Direktur INSISTS: Inilah kriteria radikal versi BNPT

Written By Unknown on Minggu, 05 April 2015 | 17.11

JAKARTA (Arrahmah.com) – Direktur Eksekutif Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS) Adnin Armas menyesalkan pemblokiran yang dilakukan terhadap sejumlah media Islam online dengan dalih situs-situs dakwah dan berita Islam itu mengajarkan dan menyebarkan paham radikal.

"Apa yang dimaksud dengan radikal di sini?" tanya Pemred Majalah Gontor ini dalam acara Tabligh Akbar 'Jangan Berangus Media Dakwah Kami' di Masjid Al Azhar Kebayoran Baru, Jakarta, Jum'at (3/4/2015) malam.

Sejauh ini kriteria website radikal menurut tafsir Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) saat pertemuan di Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo), kata Adnin sebagaimana dikutip Salam-Online, adalah:

Pertama, ingin melakukan perubahan dengan cepat, menggunakan kekerasan, dan mengatasnamakan agama.

"Apa iya, Hidayatullah, AQLIslamiccenter.com, GemaIslam.com, dan lainnya itu mengajak orang untuk ngebom, ayo bunuh orang, setahu saya tak pernah," ujar cendekiawan muda Islam ini.

Kedua, Takfiri, mengkafirkan orang lain. "Web-web ini diblokir katanya juga karena mengkafirkan orang lain. Ini apakah kalau kita shalat, surah Al-Kafirun pun apa gak boleh dibaca lagi," tanyanya.

Menurut Adnin, kita merdeka dulu juga karena ketika penjajah Belanda datang, mereka, para pejuang kita mengatakan, "Ini orang kafir mau menjajah kita. Semangat perjuangan itu muncul. Kemerdekaan ini diraih salah satunya karena semangat itu. Sekarang ini malah dianggap sebagai radikal, ini melukai umat Islam."

Adnin mengatakan, jika kriteria ini yang digunakan BNPT, itu bahaya, karena mendangkalkan akidah umat Islam, melemahkan kaum Muslimin. "Tadi Pak Irjen Pol (Purn) Anton Tabah menyebutkan banyak sekali masalah-masalah sosial yang menimpa umat Islam, umat Islam ini sudah lemah, kemudian keimannnya pun dilemahkan lagi, ini bahaya," Adnin mengingatkan.

Ia melanjutkan, iman kepada Allah adalah sumber kekuatan kita. Apalagi yang dibanggakan umat kalau bukan keimanan, kebenaran, keyakinan terhadap Islam. "Politik sudah berpecah belah, ekonomi juga kalah, sosial dan kebudayaan kita krisis, sudah begitu identitas ke-Islaman itu juga mau dilepaskan," paparnya.

Ia menjelaskan, yang namanya agama ada dogma, ada keyakinan. Bukan hanya Islam, agama lain juga begitu, di luar keyakinan agamanya salah, makanya seseorang menganut agama yang diyakininya itu.

"Harusnya (proses pemblokiran itu, red) melibatkan para ulama, ormas Islam, jangan sampai seperti dikatakan pak Mustofa Nahra tadi, (BNPT) menjadi penafsir agama. Kalau menjadi penafsir agama, itu terkait dengan ideologi keagamaan, kalau seperti itu, jadi menyimpang," gugatnya.

"Kalau definisi radikal seperti ini, maka paranoid, Islamofobia yang menjadi ideologi, itu rawan. Umat Islam terbesar di dunia, menghadapi masalah seperti ini," sesalnya.

Ketiga, mendukung, menyebarkan dan mengajak bergabung dengan ISIS. "Setahu saya selama berhari-hari mendampingi teman-teman media Islam, mereka justru mengritik ISIS, tak ada yang mendukung. Apalagi gemaislam.com, bukan hanya di webnya, seminar pun digelar untuk mengkritisi dan mengritik ISIS, me-warning bahaya ISIS. Nah, yang mengritik ISIS aja diblokir," ungkapnya.

Keempat, memaknai Jihad secara terbatas. Kosa kata ini ada di dalam Qur'an, Hadits, dan di dalam praktik kehidupan umat Islam dari dulu sampai sekarang. Menurut Adnin, yang namanya jihad ada maknanya, meskipun bukan hanya bermakna perang, tapi bersungguh-sungguh. "Kemerdekaan Indonesia karena Jihadnya para pendahulu kita," tegasnya.

P1050081

"Andai negara ini kembali dijajah kekuatan asing, siap Jihad apa tidak?" tanya Adnin kepada hadirin, yang dijawab serentak, "Siaaap…!!!" kemudian Adnin buru-buru menimpali, "Itu disebut radikal oleh BNPT. Jadi kalau diserang oleh kekuatan asing, bagaimana? Diam aja, cukup berdoa," ujarnya, satir.

(banan/arrahmah.com)


Anda sedang membaca artikel tentang

Direktur INSISTS: Inilah kriteria radikal versi BNPT

Dengan url

http://islamharmonis.blogspot.com/2015/04/direktur-insists-inilah-kriteria.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Direktur INSISTS: Inilah kriteria radikal versi BNPT

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Direktur INSISTS: Inilah kriteria radikal versi BNPT

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger