diincar. Seperti yang terjadi dalam serangan pesawat tempur AS baru-baru ini di propinsi Ma'rib. Amerika mengira dengan bombardier seperti itu maka penduduk wilayah tersebut akan mengusir para pejuang Al-Qaeda.

Ternyata serangan brutal pesawat tempur AS itu hanya mendorong masyarakat setempat untuk memblokir jalan-jalan raya, sebagai protes atas serangan brutal pesawat tempur AS. Jika serangan-serangan brutal itu tidak berhenti, tidak menutup kemungkinan akan ada reaksi lebih besar lagi dari rakyat Yaman, seperti yang terjadi pasca terbunuhnya Syaikh Jabir Asy-Syabhwani oleh serangan pesawat tempur AS.

Dukungan Ikhwanul Muslimin memotivasi pasukan AS untuk berperang

Untuk meraih tujuan-tujuannya secara lebih mudah dari waktu-waktu sebelumnya dan guna mengintensifkan operasi militernya di Yaman tanpa khawatir atas reaksi apapun, AS mengandalkan dukungan media massa yang dipersembahkan oleh media massa Hizbut Tajammu' Al-Yamani lil-Ishlah "Partai Persatuan Yaman untuk Reformasi" (Ikhwanul Muslimin di Yaman) dan dukungan informasi yang diberikan oleh partai yang sama. Hal itu setelah dicapai kesepakatan yang tidak diumumkan kepada publik, yang menuntut dukungan Ikhwanul Muslimin Yaman kepada Amerika dalam memerangi Al-Qaeda, sebagai imbalan dari dukungan Amerika kepada Ikhwanul Muslimin Yaman dalam menghadapi rezim mantan Presiden Ali Abdullah Shalih.

Meskipun Amerika belum mendukung Ikhwanul Muslimin Yaman dalam skala yang diharapkan, sehingga hal itu mendorong Abdurrahman Bafadhil mengajak wakil-wakil rakyat Hadramaut untuk memboikot rapat-rapat Parlemen Yaman sampai pesawat-pesawat tempur AS menghentikan serangannya, padahal sebelumnya Abdurrahman Bafadhil termasuk kelompok orang yang menyambut hangat kehadiran Amerika dan pesawat-pesawat tempurnya, seperti pernyataan yang ia berikan di stasiun TV Al-Jazeera; namun Ikhwanul Muslimin Yaman ternyata berdiri di samping Amerika dengan sebuah dukungan yang Amerika sendiri belum pernah membayangkannya.

Dukungan media massa Ikhwanul Muslimin terhadap Amerika diwujudkan dalam pemberitaan media massa-media massanya yang secara terus-menerus menyatakan bahwa Al-Qaeda Semenanjung Arab loyal kepada rezim Ali Abdullah Shalih, sehingga rakyat Yaman bisa menerima operasi serangan pesawat tempur Amerika terhadap Al-Qaeda, seperti halnya penerimaan rakyat Yaman operasi politik AS terhadap rezim Ali Abdullah Shalih. Dalam pandangan media massa Ikhwanul Muslimin Yaman, Al-Qaeda adalah alat di tangan rezim Ali Abdullah Shalih.

Adapun dukungan militer terhadap Amerika memiliki banyak bentuk. Selain memberikan pasokan informasi kepada pesawat tempur tanpa awak (drone) AS dan pesawat tempur berawak AS, Hizbut Tajammu' Al-Yamani lil-Ishlah dan letjend Ali Muhsin Al-Ahmar panglima militer kawasan Barat Laut Yaman memiliki peranan besar dalam memobilisasi gerakan Shahwat atau yang mereka namakan Al-Lijan Asy-Sya'biyah (komite milisi rakyat) di propinsi Abyan untuk memerangi Al-Qaeda.

Mayoritas anggota yang dimobilisasi di distrik Mawadiyah, propinsi Abyan untuk bergabung dalam barisan Al-Lijan Asy-Sya'biyah adalah anggota-anggota Ikhwanul Muslimin Yaman. Itulah sebabnya beberapa kali Al-Qaeda menargetkan beberapa tokoh dalam marga 'Asyal di distrik Mawadiyah, propinsi Abyan yang menjadi pimpinan-pimpinan Hizbut Tajammu' Al-Yamani lil-Ishlah.

Konvoi mujahidin AQAP / Anshar Shari'ah Yaman menyambut delegasi ulama yang memfasilitasi negosiasi pembebasan tawanan puluhan tentara rezim Yaman di distrik Waqar propinsi Abyan

Sumber-sumber dalam kelompok Al-Qaeda melaporkan bahwa peperangan-peperangan terakhir yang terjadi di propinsi Ma'rib, yang diberitakan sebagai peperangan antara Al-Qaeda melawan suku-suku, sebenarnya adalah peperangan antara pejuang Al-Qaeda dengan kelompok bersenjata yang memiliki kaitan dengan Hizbut Tajammu' Al-Yamani lil-Ishlah.

Sumber-sumber itu menyatakan Hizbut Tajammu' Al-Yamani lil-Ishlah menerjuni peperangan-peperangan di Yaman dengan memakai nama 'suku-suku Yaman", sama persis dengan peperangan-peperangan yang diterjuninya di pinggiran Shan'a, tepatnya di wilayah Nahm dan Arhab, melawan Garda Republik Yaman dengan mengatas namakan "suku-suku pendukung revolusi". Berbeda halnya dengan peperangan-peperangan yang diterjuninya di propinsi Jauf melawan kelompok Syiah Houtsi selama masa yang dinamakan "revolusi", karena dalam pertempuran-pertempuran tersebut Al-Qaeda berperan serta aktif, bahkan pasukan Ikhwanul Muslimin di propinsi Jauf tidak meraih kemajuan penting apapun kecuali dengan ikut sertanya Al-Qaeda dalam pertempuran mereka.

Kembali kepada hal-hal yang disebutkan di awal tulisan ini, nampaknya hari-hari mendatang akan menyaksikan tindakan kekerasan-kekerasan dalam bentuk yang berlainan. Ada kecenderungan yang kuat dari pihak Amerika untuk menggunakan kekuatan militer dan inteijen sebagai solusi, diimbangi oleh kepatuhan resmi rezim Yaman yang belum pernah terjadi sebelumnya. Di sisi lain ada ketidak percayaan dari Al-Qaeda yang akan menghalangi proses "perundingan damai" apapun yang mungkin terpaksa akan diambil oleh AS dan rezim Yaman, saat pilihan militer dan intelijen membuktikan kegagalannya.

Bagi Amerika sendiri yang masih terus membunuhi warga-warga Yaman lainnya selama bulan-bulan yang telah lalu, maka semua korban yang gugur pada akhirnya adalah warga Yaman juga. Amerika tak akan peduli jika pembunuhan terhadap warga Yaman terus berlanjut, sekalipun akhirnya seluruh rakyat Yaman terbunuh.

Abdur Razzaq Al-Jamal

Harian Al-Yaman Al-Yaum

Senin, 21 Januari 2013 M

(muhib almajdi/arrahmah.com) 


17.11 | 0 komentar | Read More

مظاهرات حاشدة في بغداد ومدن سنية تطالب بإقالة الحكومة الشيعية

Written By Unknown on Minggu, 20 Januari 2013 | 17.11

Muhib Al-Majdi

Ahad, 20 Januari 2013 11:10:36

(شبكة الرحمة الإسلامية) - شهدت بغداد ومدن سنية شمال العاصمة العراقية الجمعة تظاهرات تطالب برحيل رئيس الوزراء نوري المالكي الذي اتهموه بعدم تحقيق مطالبهم باطلاق سراح المعتقلين خصوصا النساء واتهامه ب'تهميش' السنة في البلاد.

ففي بغداد، تظاهر مئات في جامع الامام ابي حنيفة النعمان في الاعظمية (شمال)، وسط اجراءات امنية مشددة بعد صلاة الجمعة التي حملت شعار 'لاتخادع'.
وحمل المتظاهرين اعلاما عراقية ولافتات كتب على واحدة منها 'نطالب باطلاق سراح المعتقلين' و 'كلا كلا للارهاب'.
والقى احد منظمي التظاهرة كلمة كرر فيها طلبات المتظاهرين بينها 'اطلاق سراح المعتقلين والغاء العمل بالمخبر السري' و'الغاء المادة 4 ارهاب'.
كما طالبوا بتحقيق توازن في الاجهزة الامنية ومؤسسات الدولة، في اشارة لحرمان العرب السنة من الوظائف في الاجهزة الامنية والحكومية.
و تظاهر المئات من اهالي حي الصليخ في شمال بغداد، بعد صلاة الجمعة، في جامع نجيب باشا بعد صلاة الجمعة وسط اجراءات امنية مشددة.
وقال الشيخ عدنان الهاشمي خطيب صلاة الجمعة التي سبقت التظاهرة 'اليوم صرخة للحق تقول لا للفساد'.
واضاف مخاطبا العراقيين 'لاتدعوا مكانا للذي يريد ان يفرق الصف او يريد تجزئة العراق او يريد مصادرة حقوقكم التي هي واجب عليه'.
وطالب المتظاهرون ب'معاقبة المتورطين بتعذيب السجناء واغتصاب السجينات' و'حل المحاكم الخاصة وقيادات العمليات واخراج الجيش من المدن'.
كما شهدت سامراء (110 كلم شمال بغداد) صلاة موحدة في جامع الرزاق وسط المدينة بمشاركة الاف من اهالي محافظة صلاح الدين.
ورفعت اعلام عراقية ولافتات خلال تظاهرة اعقبت الصلاة كتب على واحدة منها 'الشعب يريد اسقاط النظام' و 'كفى طائفية يا دولة القانون' و 'ارحل يامالكي بلا نقاش'.
وفي الموصل (350 كلم شمال بغداد) تظاهر الاف عند جامع النور الكبير وسط المدينة، واخرين في ساحة الاحرار جنوب المدينة بينهم زعماء عشائر ورجال دين.
وحملوا لافتات كتب عليها 'نطالب بتغيير النظام' و'نطالب باطلاق سراح المعتقلات والمعتقلين' و 'لا للتهميش والاجتثاث' و'كلا كلا للطائفية'.
وتشهد مدن محافظات صلاح الدين ونينوى والانبار، منذ 27 يوما تظاهرات واعتصامات متواصلة ضد سياسية رئيس الوزراء نوري المالكي وعدم اطلاق سراح المعتقلين خصوصا النساء.

المصدر: بغداد, ا ف ب, 


17.11 | 0 komentar | Read More

Lapesdam NU Bima apresiasi Tim Pencari Fakta dan Rehabilitasi

Bilal

Ahad, 20 Januari 2013 12:53:01

BIMA (Arrahmah.com) - Lembaga Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lapesdam) Nahdhatul Ulama (NU) Kabupaten Bima, mengapresiasai kerja Tim Pencari Fakta dan Rehabilitasi (TPFR) Bima.  Diharapkan hasil kerja dan temuan TPFR terus dipublikasikan agar publik mengetahui apa yang sesuangguhnya terjadi. Apresiasai itu disampaikan Direktur Lapesdam NU Kabupaten Bima, Asrul Raman, M.Pd, beberapa waktu lalu, Rabu (16/1).

Dikatakannya, tidak semestinya tindakan antiteror yang dilakukan oleh institusi Kepolisian juga mengambil jalan kekerasan, membunuh yang yang berlum pasti keterlibatannya. Asas praduga tidak bersalah harus dikedepankan  dan terduga harus menjalani proses hukum.

"Saya tidak setuju kalau pola pemberantasan terorisme dengan  jalan pembunuhan," ungkapnya seperti dilansir Bimakini, beberapa waktu lalu, Rabu (16/1/2013).

Jika pola pembunuhan ini yang dijadikan jalan dalam pemberantasan terorisme, kata Asrul, maka tidak ubahnya mengulangi  tindakan pemerintahan Orde Baru. Dimana mereka yang dianggap preman dan meresahkan masyarakat dimusnahkan. 

"Sehingga muncul istilah saat itu Petrus, penembak misterius. Preman yang dianggap meresahkan ditembak mati," katanya.

Akibatnya, kata dia,  mereka yang memiliki tato, meski bukan preman resah dan kuatir. Kini muncul lagi kecurigaan terhadap mereka yang memelihara jenggot dan rajin beribadah ke masjid sebagai kelompok yang meresahkan dan dianggap radikal. "Pola-pola seperti ini yang di-setting dari Barat," katanya.

Asrul mengatakan Bima bukanlah ladang atau lumbung tumbuh berseminya teroris. Masyarakat Bima sesungguhnya patuh dan taah pada ketetapan Allah. Secara kultur, masyarakat Bima juga memiliki rasa persaudaraan tinggi, sehingga mengeliminasi tumbuhnya terorisme. "Mereka tidak layak ditembak mati, tanpa menjalani proses hukum," tegasnya.

Akademisi dan pengamat terorisme, Syarif Ahmad, M.Si, mengatakan muncul dugaan istilah industrialisasi terorisme. Suatu paham yang diimpor atau diekspor dari Barat. "Terorisme itu bukan gerakan lokal atau regional, namun  global. Suatu gerakan yang dilakukan oleh kelompok tertentu dengan tujuan politik dengan mengganggu stabilitas atau memengaruhi kebijakan pemerintah," ujarnya saat dialog di BimaTV dengan tema Bima dan Cap Terorisme, Selasa sore.

Indikasi terirosme  sebagai industrialisasi, kata Syarif, dapat dilihat pula pada kasus isu komunisme di Indonesia. Ketika itu untuk pemberantasan komunisme, Indonesia mendapat dukungan dana dari luar. "Saya pun punya data dari hasil penelitian, bahwa pemberantasan terorisme di Indonesia ini didanai oleh Barat," ungkapnya.

Seperti dilansir Bimakini.com sebelumnya, TPFR Bima sudah mengumumklan hasil investigasi tahap pertama, tentang klaim Kepolisian Bahtiar salah satu yang ditembak mati Densus 88  namun hasil investigasi TPFR, membuktikan bahtiar tidak pernah ke Poso.
Kini TPFR juga memfasilitasi pemulangan jenasah dan pengurusan izin pemakaman, karena sempat muncul penolakan dari sejumlah masyarakat Desa Timu Kecamatan Bolo Kabupaten Bima. (bilal/arrahmah.com)

Baca Juga:

17.11 | 0 komentar | Read More

KPAI desak Pemerintah cabut izin sekolah yang tidak penuhi Hak Pendidikan Agama Anak

Bilal

Ahad, 20 Januari 2013 13:24:45

JAKARTA (Arrahmah.com) - Komisioner Bidang Agama dan Budaya KPAI , Asrorun Niam Soleh mendesak pemerintah untuk mencabut izin sekolah bagi yang tidak memenuhi hak pendidikan agama anak didiknya. Hal ini ia ungkapkan, ketika menanggapi penolakan sekolah katolik untuk memberikan pelajaran Agama Islam bagi peserta didiknya yang beragama Islam.

"Bagian dari hak anak yang harus dilindungi adalah hak agama dan hak pendidikan agama. Ini adalah amanah konsitusi," Kata Niam kepada arrahmah.com melalui rilisnya kepada arrahmah.com, Sabtu (19/1/2013).

Seperti diketahui, Sebanyak 6 sekolah Katolik di kota Blitar, Jawa Timur  menolak memberikan tambahan pelajaran agama bagi siswanya yang beragama Islam. Keputusan ini menyusul aturan yang mewajibkan setiap anak didik di Kota Blitar harus bisa membaca Al Quran.Karena, sikap tersebut, 6 sekolah itu pun terancam ditutup oleh pemerintah.

Ia menjelaskan pula, bahwa pada Pasal 12 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas,ayat (1) menegaskan bahwa "setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama".

" Ini jelas. Pengabaian terhadap hak agama anak jelas pelanggaraan, dan negara bisa melakukan langkah-langkah untuk melakukan penertiban," ungkap Niam.

Lanjut Niam, sekolah apapun di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia ini, harus patuh pada konstitusi dan ketentuan peraturan perundang-undangan. Banyak sekolah yang sudah memenuhi hak pendidikan agama bagi anak yang berbeda agama dengan afiliasi agama Sekolah, seperti sekolah-sekolah Muhammadiyah di NTT yang menyediakan pendidik Kristen dan Katolik bagi siswa Sekolah Muhammadiyah yang Kristen dan Katolik.

Penolakan SMAK Diponegoro Blitar dan beberapa sekolah lain untuk memberikan hak pendidikan agama Islam bagi siswa siswa yang beragama Islam, dengan menyediakan pendidik yang beragama Islam adalah melawan hukum dan konstitusi. Untuk itu, Pemerintah harus tegas menegakkan UU dengan memberikan sanksi bagi sekolah dimaksud.

"Kasus ini sebagai catatan bagi sekolah-sekolah lain untuk memberikan layanan pendidikan agama sesuai dengan agama peserta didik oleh pendidik yang seagama,"tegasnya.

"Bagian dari hak dasar yang tidak bisa direnggut, sekalipun sekolah memiliki afiliasi terhadap agama tertentu. Jika memang tidak mau menyediakan pendidik yang seagama dengan peserta didik, maka jangan menerima peserta didik yang berbeda agama. Ini semata-mata untuk memenuhi dan menjamin hak dasar anak,"tambah Niam.

KPAI juga meminta Pemerintah harus tegas menjamin hak pendidikan agama anak. Pemerintah harus memantau dan menjamin hak agama dan pendidikan agama anak, termasuk dengan penyediaan pendidik jika sekolah yang bersangkutan tidak mampu. Karena kasus serupa cukup banyak.

Selain itu, KPAI mengingatkan kepada masyarakat, khususnya pihak penyelenggara pendidikan, kasus seperti yang terjadi di Blitar harus menjadi instrospeksi bagi penyelenggara pendidikan akan tanggung jawab pemenuhan hak-hak anak.

Melalui UU sisdiknas, dan berdasarkan Pasal 7 PP Nomor 55 Tahun 2007, Menteri dan Bupati/Walikota memiliki kewenangan untuk memberi sanksi administratif berupa peringatan sampai dengan penutupan setelah diadakan pembinaan/pembimbingan.

Kementerian Pendidikan juga, diminta untuk proaktif menyosialisasikan UU terkait, melakukan pengawasan dan penindakan terhadap penyelenggara pendidikan yang tidak mentaati UU.

"Kementerian Agama RI sebagai pengelola pendidikan agama harus proaktif memberikan advokasi, pembimbingan, pembinaan, pengawasan terhadap satuan pendidikan untuk menjamin hak agama dan hak pendidikan agama anak, serta penindakan terhadap penyelenggara pendidikan yang tidak mentaati UU," Imbaunya

Kata Niam, ada enam sekolah Katolik, SMAK Diponegoro STM Katolik, TK Santa Maria, SD Katolik Santa Maria serta SD Katolik dan SMP Yos Sudarso, kesemuanya di Blitar menolak untuk memberikan pelajaran agama Islam bagi siswa-siswinya yang beragama Islam.

"Padahal UU sudah jelas memerintahkannya. Akibat penolakan tersebut, Walikota Blitar mengancam akan mencabut izin operasional sekolah,"jelas Niam mengakhiri pernyataan persnya. (bilal/arrahmah.com)

Baca Juga:

17.11 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger